Khamenei: Dunia Menentang Keputusan Trump
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin spritual tertinggi Iran, Ayataollah Ali Khamenei mengatakan, kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendapatkan tentangan dari seluruh dunia. Washington saat ini tengah bersiap untuk menjatuhkan kembali sanksi terhadap Iran di sektor ekspor minyak dan keuangan yang menjadi urat nadi Teheran.
Khamenei juga mengatakan musuh bebuyutan Iran, AS, telah gagal menegaskan kembali dominasinya atas Teheran sejak Revolusi Islam 1979 di negara itu yang menggulingkan pemerintahan Shah yang didukung AS.
"Dunia menentang setiap keputusan yang dibuat oleh Trump," televisi pemerintah Iran mengutip Khamenei yang mengatakan saat pertemuan dengan ribuan mahasiswa.
"Tujuan Amerika adalah untuk membangun kembali dominasi yang dimilikinya (sebelum 1979) tetapi telah gagal. Amerika telah dikalahkan oleh Republik Islam selama 40 tahun terakhir," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (4/11/2018).
Washington pada Senin akan memberlakukan kembali sanksi-sanksi yang berjangkauan luas terhadap penjualan minyak dan sektor-sektor perbankan Iran yang penting. Washington mencoba memaksa Republik Islam ke dalam perundingan untuk menghentikan program energi nuklir dan rudal balistiknya serta mengakhiri dukungannya untuk proksi dalam konflik di Timur Tengah.
Namun, pemerintahan Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa delapan negara pengimpor sementara akan diizinkan untuk tetap membeli minyak Iran ketika sanksi mulai berlaku. Iran adalah eksportir minyak nomor 3 di dunia.
Baca Juga: Uni Eropa Kecam Sanksi AS Atas Iran
Dengan menjatuhkan sanksi, Trump berusaha mendorong Iran untuk mengakhiri pengayaan uranium secara langsung, dan menghentikan pembangunan rudal balistik serta dukungan untuk pasukan proxy di Yaman, Suriah, Lebanon dan tempat lain di Timur Tengah.
"Iran tidak akan mengizinkan rezim Trump, yang telah membuat kebijakan luar negeri Amerika tidak memiliki prinsip apa pun, untuk mencapai tujuan tidak sah," kata Kementerian Luar Negeri Iran dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh IRNA.
Trump mencela kesepakatan nuklir, yang disetujui oleh pendahulunya Barack Obama, karena dianggap cacat dan menarik Washington dari pakta itu pada bulan Mei.
Khamenei juga mengatakan musuh bebuyutan Iran, AS, telah gagal menegaskan kembali dominasinya atas Teheran sejak Revolusi Islam 1979 di negara itu yang menggulingkan pemerintahan Shah yang didukung AS.
"Dunia menentang setiap keputusan yang dibuat oleh Trump," televisi pemerintah Iran mengutip Khamenei yang mengatakan saat pertemuan dengan ribuan mahasiswa.
"Tujuan Amerika adalah untuk membangun kembali dominasi yang dimilikinya (sebelum 1979) tetapi telah gagal. Amerika telah dikalahkan oleh Republik Islam selama 40 tahun terakhir," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (4/11/2018).
Washington pada Senin akan memberlakukan kembali sanksi-sanksi yang berjangkauan luas terhadap penjualan minyak dan sektor-sektor perbankan Iran yang penting. Washington mencoba memaksa Republik Islam ke dalam perundingan untuk menghentikan program energi nuklir dan rudal balistiknya serta mengakhiri dukungannya untuk proksi dalam konflik di Timur Tengah.
Namun, pemerintahan Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa delapan negara pengimpor sementara akan diizinkan untuk tetap membeli minyak Iran ketika sanksi mulai berlaku. Iran adalah eksportir minyak nomor 3 di dunia.
Baca Juga: Uni Eropa Kecam Sanksi AS Atas Iran
Dengan menjatuhkan sanksi, Trump berusaha mendorong Iran untuk mengakhiri pengayaan uranium secara langsung, dan menghentikan pembangunan rudal balistik serta dukungan untuk pasukan proxy di Yaman, Suriah, Lebanon dan tempat lain di Timur Tengah.
"Iran tidak akan mengizinkan rezim Trump, yang telah membuat kebijakan luar negeri Amerika tidak memiliki prinsip apa pun, untuk mencapai tujuan tidak sah," kata Kementerian Luar Negeri Iran dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh IRNA.
Trump mencela kesepakatan nuklir, yang disetujui oleh pendahulunya Barack Obama, karena dianggap cacat dan menarik Washington dari pakta itu pada bulan Mei.
(ian)