Cavusoglu: Turki Tidak Ingin Punya Masalah dengan AS
A
A
A
ANKARA - Turki tidak ingin memiliki masalah dengan Amerika Serikat (AS) dan dua sekutu NATO dapat dengan mudah mengatasi perbedaan mereka tetapi tidak dengan pendekatan AS saat ini. Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.
"Kami dapat menyelesaikan masalah dengan Amerika Serikat dengan sangat mudah, tetapi tidak dengan pendekatan saat ini," kata Cavusoglu pada konferensi pers seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (17/8/2018).
Ankara terkunci dalam perpecahan yang kompleks dengan Washington yang telah melihat kedua negara memberlakukan tarif atas beberapa impor masing-masing dan telah memperparah krisis mata uang di Turki.
Ketegangan keduanya dipicu penahanan Pastor Andrew Brunson. Brunson, yang telah bekerja di Turki selama lebih dari 20 tahun sebagai Pendeta dari Gereja Kebangkitan, ditahan lebih dari setahun yang lalu. Ia diduga terkait dengan kudeta yang gagal terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada tahun 2016.
Brunson dituduh membantu Partai Pekerja Kurdistan, yang menentang Erdogan dan partai yang berkuasa, dan memiliki hubungan dengan Fethullah Gulen, seorang ulama Islam yang Turki klaim mengatur upaya kudeta.
Brunson dibebaskan dari penjara bulan lalu, tetapi tetap berada dalam tahanan rumah atas tuduhan spionase dan terorisme yang ia bantah keras. Tidak kurang dari Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence telah berulang kali menyerukan pembebasan Brunson.
"Kami dapat menyelesaikan masalah dengan Amerika Serikat dengan sangat mudah, tetapi tidak dengan pendekatan saat ini," kata Cavusoglu pada konferensi pers seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (17/8/2018).
Ankara terkunci dalam perpecahan yang kompleks dengan Washington yang telah melihat kedua negara memberlakukan tarif atas beberapa impor masing-masing dan telah memperparah krisis mata uang di Turki.
Ketegangan keduanya dipicu penahanan Pastor Andrew Brunson. Brunson, yang telah bekerja di Turki selama lebih dari 20 tahun sebagai Pendeta dari Gereja Kebangkitan, ditahan lebih dari setahun yang lalu. Ia diduga terkait dengan kudeta yang gagal terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada tahun 2016.
Brunson dituduh membantu Partai Pekerja Kurdistan, yang menentang Erdogan dan partai yang berkuasa, dan memiliki hubungan dengan Fethullah Gulen, seorang ulama Islam yang Turki klaim mengatur upaya kudeta.
Brunson dibebaskan dari penjara bulan lalu, tetapi tetap berada dalam tahanan rumah atas tuduhan spionase dan terorisme yang ia bantah keras. Tidak kurang dari Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence telah berulang kali menyerukan pembebasan Brunson.
(ian)