Korut Persiapkan Parade Militer di Tengah Kebuntuan Negosiasi Denuklirisasi

Minggu, 02 September 2018 - 03:21 WIB
Korut Persiapkan Parade Militer di Tengah Kebuntuan Negosiasi Denuklirisasi
Korut Persiapkan Parade Militer di Tengah Kebuntuan Negosiasi Denuklirisasi
A A A
SEOUL - Citra satelit menunjukkan Korea Utara (Korut) tengah mempersiapkan parade militer di tengah kekhawatiran baru bahwa upaya diplomatik denuklirisasi akan terhenti. Namun para analis mengatakan tidak diketahui apakah negara itu akan memamerkan rudal balistik terbesar.

Pyongyang sedang mempersiapkan untuk menjadi tuan rumah sejumlah peristiwa besar pada 9 September dalam acara ulang tahun ke-70 berdirinya negara itu. Acara itu termasuk parade militer, kemungkinan kunjungan oleh delegasi asing, dan - untuk pertama kalinya dalam lima tahun - sebuah pertunjukan koreografi besar yang dikenal sebagai "Game Massa."

Parade telah lama menjadi cara bagi Korut untuk memamerkan kekuatan militernya, dan pertunjukan September datang di tengah negosiasi yang sensitif atas masa depan rudal balistik dan nuklir negara itu.

Berdasarkan citra satelit komersial yang dikumpulkan oleh Planet Labs Inc., analis mengatakan pawai militer September mendatang kemungkinan akan sangat mirip dengan yang dipentaskan pada 8 Februari lalu. Tetapi sejauh ini tidak ada tanda-tanda misil balistik antarbenua kontroversial (ICBM) yang diyakini dapat menargetkan Amerika Serikat (AS).

"Saat ini, pawai ini terlihat sangat mirip jika tidak lebih kecil dari yang ada di bulan Februari," kata Jeffrey Lewis, direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di Institut Studi Internasional Middlebury di California, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (2/9/2018).

Di antara senjata yang ditemui tim di Middlebury dalam gambar 22 Agustus di Lapangan Pelatihan Parade Mirim Korut adalah tank, artileri self-propelled, kapal infantri, rudal anti-pesawat, dan peluncur roket.

Senjata lain yang mungkin tersusun di lapangan pawai termasuk rudal jelajah pertahanan pesisir, serta sedikitnya enam misil balistik jarak pendek berbahan bakar padat. Rudal ini pertama kali terlihat pada bulan Februari lalu.

Analis mengatakan dasar dari rudal balistik jarak dekat itu adalah rudal Iskander Rusia. Namun, rudal itu juga memiliki banyak fitur mirip rudal Korea Selatan (Korsel), Hyunmoo-2.

"99 kendaraan pertama identik," kata Lewis.

"Setelah itu kita hanya melihat 20 atau lebih rudal jarak pendek. Ada lebih banyak di parade pada bulan Februari, termasuk ICBM," imbuhnya.

Analisis lain dari gambar Planet Labs, yang dilakukan oleh Joseph Bermudez di situs Stimson Centre North38, juga tidak menemukan tanda-tanda ICBM. Tetapi ia mencatat bahwa jumlah tempat penyimpanan peralatan penyimpanan yang diperluas menunjukkan parade September kemungkinan akan jauh lebih besar daripada parade militer pada awal tahun ini.

"Jika ICBM atau rudal besar lainnya hadir, mereka kemungkinan akan tetap tersembunyi di bawah naungan di area penyimpanan alat berat sampai hari pawai," tulis Bermudez.

Lewis mengakui bahwa mungkin ada lebih banyak senjata yang disembunyikan di gudang, tetapi mengatakan pada titik ini hanya spekulasi.

Para pengamat mengatakan sejauh ini tidak ada indikasi parade akan menyamai parade "Hari Matahari" pada April 2017, di mana Kim Jong-un meluncurkan beberapa sistem rudal baru, membantu memperburuk ketegangan dengan AS dan Korsel.

"Ini mungkin tidak akan mendekati apa yang kita lihat di 2017," kata Dave Schmerler, seorang peneliti di Middlebury Institute.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7910 seconds (0.1#10.140)