UE Desak AS-Rusia Pertahankan Perjanjian Senjata Nuklir
A
A
A
BRUSSELS - Uni Eropa (UE) mendesak Amerika Serikat (AS) dan Rusia untuk mematuhi perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) yang diteken tahun 1987. UE juga menyerukan untuk memastikan penerapannya secara penuh dan dapat diverifikasi.
Juru bicara UE, Maja Kocijancic dalam sebuah pernyataan mengatakanbahwa Washington dan Moskow perlu tetap dalam dialog yang konstruktif untuk melestarikan perjanjian tersebut.
"Di Eropa, INF, berkontribusi pada akhir Perang Dingin, ke akhir perlombaan senjata nuklir dan merupakan salah satu pilar arsitektur keamanan Eropa," ucap Kocijancic, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (22/10).
Sebelumnya, Jerman telah menyampaikan sikap tidak setuju atas keputusan AS mundur dari perjanjian INF. Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas mengatakan, AS harus mempertimbangkan konsekuensinya untuk mundur dari perjanjian itu, baik untuk Eropa dan untuk upaya perlucutan senjata di masa depan.
"Perjanjian itu, telah selama 30 tahun menjadi pilar penting arsitektur keamanan Eropa kami. Kami sering mendesak Rusia untuk menanggapi tuduhan serius bahwa hal itu melanggar perjanjian. Kami sekarang mendesak AS untuk mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin terjadi," kata Maas.
Sementara itu, Rusia menyatakan keputusan AS untuk mundur dari perjanjian itu sebagai langkah yang berbahaya. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov menuturkan, perjanjian itu penting untuk memastikan keamanan dunia internasional dan memastikan dunia bebas dari senjata nuklir.
Juru bicara UE, Maja Kocijancic dalam sebuah pernyataan mengatakanbahwa Washington dan Moskow perlu tetap dalam dialog yang konstruktif untuk melestarikan perjanjian tersebut.
"Di Eropa, INF, berkontribusi pada akhir Perang Dingin, ke akhir perlombaan senjata nuklir dan merupakan salah satu pilar arsitektur keamanan Eropa," ucap Kocijancic, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (22/10).
Sebelumnya, Jerman telah menyampaikan sikap tidak setuju atas keputusan AS mundur dari perjanjian INF. Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas mengatakan, AS harus mempertimbangkan konsekuensinya untuk mundur dari perjanjian itu, baik untuk Eropa dan untuk upaya perlucutan senjata di masa depan.
"Perjanjian itu, telah selama 30 tahun menjadi pilar penting arsitektur keamanan Eropa kami. Kami sering mendesak Rusia untuk menanggapi tuduhan serius bahwa hal itu melanggar perjanjian. Kami sekarang mendesak AS untuk mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin terjadi," kata Maas.
Sementara itu, Rusia menyatakan keputusan AS untuk mundur dari perjanjian itu sebagai langkah yang berbahaya. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov menuturkan, perjanjian itu penting untuk memastikan keamanan dunia internasional dan memastikan dunia bebas dari senjata nuklir.
(esn)