Arab Saudi Kerahkan Buzzer Perangi Kritikus di Dunia Maya
A
A
A
WASHINGTON - Arab Saudi mengerahkan pasukan dunia maya untuk melecehkan wartawan pembangkang Jamal Khashoggi dan kritikus kerajaan lainnya di Twitter. Demikian laporan yang diturunkan oleh New York Times.
"Upaya untuk menyerang Khashoggi dan orang-orang Arab Saudi berpengaruh lainnya, dan mempengaruhi opini publik terhadap mereka di media sosial, termasuk apa yang disebut buzzer yang berbasis di Riyadh dan mata-mata di Twitter yang digunakan kerajaan untuk memantau akun pengguna," kutip Reuters dari New York Times, Minggu (21/10/2018).
New York Times melaporkan bahwa Saudi memulai operasi kampanye media sosial untuk melecehkan para kritikus pada 2010.
"Saud al-Qahtani, penasihat Putra Mahkota Mohammed bin Salman, menciptakan strategi di balik upaya itu," kata New York Times, mengutip para pejabat Amerika Serikat (AS) dan Saudi.
Qahtani adalah salah satu dari lima pejabat yang dipecat Raja Salman menyusul kontroversi global atas hilangnya Khashoggi.
New York Times juga mengutip laporan perusahaan konsultan McKinsey & Co yang membahas persepsi publik tentang langkah-langkah penghematan ekonomi yang diumumkan oleh Arab Saudi pada tahun 2015.
New York Times mendapatkan salinan laporan sembilan halaman itu. New York Times mengatakan sentimen publik sangat negafif, dari pada positif, terhadap kebijakan tersebut. Ada tiga orang yang terlibat dalam pembahasan mengenai kebijakan tersebut.
Setelah laporan McKinsey dikeluarkan, menurut New York Times, salah satu dari tiga orang itu ditangkap. Orang kedua mengatakan pemerintah menangkap dua saudara laki-lakinya dan meretas ponselnya. Sedangkan orang ketiga akun Twitternya ditutup.
McKinsey mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa itu sangat mengerikan karena kemungkinan laporan itu digunakan untuk menargetkan individu dan laporan itu tidak untuk entitas pemerintah. McKinsey mengatakan sedang menyelidiki bagaimana dan dengan siapa dokumen itu dibagikan.
"Kami tidak pernah ditugaskan oleh otoritas apa pun di Arab Saudi untuk menyiapkan laporan apa pun atau dalam bentuk apa pun untuk mengidentifikasi kritik," kata McKinsey.
“Dalam pekerjaan kami dengan pemerintah, McKinsey tidak dan tidak akan pernah terlibat dalam pekerjaan apa pun yang bertujuan untuk menargetkan individu berdasarkan pandangan mereka,” demikian pernyataan McKinsey.
"Upaya untuk menyerang Khashoggi dan orang-orang Arab Saudi berpengaruh lainnya, dan mempengaruhi opini publik terhadap mereka di media sosial, termasuk apa yang disebut buzzer yang berbasis di Riyadh dan mata-mata di Twitter yang digunakan kerajaan untuk memantau akun pengguna," kutip Reuters dari New York Times, Minggu (21/10/2018).
New York Times melaporkan bahwa Saudi memulai operasi kampanye media sosial untuk melecehkan para kritikus pada 2010.
"Saud al-Qahtani, penasihat Putra Mahkota Mohammed bin Salman, menciptakan strategi di balik upaya itu," kata New York Times, mengutip para pejabat Amerika Serikat (AS) dan Saudi.
Qahtani adalah salah satu dari lima pejabat yang dipecat Raja Salman menyusul kontroversi global atas hilangnya Khashoggi.
New York Times juga mengutip laporan perusahaan konsultan McKinsey & Co yang membahas persepsi publik tentang langkah-langkah penghematan ekonomi yang diumumkan oleh Arab Saudi pada tahun 2015.
New York Times mendapatkan salinan laporan sembilan halaman itu. New York Times mengatakan sentimen publik sangat negafif, dari pada positif, terhadap kebijakan tersebut. Ada tiga orang yang terlibat dalam pembahasan mengenai kebijakan tersebut.
Setelah laporan McKinsey dikeluarkan, menurut New York Times, salah satu dari tiga orang itu ditangkap. Orang kedua mengatakan pemerintah menangkap dua saudara laki-lakinya dan meretas ponselnya. Sedangkan orang ketiga akun Twitternya ditutup.
McKinsey mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa itu sangat mengerikan karena kemungkinan laporan itu digunakan untuk menargetkan individu dan laporan itu tidak untuk entitas pemerintah. McKinsey mengatakan sedang menyelidiki bagaimana dan dengan siapa dokumen itu dibagikan.
"Kami tidak pernah ditugaskan oleh otoritas apa pun di Arab Saudi untuk menyiapkan laporan apa pun atau dalam bentuk apa pun untuk mengidentifikasi kritik," kata McKinsey.
“Dalam pekerjaan kami dengan pemerintah, McKinsey tidak dan tidak akan pernah terlibat dalam pekerjaan apa pun yang bertujuan untuk menargetkan individu berdasarkan pandangan mereka,” demikian pernyataan McKinsey.
(ian)