6 Awak Kapal Induk Terbesar Inggris Ditangkap di AS
A
A
A
JACKSONVILLE - Enam awak kapal induk terbesar Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Queen Elizabeth, ditangkap di Amerika Serikat (AS). Keenam pelaut itu dituduh mabuk.
Menurut laporan polisi setempat, penangkapan dilakukan di Jacksonville Beach, Florida, pada Rabu malam. Mereka sebagian besar ditahan karena dicurigai berperilaku mabuk dan tidak teratur.
Polisi menyatakan, tiga pelaut di antaranya sempat menolak ditangkap. Penangkapan berlangsung di luar Lynch's Irish Pub.
Kapal induk terbesar Inggris itu memiliki bobot 65.000 ton dan dijuluki "Big Lizzie". Kapal HMS Queen Elizabeth tiba di AS pekan lalu untuk uji coba lepas landas dan pendaratan jet tempur F-35 di atas dek kapal.
"Enam pelaut ditangkap di distrik bar dan semua pelanggaran terkait alkohol, seperti keracunan yang tidak teratur dan menolak penangkapan," kata pejabata polisi setempat, Sersan Larry Smith.
Pihak Angkatan Laut Kerajaan Inggris kepada EVening Standard mengonfirmasi penangkapan enam personelnya. "Kami dapat mengonfirmasi bahwa sejumlah personel angkatan laut membantu polisi AS dengan penyelidikan mereka, tidak pantas untuk berkomentar lebih lanjut pada saat ini," kata pihak Angkatan Laut melalui seorang juru bicara, yang dilansir Senin (10/9/2018).
"Layanan Angkatan Laut sangat penting untuk mempertahankan standar perilaku tertinggi dari personelnya setiap saat," lanjut pihak Angkatan Laut.
HMS Queen Elizabeth meninggalkan Pangkalan Angkatan Laut Portsmouth pada tanggal 18 Agustus dan berlabuh di Mayport, Florida setelah kurang dari tiga minggu mengarungi laut lepas.
Kapal ini akan melakukan uji coba lepas landas dan pendaratan jet tempur F-35 di atas deknya sekitar 500 kali.
Berbicara sebelum perjalanan ke AS, Andrew Betton, komandan Kelompok Kapal Induk Inggris, mengatakan bahwa kapal induk HMS Queen Elizabeth diberikan perlindungan penuh dalam menghadapi ancaman Rusia selama perjalanannya.
"Kapal selam Rusia lebih aktif di Atlantik Utara sejak Perang Dingin dan kami menganggapnya sangat serius, kapal akan terlindungi dengan baik saat dia melakukan transit melintasi Atlantik," katanya.
“Kami tidak mencari konfrontasi, kami menuju ke pantai timur Amerika Serikat untuk melakukan uji coba."
Menurut laporan polisi setempat, penangkapan dilakukan di Jacksonville Beach, Florida, pada Rabu malam. Mereka sebagian besar ditahan karena dicurigai berperilaku mabuk dan tidak teratur.
Polisi menyatakan, tiga pelaut di antaranya sempat menolak ditangkap. Penangkapan berlangsung di luar Lynch's Irish Pub.
Kapal induk terbesar Inggris itu memiliki bobot 65.000 ton dan dijuluki "Big Lizzie". Kapal HMS Queen Elizabeth tiba di AS pekan lalu untuk uji coba lepas landas dan pendaratan jet tempur F-35 di atas dek kapal.
"Enam pelaut ditangkap di distrik bar dan semua pelanggaran terkait alkohol, seperti keracunan yang tidak teratur dan menolak penangkapan," kata pejabata polisi setempat, Sersan Larry Smith.
Pihak Angkatan Laut Kerajaan Inggris kepada EVening Standard mengonfirmasi penangkapan enam personelnya. "Kami dapat mengonfirmasi bahwa sejumlah personel angkatan laut membantu polisi AS dengan penyelidikan mereka, tidak pantas untuk berkomentar lebih lanjut pada saat ini," kata pihak Angkatan Laut melalui seorang juru bicara, yang dilansir Senin (10/9/2018).
"Layanan Angkatan Laut sangat penting untuk mempertahankan standar perilaku tertinggi dari personelnya setiap saat," lanjut pihak Angkatan Laut.
HMS Queen Elizabeth meninggalkan Pangkalan Angkatan Laut Portsmouth pada tanggal 18 Agustus dan berlabuh di Mayport, Florida setelah kurang dari tiga minggu mengarungi laut lepas.
Kapal ini akan melakukan uji coba lepas landas dan pendaratan jet tempur F-35 di atas deknya sekitar 500 kali.
Berbicara sebelum perjalanan ke AS, Andrew Betton, komandan Kelompok Kapal Induk Inggris, mengatakan bahwa kapal induk HMS Queen Elizabeth diberikan perlindungan penuh dalam menghadapi ancaman Rusia selama perjalanannya.
"Kapal selam Rusia lebih aktif di Atlantik Utara sejak Perang Dingin dan kami menganggapnya sangat serius, kapal akan terlindungi dengan baik saat dia melakukan transit melintasi Atlantik," katanya.
“Kami tidak mencari konfrontasi, kami menuju ke pantai timur Amerika Serikat untuk melakukan uji coba."
(mas)