Buru Tokoh Oposisi, Venezuela Minta Bantuan Interpol
A
A
A
CARACAS - Pemerintah Venezuela meminta Interpol mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional terhadap mantan deputi oposisi Julio Borges. Borges diburu sehubungan dengan upaya pembunuhan yang gagal terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada minggu lalu.
Menteri Komunikasi dan Kebudayaan Venezuela, Jorge Rodriguez mengatakan Borges, seorang pemimpin oposisi sayap kanan, harus menjawab atas tuduhan keterlibatannya di depan pengadilan Venezuela.
Pada konferensi pers, Rodriguez menunjukkan sebuah video di mana wakil oposisi Juan Requesens berbicara tentang bagaimana Borges meminta bantuannya untuk menyelundupkan salah satu tersangka utama dalam rencana pembunuhan ke luar negeri dan ke negara tetangga Kolombia.
Dalam video tersebut, Requesens mengatakan Borges menghubunginya beberapa minggu yang lalu, memintanya untuk campur tangan dengan pejabat Kolombia untuk memungkinkan masuknya Juan Carlos Monasterios.
Pemerintah Venezuela telah mengidentifikasi Monasterios sebagai dalang di balik plot pembunuhan Maduro yang gagal.
Requesens mengatakan mereka menghubungi pengawas imigrasi Kolombia, Mauricio Jimenez, dalam upaya untuk membawa Monasterios ke Kolombia.
"Requesens adalah kaki tangan kunci dalam plot, mengingat bahwa dia mengakui keterlibatannya dalam upaya pembunuhan yang gagal, dan menegaskan bahwa dia melakukannya di bawah perintah dari Julio Borges," ujar Rodriguez seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (11/8/2018).
Pada hari Rabu, Majelis Konstituante Nasional Venezuela memutuskan untuk menghilangkan hak imunitas Requesens dan Borges untuk memudahkan penyelidikan.
Venezuela juga telah meminta proses ekstradisi bagi mereka yang diyakini terlibat dalam rencana pembunuhan Maduro itu.
Maduro tidak terluka, tetapi tujuh tentara terluka ketika dua drone yang membawa bahan peledak diledakkan di dekat panggung presiden di mana dia memberikan pidato pada upacara militer.
Menteri Komunikasi dan Kebudayaan Venezuela, Jorge Rodriguez mengatakan Borges, seorang pemimpin oposisi sayap kanan, harus menjawab atas tuduhan keterlibatannya di depan pengadilan Venezuela.
Pada konferensi pers, Rodriguez menunjukkan sebuah video di mana wakil oposisi Juan Requesens berbicara tentang bagaimana Borges meminta bantuannya untuk menyelundupkan salah satu tersangka utama dalam rencana pembunuhan ke luar negeri dan ke negara tetangga Kolombia.
Dalam video tersebut, Requesens mengatakan Borges menghubunginya beberapa minggu yang lalu, memintanya untuk campur tangan dengan pejabat Kolombia untuk memungkinkan masuknya Juan Carlos Monasterios.
Pemerintah Venezuela telah mengidentifikasi Monasterios sebagai dalang di balik plot pembunuhan Maduro yang gagal.
Requesens mengatakan mereka menghubungi pengawas imigrasi Kolombia, Mauricio Jimenez, dalam upaya untuk membawa Monasterios ke Kolombia.
"Requesens adalah kaki tangan kunci dalam plot, mengingat bahwa dia mengakui keterlibatannya dalam upaya pembunuhan yang gagal, dan menegaskan bahwa dia melakukannya di bawah perintah dari Julio Borges," ujar Rodriguez seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (11/8/2018).
Pada hari Rabu, Majelis Konstituante Nasional Venezuela memutuskan untuk menghilangkan hak imunitas Requesens dan Borges untuk memudahkan penyelidikan.
Venezuela juga telah meminta proses ekstradisi bagi mereka yang diyakini terlibat dalam rencana pembunuhan Maduro itu.
Maduro tidak terluka, tetapi tujuh tentara terluka ketika dua drone yang membawa bahan peledak diledakkan di dekat panggung presiden di mana dia memberikan pidato pada upacara militer.
(ian)