Legislator Belanda Batalkan Lomba Kartun Nabi Muhammad
A
A
A
THE HAGUE - Anggota parlemen anti Islam Belanda, Geert Wilders, mengatakan ia telah membatalkan lomba kartu Nabi Muhammad yang direncanakannya. Lomba itu dibatalkan menyusul ancaman pembunuhan dan kekhawatiran dapat menimbulkan risiko bagi orang lain.
"Untuk menghindari risiko korban kekerasan dari umat Islam, saya telah memutuskan untuk tidak membiarkan kontes kartun Nabi Muhammad diselenggarakan," kata Wilders dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari The Washington Post, Jumat (31/8/2018).
Wilders mengatakan dia tidak ingin orang lain terancam oleh kontes yang dia rencanakan dihelat pada bulan November. Kontes itu diadakan di kantor partainya, Partai Kebebasan, yang dijaga ketat di gedung parlemen Belanda.
Politisi berusia 54 tahun itu bertahun-tahun hidup di bawah perlindungan sepanjang waktu karena ancaman pembunuhan yang dipicu oleh retorika anti-Islamnya yang sengit.
Wilders pada tahun 2008 sempat memicu kemarahan umat Islam saat ia merilis film Fitna. Film berdurasi 17 menit itu memuat potongan ayat-ayat al-Quran di antara gambar pidato ulama radikal Islam dan juga gambar-gambar tindak kekerasan.
Sebelumnya, rencana lomba kartu Nabi Muhammad ini sempat memicu aksi demonstrasi besar-besaran di Pakistan. Massa mengancam akan memblokade Islamabad jika pemerintah tak memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda.
Baca Juga: Massa Islamabad Protes Lomba Kartun Nabi Muhammad di Belanda
Sementara pemerintah Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri mengecam rencana lomba kontroversial itu. Kegiatan tersebut dianggap membahayakan upaya bersama dalam menciptakan perdamaian, stabilitas dan toleransi antar agama dan peradaban
"Menlu RI menegaskan bahwa rencana tersebut merupakan tindakan provokatif dan tidak bertanggungjawab," kata Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam pernyataan yang dimuat di situs kemlu.go.id.
Baca Juga: Indonesia Kecam Lomba Kartun Nabi Muhammad di Belanda
"Untuk menghindari risiko korban kekerasan dari umat Islam, saya telah memutuskan untuk tidak membiarkan kontes kartun Nabi Muhammad diselenggarakan," kata Wilders dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari The Washington Post, Jumat (31/8/2018).
Wilders mengatakan dia tidak ingin orang lain terancam oleh kontes yang dia rencanakan dihelat pada bulan November. Kontes itu diadakan di kantor partainya, Partai Kebebasan, yang dijaga ketat di gedung parlemen Belanda.
Politisi berusia 54 tahun itu bertahun-tahun hidup di bawah perlindungan sepanjang waktu karena ancaman pembunuhan yang dipicu oleh retorika anti-Islamnya yang sengit.
Wilders pada tahun 2008 sempat memicu kemarahan umat Islam saat ia merilis film Fitna. Film berdurasi 17 menit itu memuat potongan ayat-ayat al-Quran di antara gambar pidato ulama radikal Islam dan juga gambar-gambar tindak kekerasan.
Sebelumnya, rencana lomba kartu Nabi Muhammad ini sempat memicu aksi demonstrasi besar-besaran di Pakistan. Massa mengancam akan memblokade Islamabad jika pemerintah tak memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda.
Baca Juga: Massa Islamabad Protes Lomba Kartun Nabi Muhammad di Belanda
Sementara pemerintah Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri mengecam rencana lomba kontroversial itu. Kegiatan tersebut dianggap membahayakan upaya bersama dalam menciptakan perdamaian, stabilitas dan toleransi antar agama dan peradaban
"Menlu RI menegaskan bahwa rencana tersebut merupakan tindakan provokatif dan tidak bertanggungjawab," kata Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam pernyataan yang dimuat di situs kemlu.go.id.
Baca Juga: Indonesia Kecam Lomba Kartun Nabi Muhammad di Belanda
(ian)