Pidato di PBB, Trump Sebut Iran 'Kediktatoran yang Korup'
A
A
A
NEW YORK - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggunakan pidatonya di Majelis Umum PBB untuk mengirimkan pesan yang keras kepada Teheran. Trump menyebut Iran sebagai "kediktatoran yang korup" yang menjarah warganya untuk membayar agresi di luar negeri
"Para pemimpin Iran menabur kekacauan, kematian dan kehancuran," kata Trump pada pertemuan tahunan PBB itu.
"Mereka tidak menghormati tetangga atau perbatasan mereka atau hak negara yang berdaulat," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (25/9/2018).
Trump membandingkan hubungan AS-Iran dengan apa yang disebutnya memperbaiki hubungan dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Trump memuji Jong-un karena menghentikan uji coba nuklir dan rudal serta mengembalikan beberapa jasad tentara AS korban Perang Korea pada 1950-an. Padahal, dalam pidatonya di acara yang sama tahun lalu, Trump menyebut Jong-un sebagai "manusia roket".
Pidato Trump yang berusaha memicu perpecahan antara pemerintah Iran dengan warganya. Pidatonya ini muncul beberapa hari setelah serangan pada parade militer di Iran barat daya yang menewaskan 25 orang.
Sebelumnya berpidato di Majelis Umum PBB, Trump mengatakan ia tidak akan bertemu dengan Presiden Iran sampai mereka mengubah nada mereka. Baik Trump dan Rouhani menghadiri acara tahunan PBB.
"Iran telah bertindak sangat buruk," kata Trump.
"Kami berharap untuk memiliki hubungan yang hebat dengan Iran, tetapi itu tidak akan terjadi sekarang," tegasnya.
"Para pemimpin Iran menabur kekacauan, kematian dan kehancuran," kata Trump pada pertemuan tahunan PBB itu.
"Mereka tidak menghormati tetangga atau perbatasan mereka atau hak negara yang berdaulat," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (25/9/2018).
Trump membandingkan hubungan AS-Iran dengan apa yang disebutnya memperbaiki hubungan dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Trump memuji Jong-un karena menghentikan uji coba nuklir dan rudal serta mengembalikan beberapa jasad tentara AS korban Perang Korea pada 1950-an. Padahal, dalam pidatonya di acara yang sama tahun lalu, Trump menyebut Jong-un sebagai "manusia roket".
Pidato Trump yang berusaha memicu perpecahan antara pemerintah Iran dengan warganya. Pidatonya ini muncul beberapa hari setelah serangan pada parade militer di Iran barat daya yang menewaskan 25 orang.
Sebelumnya berpidato di Majelis Umum PBB, Trump mengatakan ia tidak akan bertemu dengan Presiden Iran sampai mereka mengubah nada mereka. Baik Trump dan Rouhani menghadiri acara tahunan PBB.
"Iran telah bertindak sangat buruk," kata Trump.
"Kami berharap untuk memiliki hubungan yang hebat dengan Iran, tetapi itu tidak akan terjadi sekarang," tegasnya.
(ian)