FBI: Pesawat Alaska Dicuri dan Dikejar F-15 Bukan Aksi Teroris
A
A
A
SEATTLE - Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat menyatakan ulah karyawan maskapai mencuri pesawat Alaska Air Horison Q400 yang dikejar dua jet tempur F-15 Amerika Serikat (AS) bukan aksi teroris. Pelaku mencuri pesawat itu dari Bandara Internasional Seattle-Tacoma dan bunuh diri dengan menabrakkannya ke sebuah pulau.
Pelaku dilaporkan bernama Richard berusia 29 tahun. Dia sempat melakukan aksi "joyride" dengan pesawat yang dibajak itu di atas wilayah Seattle pada Jumat malam waktu setempat.
Sebuah video rekaman dari manuver pesawat Alaska Air Horizon Bombardier Q400 melakukan barrel roll ketika dua jet tempur melakukan pengejaran.
Pesawat terlihat terbang rendah dekat air laut sebelum menukik kembali ke udra di atas wilayah Seattle. Pesawat itu kemudian ditabrakkan ke sebuah pulau. Pencuri atau pembajak pesawat tewas di tempat kejadian.
Tidak ada penumpang lain di dalam pesawat saat pesawat dijatuhkan di Puget Sound selatan.
FBI wilayah Seattle mengumumkan di Twitter bahwa mereka akan bekerja dengan pihak berwenang setempat untuk menyelidiki insiden itu. Namun, menurut FBI, tak ada bukti bahwa insiden itu merupakan aksi teroris atau pun menunjukkan ancaman teroris.
"FBI sedang berkomunikasi dengan mitra lokal/negara bagian/federal, tetapi terlalu dini bagi kami untuk membuat rincian tentang situasi yang berkembang. Kami sering terlibat dengan hal-hal yang terkait dengan pesawat, jadi kami siap untuk bertindak," kata FBI di Twitter.
"Meskipun upaya menanggapi insiden pesawat malam ini dan penyelidikan masih berlangsung, informasi yang dikumpulkan sejauh ini tidak menunjukkan ancaman teroris atau ada tambahan, sambil menunggu aktivitas kriminal," lanjut FBI.
"FBI terus bekerja dengan negara kita, mitra lokal, dan federal untuk mengumpulkan gambaran lengkap tentang apa yang terjadi dengan lepas landas dan ditabrakannya pesawat Horizon yang tidak sah malam ini. Rincian lebih lanjut akan tersedia," imbuh FBI.
Sementara itu, pihak Bandara Internasional Seattle-Tacoma (SeaTac Airport) mengonfirmasi bahwa pembajak pesawat adalah karyawan maskapai yang berprofesi sebagai mekanik. Pihak bandara menegaskan, pesawat lepas landas secara tidak sah.
"Seorang karyawan maskapai penerbangan melakukan lepas landas tanpa izin tanpa penumpang di Sea-Tac; pesawat telah jatuh di Puget Sound selatan. Operasi normal di Sea-Tac Airport telah dilanjutkan," kata pihak SeaTac Airport di Twitter.
CEO Alaska Air Brad Tilden mengatakan perusahaan masih mengumpulkan fakta untuk memahami mengapa dan bagaimana mekanik mampu mencuri pesawat.
"Kami masih mengumpulkan fakta, tetapi pada titik ini, kami memahami hanya ada satu orang di atas pesawat, seorang karyawan Horizon Air, yang mengoperasikan pesawat," katanya, yang dikutip dari Express.co.uk, Minggu (12/8/2018).
"Kami bekerja untuk mencari tahu apa yang bisa kami lakukan tentang apa yang terjadi, bekerja dengan Administrasi Penerbangan Federal (FAA), Biro Investigasi Federal (FBI), dan Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB). Kami memberikan dukungan dan sepenuhnya bekerjasama."
Pelaku dilaporkan bernama Richard berusia 29 tahun. Dia sempat melakukan aksi "joyride" dengan pesawat yang dibajak itu di atas wilayah Seattle pada Jumat malam waktu setempat.
Sebuah video rekaman dari manuver pesawat Alaska Air Horizon Bombardier Q400 melakukan barrel roll ketika dua jet tempur melakukan pengejaran.
Pesawat terlihat terbang rendah dekat air laut sebelum menukik kembali ke udra di atas wilayah Seattle. Pesawat itu kemudian ditabrakkan ke sebuah pulau. Pencuri atau pembajak pesawat tewas di tempat kejadian.
Tidak ada penumpang lain di dalam pesawat saat pesawat dijatuhkan di Puget Sound selatan.
FBI wilayah Seattle mengumumkan di Twitter bahwa mereka akan bekerja dengan pihak berwenang setempat untuk menyelidiki insiden itu. Namun, menurut FBI, tak ada bukti bahwa insiden itu merupakan aksi teroris atau pun menunjukkan ancaman teroris.
"FBI sedang berkomunikasi dengan mitra lokal/negara bagian/federal, tetapi terlalu dini bagi kami untuk membuat rincian tentang situasi yang berkembang. Kami sering terlibat dengan hal-hal yang terkait dengan pesawat, jadi kami siap untuk bertindak," kata FBI di Twitter.
"Meskipun upaya menanggapi insiden pesawat malam ini dan penyelidikan masih berlangsung, informasi yang dikumpulkan sejauh ini tidak menunjukkan ancaman teroris atau ada tambahan, sambil menunggu aktivitas kriminal," lanjut FBI.
"FBI terus bekerja dengan negara kita, mitra lokal, dan federal untuk mengumpulkan gambaran lengkap tentang apa yang terjadi dengan lepas landas dan ditabrakannya pesawat Horizon yang tidak sah malam ini. Rincian lebih lanjut akan tersedia," imbuh FBI.
Sementara itu, pihak Bandara Internasional Seattle-Tacoma (SeaTac Airport) mengonfirmasi bahwa pembajak pesawat adalah karyawan maskapai yang berprofesi sebagai mekanik. Pihak bandara menegaskan, pesawat lepas landas secara tidak sah.
"Seorang karyawan maskapai penerbangan melakukan lepas landas tanpa izin tanpa penumpang di Sea-Tac; pesawat telah jatuh di Puget Sound selatan. Operasi normal di Sea-Tac Airport telah dilanjutkan," kata pihak SeaTac Airport di Twitter.
CEO Alaska Air Brad Tilden mengatakan perusahaan masih mengumpulkan fakta untuk memahami mengapa dan bagaimana mekanik mampu mencuri pesawat.
"Kami masih mengumpulkan fakta, tetapi pada titik ini, kami memahami hanya ada satu orang di atas pesawat, seorang karyawan Horizon Air, yang mengoperasikan pesawat," katanya, yang dikutip dari Express.co.uk, Minggu (12/8/2018).
"Kami bekerja untuk mencari tahu apa yang bisa kami lakukan tentang apa yang terjadi, bekerja dengan Administrasi Penerbangan Federal (FAA), Biro Investigasi Federal (FBI), dan Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB). Kami memberikan dukungan dan sepenuhnya bekerjasama."
(mas)