Macedonia akan Gabung NATO, AS Peringatkan Intervensi Rusia

Senin, 17 September 2018 - 14:56 WIB
Macedonia akan Gabung NATO, AS Peringatkan Intervensi Rusia
Macedonia akan Gabung NATO, AS Peringatkan Intervensi Rusia
A A A
SKOPJE - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Norman Mattis tiba di Macedonia pada hari Senin (17/9/2018) dengan memperingatkan potensi Rusia untuk intervensi dalam referendum yang akan digelar di negara itu. Referendum itu untuk mengubah nama yang jadi jalan untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.

Macedonia telah menetapkan 30 September 2018 sebagai tanggal berlangsungnya pemungutan suara referendum. Sesuai kesepakatan dengan Yunani, negara Balkan itu jika disetujui rakyatnya akan diubah namanya menjadi Republik Macedonia Utara (Republic of North Macedonia).

Mattis adalah salah satu pemimpin Barat yang mengunjungi Skopje dan mendesaknya untuk menerima kesepakatan dengan Yunani itu. Sebelumnya, Kanselir Jerman Angela Merkel melakukan hal yang sama.

"Kami hanya melihat bagaimana mereka membentuk masa depan mereka sendiri...bukan dibentuk oleh orang lain," kata Mattis kepada sekelompok wartawan dalam perjalanan ke Skopje.

"Kami tidak ingin melihat Rusia melakukan apa yang telah mereka coba lakukan di banyak negara lain," ujar Mattis, yang menambahkan bahwa campur tangan Moskow akan membuatnya prihatin.

Pada bulan Juli, Yunani mengusir dua diplomat Rusia dan melarang dua orang lainnya memasuki negara itu karena berusaha menyuap para pejabat dan menggerakkan demonstrasi guna menggagalkan kesepakatan untuk mengizinkan Macedonia bergabung dengan NATO.

Rusia dengan tegas membantah tuduhan itu dan menanggapinya dengan pengusiran diplomat Yunani.

Mattis, yang akan berada di Skopje selama beberapa jam saja, diperkirakan akan bertemu dengan perdana menteri dan menteri pertahanan negara itu serta Presiden Gjorge Ivanov, yang menentang kesepakatan dengan Yunani.

Washington percaya bahwa kelompok pro-Rusia secara aktif bekerja untuk meruntuhkan referendum. AS menduga Moskow mencoba untuk membeli individu dan menyebarkan disinformasi.

"Tidak diragukan bahwa mereka telah mentransfer uang dan mereka juga melakukan kampanye pengaruh yang lebih luas," kata Mattis, seperti dikutip Reuters. Dia mengatakan tidak jelas seberapa efektif upaya Moskow.

Duta besar Moskow untuk Skopje mengkritik ambisi Macedonia untuk bergabung dengan NATO. Moskow anggap Macedonia akan jadi "target yang sah" jika hubungan antara NATO dan Rusia memburuk lebih lanjut.

NATO mengundang Macedonia untuk memulai pembicaraan aksesi dengan aliansi militer tersebut. Namun, syaratnya harus mengubah konstitusi dan mengadopsi nama baru terlebih dahulu.

Sementara itu, Uni Eropa akan menetapkan tanggal untuk pembicaraan aksesi Macedonia yang sedang menunggu referendum penggantian nama.

Yunani, anggota NATO dan Uni Eropa, menolak untuk menerima Macedonia sebagai nama negara Balkan tersebut. Menurut Yunani, nama itu menyiratkan klaim teritorial di Provinsi Macedonia, Yunani.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7776 seconds (0.1#10.140)