Badan Pengungsi Palestina Teken Kerjasama dengan Baznas RI
A
A
A
JAKARTA - Badan Bantuan dan Pekerja PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) menekan kerjasama dengan Badan Zakat Nasional (Baznas) Indonesia. Kerjasama ini mengenai bantuan yang akan diberikan Baznas kepada pengungsi Palestina.
Direktur Departemen Perencanaan UNRWA di kantor pusat di Amman, Abadi Aynte menyatakan ini adakah kali pertama sebuah badan PBB meneken kerjasama dengan badan zakat. Selain itu, lanjut Aynte, hal ini juga menunjukan zakat juga bisa digunakan untuk menolong para pengungsi.
"Kami baru saja menandatangani MoU dengan Baznas untuk membantu pengungsi Palestina. Yang paling penting dari kesepakatan ini adalah pertama kalinya Badan PBB menandatangani kesepakatan dengan Baznas," ucap Aynte, paska meneken kerjasama dengan wakil ketua Baznas, Zainulbahar Noor pada Selasa (16/10).
"Ini penting karena menunjukkan bahwa zakat bisa digunakan untuk dukungan kemanusiaan dan pembangunan, sesuatu yang tidak terpikirkan sebelumnya. Biasanya zakat digunakan pada level lokal dan kepentingan lokal. Tetapi kita sekarang bisa melihat Baznas menunjukkan kepada dunia bahwa zakat bisa digunakan untuk membantu masyarakat yang lebih luas, ini pencapaian yang penting bagi kami," sambungnya.
Dia lalu menuturkan, hubungan UNRWA yang berfokus pada pengungsi Palestina, sangat terbuka untuk berbagai peluang kerja sama, tidak hanya dengan Indonesia, tetapi dengan negara dan pihak-pihak lain.
"Badan PBB bisa membangun hubungan baik dengan badan-badan nasional lainnya," tukasnya.
Sementara itu, Zainulbahar pada giliranya menuturkan bahwa penandatangan kerjasama ini adalah bentuk pertanggung jawaban Baznas bahwa zakat itu dikelola dengan baik, dan sebagian diberikan kepada mereka yang menderita di negara lain.
Zainulbahar menyatakan Baznas akan memberikan bantuan sebesar USD 150 rinu kepada UNRWA. Selain itu, Baznas juga akan memberikan bantuan dengan jumlah serupa kepada badan lainnya, yakni Jordan Hashemite Charity Organization.
Direktur Departemen Perencanaan UNRWA di kantor pusat di Amman, Abadi Aynte menyatakan ini adakah kali pertama sebuah badan PBB meneken kerjasama dengan badan zakat. Selain itu, lanjut Aynte, hal ini juga menunjukan zakat juga bisa digunakan untuk menolong para pengungsi.
"Kami baru saja menandatangani MoU dengan Baznas untuk membantu pengungsi Palestina. Yang paling penting dari kesepakatan ini adalah pertama kalinya Badan PBB menandatangani kesepakatan dengan Baznas," ucap Aynte, paska meneken kerjasama dengan wakil ketua Baznas, Zainulbahar Noor pada Selasa (16/10).
"Ini penting karena menunjukkan bahwa zakat bisa digunakan untuk dukungan kemanusiaan dan pembangunan, sesuatu yang tidak terpikirkan sebelumnya. Biasanya zakat digunakan pada level lokal dan kepentingan lokal. Tetapi kita sekarang bisa melihat Baznas menunjukkan kepada dunia bahwa zakat bisa digunakan untuk membantu masyarakat yang lebih luas, ini pencapaian yang penting bagi kami," sambungnya.
Dia lalu menuturkan, hubungan UNRWA yang berfokus pada pengungsi Palestina, sangat terbuka untuk berbagai peluang kerja sama, tidak hanya dengan Indonesia, tetapi dengan negara dan pihak-pihak lain.
"Badan PBB bisa membangun hubungan baik dengan badan-badan nasional lainnya," tukasnya.
Sementara itu, Zainulbahar pada giliranya menuturkan bahwa penandatangan kerjasama ini adalah bentuk pertanggung jawaban Baznas bahwa zakat itu dikelola dengan baik, dan sebagian diberikan kepada mereka yang menderita di negara lain.
Zainulbahar menyatakan Baznas akan memberikan bantuan sebesar USD 150 rinu kepada UNRWA. Selain itu, Baznas juga akan memberikan bantuan dengan jumlah serupa kepada badan lainnya, yakni Jordan Hashemite Charity Organization.
(esn)