Rouhani: Tak Ada Dialog dengan AS Selama Sanksi Diberlakukan
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan, negaranya tidak akan melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS) di bawah pimpinan Donald Trump, selama Tehran berada di bawah bayang-bayang sanksi ekonomi yang dijatuhkan AS.
"Anda (Trump) tidak bisa berharap untuk berbicara dengan seseorang, setelah Anda menikamnya dan meninggalkan pisau di tubuhnya," kata Rouhani dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Jazeera pada Rabu (8/8).
Dia lalu mengatakan, AS terbukti menjadi mitra negosiasi yang tidak dapat diandalkan ketika memutuskan untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran dan kemudian kembali menerapkan sanksi kepada Teheran.
"Jika ada kepercayaan, Iran selalu menyambut negosiasi. Tapi, negosiasi tidak masuk akal ketika kita terus mendapat sanksi," ungkapnya.
Sebelumnya,Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton menyatakan ada sejumlah hal yang bisa dilakukan Iran jika ingin lepas dari sanksi. Salah satunya adalah kembali ke meja perundingan untuk membahas kesepakatan nuklir baru.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan Fox News, Bolton menyatakan, Iran harus menerima tawaran dari Presiden AS Donald Trump untuk melakukan negosiasi, jika ingin terbebas dari sanksi.
"Mereka dapat mengambil tawaran presiden untuk bernegosiasi dengan mereka, untuk sepenuhnya melepaskan program rudal balistik dan senjata nuklir mereka dan benar-benar dapat diverifikasi, tidak dalam kondisi yang memberatkan kesepakatan nuklir Iran, yang benar-benar tidak memuaskan," kata Bolton.
"Anda (Trump) tidak bisa berharap untuk berbicara dengan seseorang, setelah Anda menikamnya dan meninggalkan pisau di tubuhnya," kata Rouhani dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Jazeera pada Rabu (8/8).
Dia lalu mengatakan, AS terbukti menjadi mitra negosiasi yang tidak dapat diandalkan ketika memutuskan untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran dan kemudian kembali menerapkan sanksi kepada Teheran.
"Jika ada kepercayaan, Iran selalu menyambut negosiasi. Tapi, negosiasi tidak masuk akal ketika kita terus mendapat sanksi," ungkapnya.
Sebelumnya,Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton menyatakan ada sejumlah hal yang bisa dilakukan Iran jika ingin lepas dari sanksi. Salah satunya adalah kembali ke meja perundingan untuk membahas kesepakatan nuklir baru.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan Fox News, Bolton menyatakan, Iran harus menerima tawaran dari Presiden AS Donald Trump untuk melakukan negosiasi, jika ingin terbebas dari sanksi.
"Mereka dapat mengambil tawaran presiden untuk bernegosiasi dengan mereka, untuk sepenuhnya melepaskan program rudal balistik dan senjata nuklir mereka dan benar-benar dapat diverifikasi, tidak dalam kondisi yang memberatkan kesepakatan nuklir Iran, yang benar-benar tidak memuaskan," kata Bolton.
(esn)