Media Inggris: Tersangka Serangan Racun Novichok Berpangkat Kolonel
A
A
A
LONDON - Media Inggris mengungkap identitas sebenarnya dari tersangka pelaku serangan racun Novichok terhadap mantan mata-mata Kremlin, Sergei Skripal, dan putrinya di Salisbury. Menurut media Inggris pelaku bernama asli Anatoliy Vladimirovich Chepiga dan berpangkat Kolonel.
Awal bulan ini, jaksa Inggris menuduh dua orang Rusia - Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov - dengan percobaan pembunuhan menggunakan racun Novichok terhadap Skripal di kota selatan Inggris Maret lalu. Jaksa Inggris menyatakan para tersangka menggunakan nama samaran agar bisa memasuki Inggris.
Media Inggris The Daily Telegraph dan BBC mengatakan nama asli Boshirov adalah Chepiga, mengutip laporan investigasi oleh Bellingcat, sebuah situs web intelijen. Dua sumber keamanan Eropa yang akrab dengan investigasi Skripal mengatakan rinciannya akurat seperti dikutip dari Reuters, Kamis (27/9/2018).
Rusia membantah terlibat dalam serangan itu, dan kedua orang itu mengatakan mereka hanyalah turis yang terbang ke London untuk bersenang-senang dan mengunjungi Salisbury untuk melihat katedralnya.
"Pemerintah Inggris tahu identitas asli mereka," kata sumber yang dekat dengan penyelidikan.
The Telegraph melaporkan bahwa Chepiga (39) telah ikut dalam perang di Chechnya dan Ukraina, dan ditetapkan sebagai Pahlawan Federasi Rusia dengan keputusan Presiden Vladimir Putin pada tahun 2014.
Pihak kepolisian Inggris, yang sedang menyelidiki serangan racun tersebut, dan Kementerian Luar Negeri menolak untuk mengomentari laporan tersebut.
Awal bulan ini, jaksa Inggris menuduh dua orang Rusia - Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov - dengan percobaan pembunuhan menggunakan racun Novichok terhadap Skripal di kota selatan Inggris Maret lalu. Jaksa Inggris menyatakan para tersangka menggunakan nama samaran agar bisa memasuki Inggris.
Media Inggris The Daily Telegraph dan BBC mengatakan nama asli Boshirov adalah Chepiga, mengutip laporan investigasi oleh Bellingcat, sebuah situs web intelijen. Dua sumber keamanan Eropa yang akrab dengan investigasi Skripal mengatakan rinciannya akurat seperti dikutip dari Reuters, Kamis (27/9/2018).
Rusia membantah terlibat dalam serangan itu, dan kedua orang itu mengatakan mereka hanyalah turis yang terbang ke London untuk bersenang-senang dan mengunjungi Salisbury untuk melihat katedralnya.
"Pemerintah Inggris tahu identitas asli mereka," kata sumber yang dekat dengan penyelidikan.
The Telegraph melaporkan bahwa Chepiga (39) telah ikut dalam perang di Chechnya dan Ukraina, dan ditetapkan sebagai Pahlawan Federasi Rusia dengan keputusan Presiden Vladimir Putin pada tahun 2014.
Pihak kepolisian Inggris, yang sedang menyelidiki serangan racun tersebut, dan Kementerian Luar Negeri menolak untuk mengomentari laporan tersebut.
(ian)