AS Sebut Penahanan Muslim Uighur Pelanggaran Berat
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, mecela China atas praktik penahanan Muslim Uighurs di kamp-kamp pendidikan politik. Pompeo menyebut Negeri Tirai Bambu itu telah melakukan pelanggaran berat.
"Ratusan ribu dan mungkin jutaan orang Uighurs ditahan di luar kemauan mereka di apa yang disebut kamp pendidikan kembali di mana mereka dipaksa untuk bertahan dengan indoktrinasi politik yang berat dan pelanggaran keji lainnya," kata Pompeo dalam pidato tentang kebebasan beragama di seluruh dunia.
Meski begitu, dalam pidatonya tersebut, Pompeo tidak mengatakan apakah ia akan mengambil tindakan atau tidak.
Dia juga menyatakan keprihatinan tentang nasib orang Kristen di China, yang katanya telah ditargetkan dalam tindakan keras pemerintah.
"Pemerintah (China) telah menutup gereja-gereja, membakar alkitab dan memerintahkan para pengikut untuk menandatangani surat-surat yang menyangkal iman mereka," ujarnya seperti dikutip dari AFP, Sabtu (22/9/2018).
Beijing telah menolak perkiraan PBB bahwa lebih dari satu juta anggota minoritas Muslim Uighurs ditahan di kamp-kamp interniran di wilayah Xinjiang barat Cina.
Baca Juga: China Tolak Laporan PBB yang Sebut Sejuta Warga Uighur Ditahan
Dalam sebuah surat kepada Pompeo dan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin, anggota Kongres dan Demokrat dari Kongres AS akhir bulan lalu menyerukan sanksi pada pejabat China yang terlibat dalam penginterniran orang-orang Uighur.
Baca Juga: AS Diminta Jatuhkan Sanksi pada China Terkait Uighur
"Ratusan ribu dan mungkin jutaan orang Uighurs ditahan di luar kemauan mereka di apa yang disebut kamp pendidikan kembali di mana mereka dipaksa untuk bertahan dengan indoktrinasi politik yang berat dan pelanggaran keji lainnya," kata Pompeo dalam pidato tentang kebebasan beragama di seluruh dunia.
Meski begitu, dalam pidatonya tersebut, Pompeo tidak mengatakan apakah ia akan mengambil tindakan atau tidak.
Dia juga menyatakan keprihatinan tentang nasib orang Kristen di China, yang katanya telah ditargetkan dalam tindakan keras pemerintah.
"Pemerintah (China) telah menutup gereja-gereja, membakar alkitab dan memerintahkan para pengikut untuk menandatangani surat-surat yang menyangkal iman mereka," ujarnya seperti dikutip dari AFP, Sabtu (22/9/2018).
Beijing telah menolak perkiraan PBB bahwa lebih dari satu juta anggota minoritas Muslim Uighurs ditahan di kamp-kamp interniran di wilayah Xinjiang barat Cina.
Baca Juga: China Tolak Laporan PBB yang Sebut Sejuta Warga Uighur Ditahan
Dalam sebuah surat kepada Pompeo dan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin, anggota Kongres dan Demokrat dari Kongres AS akhir bulan lalu menyerukan sanksi pada pejabat China yang terlibat dalam penginterniran orang-orang Uighur.
Baca Juga: AS Diminta Jatuhkan Sanksi pada China Terkait Uighur
(ian)