Jet-jet Tempur Inggris Ganggu Pesawat Rusia di Atas Laut Hitam
A
A
A
LONDON - Jet-jet tempur Typhoon Inggris yang berbasis di Rumania mengganggu rute patroli pesawat Be-12 Rusia di atas Laut Hitam. Aksi jet-jet Typhoon untuk mencegah pesawat Moskow menerobos wilayah udara negara-negara NATO.
Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan hari Jumat mengatakan, untuk kedua kalinya dalam tiga hari terakhir jet-jet tempur Typhoon dikerahkan untuk menyelidiki pesawat Rusia yang terbang provokatif di rute yang menuju wilayah udara NATO.
Jet-jet militer Inggris diluncurkan pada 23 Agustus dari Pangkalan Udara Mihail Kogalniceanu dekat Kota Constanta, Rumania. Inggris siaga saat melihat pesawat patroli maritim Be-12 Rusia bergerak ke arah selatan di atas Laut Hitam dari Crimea.
"Typhoon beroperasi sesuai dengan misi polisi udara NATO yang dirancang untuk mencegah agresi Rusia, meyakinkan Rumania dan menjamin sekutu NATO dari komitmen Inggris untuk pertahanan kolektif," kata kementerian itu, seperti dikutip Reuters, Sabtu (25/8/2018).
Sebelumnya, pada 21 Agustus, dua jet Typhoon Inggris dari pangkalan udara yang sama di Rumania dilesatkan untuk menyelidiki pesawat tempur Rusia yang diduga beroperasi di wilayah tersebut.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, pada hari itu dua pesawat yang diduga Su-30 Flanker Rusia bergerak menuju wilayah udara NATO dari Crimea.
Pernyataan kementerian itu tidak menyebut bahwa pesawat militer Rusia bersungguh-sungguh memasuki wilayah udara NATO. Pihak Moskow sendiri enggan mengomentari kejadian tersebut.
Selain patroli udara di dekat negara-negara NATO, Rusia juga meningkatkan kehadiran angkatan lautnya di Laut Tengah, Laut Hitam, dan daerah lainnya.
Ketegangan tinggi di kawasan Laut Hitam terjadi sejak Moskow menganeksasi Crimea tahun 2014 atau setelah Crimea melepaskan diri dari Ukraina melalui referendum. Aneksasi yang tak diakui Ukraina dan negara-negara Barat itu membuat Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap Moskow.
Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan hari Jumat mengatakan, untuk kedua kalinya dalam tiga hari terakhir jet-jet tempur Typhoon dikerahkan untuk menyelidiki pesawat Rusia yang terbang provokatif di rute yang menuju wilayah udara NATO.
Jet-jet militer Inggris diluncurkan pada 23 Agustus dari Pangkalan Udara Mihail Kogalniceanu dekat Kota Constanta, Rumania. Inggris siaga saat melihat pesawat patroli maritim Be-12 Rusia bergerak ke arah selatan di atas Laut Hitam dari Crimea.
"Typhoon beroperasi sesuai dengan misi polisi udara NATO yang dirancang untuk mencegah agresi Rusia, meyakinkan Rumania dan menjamin sekutu NATO dari komitmen Inggris untuk pertahanan kolektif," kata kementerian itu, seperti dikutip Reuters, Sabtu (25/8/2018).
Sebelumnya, pada 21 Agustus, dua jet Typhoon Inggris dari pangkalan udara yang sama di Rumania dilesatkan untuk menyelidiki pesawat tempur Rusia yang diduga beroperasi di wilayah tersebut.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, pada hari itu dua pesawat yang diduga Su-30 Flanker Rusia bergerak menuju wilayah udara NATO dari Crimea.
Pernyataan kementerian itu tidak menyebut bahwa pesawat militer Rusia bersungguh-sungguh memasuki wilayah udara NATO. Pihak Moskow sendiri enggan mengomentari kejadian tersebut.
Selain patroli udara di dekat negara-negara NATO, Rusia juga meningkatkan kehadiran angkatan lautnya di Laut Tengah, Laut Hitam, dan daerah lainnya.
Ketegangan tinggi di kawasan Laut Hitam terjadi sejak Moskow menganeksasi Crimea tahun 2014 atau setelah Crimea melepaskan diri dari Ukraina melalui referendum. Aneksasi yang tak diakui Ukraina dan negara-negara Barat itu membuat Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap Moskow.
(mas)