Sebut Tsunami Indonesia Hukuman Allah, Oposisi Malaysia Dikecam

Rabu, 24 Oktober 2018 - 07:28 WIB
Sebut Tsunami Indonesia Hukuman Allah, Oposisi Malaysia Dikecam
Sebut Tsunami Indonesia Hukuman Allah, Oposisi Malaysia Dikecam
A A A
KUALA LUMPUR - Pemimpin oposisi Malaysia Ahmad Zahid Hamidi dikecam menteri dan para aktivis setelah menyebut gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu, Indonesia, sebagai hukuman Allah untuk LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender). Argumen Zahid dianggap tak simpatik, terlebih korban jiwa dalam musibah itu mencapai ribuan orang.

"Tidak simpatik dan tidak menghormati ribuan orang yang meninggal dalam gempa bumi dan tsunami," kata manajer komunikasi Sisters in Islam (SIS) Malaysia, Majidah Hashim.

Zahid adalah Presiden UMNO, kubu oposisi Malaysia saat ini. Di era pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak, UMNO merupakan partai berkuasa.

"Sangat memalukan bahwa Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi telah mengambil keuntungan dari kehancuran yang terjadi di Palu untuk memfitnah komunitas LGBT," katanya lagi, yang dilansir The Star, Selasa (23/10/2018) malam.

Pemerintah, ujar dia, termasuk oposisi, seharusnya mengurus kesejahteraan semua warga Malaysia, terutama kelompok yang terpinggirkan dan rentan. "Oleh karena itu, demonisasi kelompok-kelompok ini, termasuk LGBT dan kelompok minoritas lainnya, perlu dihentikan," ujarnya.Baca Juga: Oposisi Malaysia: Tsunami di Indonesia Hukuman Allah untuk LGBT
Wakil Menteri Wanita, Keluarga dan Pembangunan Masyarakat Hannah Yeoh mengatakan fokus seharusnya adalah pada isu-isu yang mendesak seperti korupsi. Menurutnya, daripada LGBT, korupsi adalah "aktivitas sosial dan amoral terbesar" di Malaysia.

"Dari semua masalah yang mendesak, pemimpin oposisi @Zahid_Hamidi dapat bangkit, dia memilih ini," sindir Hannah di Twitter mengacu pada pilihan Zahid yang lebih memikirkan isu LGBT daripada korupsi.

"Korupsi adalah aktivitas sosial dan amoral terbesar di Malaysia. Namun, sikap UMNO pada ini," lanjut dia.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq Syed Abdul Rahman bertanya kepada Zahid nasib apa yang mungkin menimpa orang-orang yang mencuri uang rakyat.

"Bagaimana dengan mereka yang korup dan bersekongkol dengan orang-orang yang mencuri uang rakyat? Apakah nasib buruk akan menimpa?," tanya dia.

Syed Saddiq mengatakan, 12 orang telah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia (MACC).

Aktivis Malaysia, Siti Kasim, mengatakan bahwa apa yang presiden UMNO katakan hanya membuktikan kebodohannya dan pemikiran kebencian.

“Pikirkanlah, bahkan San Francisco, yang praktis menjadi ibu kota LGBT di dunia dan duduk di zona gempa, masih baik-baik saja; atau Sydney dalam hal ini," ujarnya.

"Dengan logika itu saya kira Tuhan pasti sangat mencintai tempat-tempat ini karena mereka adalah salah satu tempat paling makmur dan baik untuk hidup di bumi," katanya.

Inilah sebabnya, kata Siti Kasim, mengapa sains penting agar orang tidak mudah ditipu oleh mereka yang menggunakan agama dan Tuhan untuk membenarkan komentar mereka.

Seperti diberitakan sebelumnya, Zahid mengklaim bahwa gempa bumi dan tsunami baru-baru ini di Palu, Indonesia, adalah hukuman Allah atas kegiatan LGBT. Menurutnya, lebih dari 1.000 orang di wilayah yang dilanda bencana itu terlibat dalam kegiatan LGBT.

"Kami melihat situasi di Malaysia, kami khawatir karena kami tahu apa yang terjadi di Palu baru-baru ini di mana ada gempa bumi dan tsunami. Dilaporkan bahwa ada lebih dari 1.000 anggota komunitas mereka yang terlibat dalam kegiatan (LGBT) tersebut," katanya.

“Akibatnya seluruh daerah hancur. Ini adalah hukuman Allah," ujar Zahid yang merupakan mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia era pemerintahan Najib Razak.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5536 seconds (0.1#10.140)
pixels