Turki Tingkatkan Pasukannya di Idlib

Jum'at, 14 September 2018 - 00:20 WIB
Turki Tingkatkan Pasukannya di Idlib
Turki Tingkatkan Pasukannya di Idlib
A A A
DAMASKUS - Aktivis melaporkan Turki mengirimkan bala bantuan militer untuk memperkuat posisinya di dalam wilayah pertahanan terakhir Idlib, Suriah. Peningkatan itu terjadi saat menteri pertahanan Turki mengatakan Ankara masih berusaha dengan Rusia dan Iran untuk mencegah tragedi kemanusiaan akibat ofensif rezim Damaskus.

Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar mengatakan, operasi militer di daerah kantong pemberontak yang berpenduduk padat akan menyeret kawasan yang sudah bermasalah ke arah bencana. Dia berbicara selama pertemuan dengan duta besar asing pada Rabu malam.

"Kami bekerja dengan Rusia, Iran dan sekutu lainnya untuk membawa perdamaian dan stabilitas dan menghentikan tragedi kemanusiaan," kata Akar, menurut Anadolu yang disitat AP, Jumat (14/9/2018).

Pengerahan pasukan Turki dilakukan di tengah jeda serangan pemerintah dan pemboman udara Rusia di tepi selatan Idlib.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris mengatakan konvoi tentara Turki yang masuk dari Kfar Lusin menyeberang di utara Idlib, menuju ke beberapa dari 12 titik pengamatan Turki. Sebuah video yang diambil oleh para aktivis dari kelompok pemantau Central Station for Turkish Intervention menunjukkan kendaraan-kendaraan dan tank-tank lapis baja dan kendaraan bersenjata bergerak melalui jalan Idlib.

Kedua badan itu mengatakan konvoi tersebut menuju dua titik pengamatan yang berbeda, satu selatan dari Idlib dan satu lagi di pusat. Tetapi militer Turki tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar.

Turki mengerahkan ratusan tentaranya ke 12 pos pengamatan di lingkaran Idlib, menyusul kesepakatan de-eskalasi yang dicapai dengan Rusia dan Iran tahun lalu untuk membekukan garis konflik, yang secara efektif menempatkan Ankara sebagai pelindung provinsi itu.

Pemberontak telah bercokol di provinsi Idlib sejak 2015 tetapi serangan pemerintah untuk menguasai potongan di sisi timur provinsi itu terjadi tahun lalu sebelum Turki mulai mengerahkan titik-titik pengamatan dan menghentikan kemajuan pasukan Suriah.

Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan pemerintah Suriah telah berkumpul di selatan dan barat daya provinsi itu. Dalam beberapa hari terakhir pasukan Suriah meluncurkan kampanye pengeboman udara yang intens menargetkan posisi pemberontak, tiga pusat medis dan petugas penyelamat pekan lalu.

Namun pemboman itu telah berhenti dalam 24 jam terakhir.

Turki telah mengajukan banding untuk gencatan senjata di Idlib, yang melintasi perbatasannya dan merupakan rumah bagi lebih dari 3 juta orang. Turki berusaha untuk mendapatkan waktu guna mendukung usahanya, memisahkan militan radikal dari kelompok-kelompok oposisi moderat.

Turki telah meminta dukungan internasional untuk upayanya menghentikan serangan.

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) memperingatkan Rusia bahwa negara itu akan memikul tanggung jawab atas krisis kemanusiaan akibat serangan militer Suriah yang didukung Moskow di Idlib.

Eric Pahon, juru bicara Pentagon, mengatakan bahwa AS dan sekutu-sekutunya prihatin tentang konsekuensi mematikan dari serangan semacam itu.

Pahon juga mengatakan AS mempertanyakan kehadiran lebih dari selusin kapal perang Rusia di lepas pantai Mediterania Suriah, menambahkan kapal harus beroperasi dengan aman dan mematuhi hukum internasional.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5520 seconds (0.1#10.140)