Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 2 Warga Palestina
A
A
A
GAZA - Dua warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di dekat pagar antara Gaza dan Israel di Jalur Gaza selatan. Demikian yang dikatakan Kementerian Kesehatan Palestina.
Kedua pria itu, yang kemudian diidentifikasi sebagai Ibrahim al-Najjar dan Mohammed Khidr, dibawa ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis setelah mayat mereka ditemukan pada Senin malam oleh petugas Bulan Sabit Merah.
Dalam sebuah pernyataan, tentara Israel mengatakan mereka menargetkan sekelompok "teroris" yang terlihat di dekat pagar bertindak dengan cara mencurigakan.
"Sebuah pesawat (Israel) menyerang teroris yang mendekati pagar di Jalur Gaza selatan dengan cara yang mencurigakan dan menanamkan objek yang mencurigakan di sepanjang jalur itu," kata militer Israel seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (18/9/2018).
Menurut kementerian kesehatan, setidaknya 26 warga Palestina ditembak selama aksi protes pada hari Senin.
Warga Palestina telah melakukan protes di sepanjang pagar timur Jalur Gaza setiap minggu sejak Maret. Mereka menyerukan haknya untuk kembali dan mengakhiri blokade 11 tahun Israel. Setidaknya 170 warga Palestina telah tewas sejak dimulainya aksi protes tersebut, dengan 18.000 lainnya terluka, menurut kementerian kesehatan.
Di Tepi Barat yang diduduki, seorang warga Palestina meninggal pada Selasa pagi setelah dia dipukuli saat ditangkap oleh tentara Israel, menurut kantor berita Maan.
Maan melaporkan saudara laki-laki korban mengatakan bahwa sekitar 40 tentara telah menyerbu rumah keluarganya di desa Beit Rima, barat laut Ramallah. Mereka kemudian menyerang Mohammed dengan kejam, diseret ke luar dalam kondisi tidak sadar.
Beberapa saat kemudian, tentara Israel memberi tahu kantor koordinasi keamanan Palestina tentang kematiannya, yang menyampaikan berita itu kepada keluarga korban.
Kedua pria itu, yang kemudian diidentifikasi sebagai Ibrahim al-Najjar dan Mohammed Khidr, dibawa ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis setelah mayat mereka ditemukan pada Senin malam oleh petugas Bulan Sabit Merah.
Dalam sebuah pernyataan, tentara Israel mengatakan mereka menargetkan sekelompok "teroris" yang terlihat di dekat pagar bertindak dengan cara mencurigakan.
"Sebuah pesawat (Israel) menyerang teroris yang mendekati pagar di Jalur Gaza selatan dengan cara yang mencurigakan dan menanamkan objek yang mencurigakan di sepanjang jalur itu," kata militer Israel seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (18/9/2018).
Menurut kementerian kesehatan, setidaknya 26 warga Palestina ditembak selama aksi protes pada hari Senin.
Warga Palestina telah melakukan protes di sepanjang pagar timur Jalur Gaza setiap minggu sejak Maret. Mereka menyerukan haknya untuk kembali dan mengakhiri blokade 11 tahun Israel. Setidaknya 170 warga Palestina telah tewas sejak dimulainya aksi protes tersebut, dengan 18.000 lainnya terluka, menurut kementerian kesehatan.
Di Tepi Barat yang diduduki, seorang warga Palestina meninggal pada Selasa pagi setelah dia dipukuli saat ditangkap oleh tentara Israel, menurut kantor berita Maan.
Maan melaporkan saudara laki-laki korban mengatakan bahwa sekitar 40 tentara telah menyerbu rumah keluarganya di desa Beit Rima, barat laut Ramallah. Mereka kemudian menyerang Mohammed dengan kejam, diseret ke luar dalam kondisi tidak sadar.
Beberapa saat kemudian, tentara Israel memberi tahu kantor koordinasi keamanan Palestina tentang kematiannya, yang menyampaikan berita itu kepada keluarga korban.
(ian)