AS dan Israel Nyatakan Senjata Nuklir Iran Tantangan Besar
A
A
A
TEL AVIV - Amerika Serikat (AS) dan Israel menyatakan, program senjata nuklir dan rudal balistik Iran sebagai tantangan besar yang mereka hadapi. Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Bolton mengatakan hal itu saat bertemu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem, semalam.
"Program senjata nuklir Iran, program rudal balistik tepat di bagian daftar atas," kata Bolton setelah acara makan malam di kediaman Netanyahu.
Netanyahu memuji Washington sebagai "teman Israel yang luar biasa". Menurutnya, aliansi Amerika-Israel juga luar biasa.
Pemimpin Israel itu kembali memuji keputusan Presiden Donald Trump untuk menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir Iran dan pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Netanyahu menggambarkan dua hal itu sebagai keputusan penting yang diambil Trump.
Dalam pertemuan tersebut, Netanyahu menegaskan komitmen Israel untuk terus menggulung kembali "agresi" Iran di wilayah Suriah serta untuk memastikan bahwa rezim Teheran tidak akan pernah bisa memiliki senjata nuklir.
Duta Besar AS untuk Israel David Friedman dan Duta Besar Israel untuk AS, Ron Dermer juga menghadiri jamuan makan malam resmi tersebut.
Bolton mendarat di Israel selama 48 jam perjalanan pada hari Minggu malam. Dari Israel, dia akan terbang ke Jenewa, di mana ia dijadwalkan bertemu dengan rekannya dari Rusia, Nikolai Patrushev.
Sebelumnya, Bolton mengklaim bahwa Israel, Rusia dan AS ingin melihat Iran hengkang dari Suriah.
"Saya pikir—tentu saja tujuan dari Amerika Serikat, Israel, Presiden Putin mengatakan tujuan Rusia adalah membuat Iran—pasukan Iran, milisi Iran, pasukan pengganti Iran keluar dari operasi ofensif mereka di Suriah dan Irak dan terus terang, mengakhiri dukungan Iran kepada Hizbullah," kata Bolton seperti dikutip Haaretz, Senin (20/8/2018).
"Program senjata nuklir Iran, program rudal balistik tepat di bagian daftar atas," kata Bolton setelah acara makan malam di kediaman Netanyahu.
Netanyahu memuji Washington sebagai "teman Israel yang luar biasa". Menurutnya, aliansi Amerika-Israel juga luar biasa.
Pemimpin Israel itu kembali memuji keputusan Presiden Donald Trump untuk menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir Iran dan pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Netanyahu menggambarkan dua hal itu sebagai keputusan penting yang diambil Trump.
Dalam pertemuan tersebut, Netanyahu menegaskan komitmen Israel untuk terus menggulung kembali "agresi" Iran di wilayah Suriah serta untuk memastikan bahwa rezim Teheran tidak akan pernah bisa memiliki senjata nuklir.
Duta Besar AS untuk Israel David Friedman dan Duta Besar Israel untuk AS, Ron Dermer juga menghadiri jamuan makan malam resmi tersebut.
Bolton mendarat di Israel selama 48 jam perjalanan pada hari Minggu malam. Dari Israel, dia akan terbang ke Jenewa, di mana ia dijadwalkan bertemu dengan rekannya dari Rusia, Nikolai Patrushev.
Sebelumnya, Bolton mengklaim bahwa Israel, Rusia dan AS ingin melihat Iran hengkang dari Suriah.
"Saya pikir—tentu saja tujuan dari Amerika Serikat, Israel, Presiden Putin mengatakan tujuan Rusia adalah membuat Iran—pasukan Iran, milisi Iran, pasukan pengganti Iran keluar dari operasi ofensif mereka di Suriah dan Irak dan terus terang, mengakhiri dukungan Iran kepada Hizbullah," kata Bolton seperti dikutip Haaretz, Senin (20/8/2018).
(mas)