Sekjen PBB Sebut Serangan Idlib Bisa Timbulkan Krisis Kemanusiaan Terburuk
Rabu, 12 September 2018 - 15:33 WIB

Sekjen PBB Sebut Serangan Idlib Bisa Timbulkan Krisis Kemanusiaan Terburuk
A
A
A
NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mendesak Rusia, Iran, dan Turki untuk mencari solusi untuk melindungi warga sipil di Idlib, Suriah. Dia juga mengatakan sangat penting pertempuran skala penuh di Idlib untuk dihindari.
Gutteres menyatakan, jika pemerintah Suriah pada akhirnya tetap meluncurkan serangan dalam skala besar di Idlib, hal ini dapat menimbulkan krisis kemanusiaan terburuk di negara tersebut.
"Ini akan membuat mimpi buruk kemanusiaan yang belum pernah kita lihat sebelumnya dalam pertempuran penuh darah di Suriah," kata Guterres dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Rabu (12/9).
Dia kemudian menyerukan kepada semua pihak yang berperang di Suriah untuk tetap menaati hukum internasional, khususnya hukum humaniter internasional.
"Saya mengerti bahwa situasi sekarang di Idlib tidak berkelanjutan dan kehadiran kelompok-kelompok teroris tidak dapat ditoleransi. Tetapi memerangi terorisme tidak membebaskan pihak-pihak yang berseteru dari kewajiban inti mereka di bawah hukum internasional," ungkapnya.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) melontarkan kecaman keras kepada pemerintah Suriah dan dua sekutu mereka, yakni Rusia dan Iran terkait dengan dengan operasi militer yang tengah berlangsung di Idlib.
Gutteres menyatakan, jika pemerintah Suriah pada akhirnya tetap meluncurkan serangan dalam skala besar di Idlib, hal ini dapat menimbulkan krisis kemanusiaan terburuk di negara tersebut.
"Ini akan membuat mimpi buruk kemanusiaan yang belum pernah kita lihat sebelumnya dalam pertempuran penuh darah di Suriah," kata Guterres dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Rabu (12/9).
Dia kemudian menyerukan kepada semua pihak yang berperang di Suriah untuk tetap menaati hukum internasional, khususnya hukum humaniter internasional.
"Saya mengerti bahwa situasi sekarang di Idlib tidak berkelanjutan dan kehadiran kelompok-kelompok teroris tidak dapat ditoleransi. Tetapi memerangi terorisme tidak membebaskan pihak-pihak yang berseteru dari kewajiban inti mereka di bawah hukum internasional," ungkapnya.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) melontarkan kecaman keras kepada pemerintah Suriah dan dua sekutu mereka, yakni Rusia dan Iran terkait dengan dengan operasi militer yang tengah berlangsung di Idlib.
(esn)