Pasca Gempa Dahsyat, Permukaan Pulau Lombok Naik 25 CM
A
A
A
TANJUNG - Para ilmuwan mengatakan gempa bumi dahsyat yang melanda Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, telah mengangkat permukaan tanah wilayah itu 25 cm. Bencana gempa itu sendiri menewaskan lebih dari 300 orang.
Lewat citra satelit, para ilmuwan dari NASA dan proyek pencitraan cepat membuat peta deformasi tanah dan mengukur perubahan di permukaan pulau itu. Di barat laut pulau dekat episentrum gempa, patahan yang pecah mengangkat bumi setinggi seperempat meter. Sedangkan di tempat lain turun antara 5-15 sentimeter.
NASA mengatakan observasi satelit dapat membantu pihak berwenang menanggapi gempa bumi dan bencana alam atau bencana buatan manusia lainnya seperti dikutip dari AP, Sabtu (11/8/2018).
Hampir seminggu sejak gempa 7,0 SR pada 5 Agustus lalu, Lombok masih diguncang gempa susulan. Sekitar 270.000 orang kehilangan tempat tinggal atau mengungsi setelah gempa yang merusak dan menghancurkan sekitar 68.000 rumah.
Lombok, sebuah destinasi wisata yang populer, dilanda tiga gempa kuat dalam waktu kurang dari seminggu dan telah mengalami lebih dari 500 gempa susulan.
Gempa pada 29 Juli lalu menewaskan 16 orang. Gempa susulan berkekuatan 5,9 pada Kamis kemarin menyebabkan kepanikan, memicu kerusakan dan lebih dari dua lusin cedera.
Indonesia rentan terhadap gempa bumi karena lokasinya berada di "Ring of Fire," busur gunung berapi dan patahan di cekungan Pasifik. Pada Desember 2004, gempa bumi berkekuatan 9,1 SR yang sangat besar di Sumatera memicu tsunami, menewaskan 230.000 orang di sejumlah negara.
Lewat citra satelit, para ilmuwan dari NASA dan proyek pencitraan cepat membuat peta deformasi tanah dan mengukur perubahan di permukaan pulau itu. Di barat laut pulau dekat episentrum gempa, patahan yang pecah mengangkat bumi setinggi seperempat meter. Sedangkan di tempat lain turun antara 5-15 sentimeter.
NASA mengatakan observasi satelit dapat membantu pihak berwenang menanggapi gempa bumi dan bencana alam atau bencana buatan manusia lainnya seperti dikutip dari AP, Sabtu (11/8/2018).
Hampir seminggu sejak gempa 7,0 SR pada 5 Agustus lalu, Lombok masih diguncang gempa susulan. Sekitar 270.000 orang kehilangan tempat tinggal atau mengungsi setelah gempa yang merusak dan menghancurkan sekitar 68.000 rumah.
Lombok, sebuah destinasi wisata yang populer, dilanda tiga gempa kuat dalam waktu kurang dari seminggu dan telah mengalami lebih dari 500 gempa susulan.
Gempa pada 29 Juli lalu menewaskan 16 orang. Gempa susulan berkekuatan 5,9 pada Kamis kemarin menyebabkan kepanikan, memicu kerusakan dan lebih dari dua lusin cedera.
Indonesia rentan terhadap gempa bumi karena lokasinya berada di "Ring of Fire," busur gunung berapi dan patahan di cekungan Pasifik. Pada Desember 2004, gempa bumi berkekuatan 9,1 SR yang sangat besar di Sumatera memicu tsunami, menewaskan 230.000 orang di sejumlah negara.
(ian)