Maduro Tuding Kolombia Dalang Upaya Pembunuhannya
A
A
A
CARACAS - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan semua poin penyelidikan awal upaya pembunuhan terhadapnya mengarah ke kelompok sayap kanan yang mempunyai hubungan dengan Kolombia dan negara bagian Florida Amerika Serikat (AS). Florida diketahui menjadi wilayah yang banyak didiami oleh orang buangan Venezuela.
Maduro pun menyebut nama Presiden Kolombia Juan Manuel Santos berada di balik serangan itu. Namun ia tidak memberikan bukti untuk mendukung tudingan tersebut.
"Nama Juan Manuel Santos berada di belakang serangan ini...penyelidikan awal mengarah ke Bogota," kata Maduro seperti dikutip dari Reuters, Senin (6/8/2018).
Maduro mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa beberapa dari mereka yang bertanggung jawab secara intelektual dan para pemodal dari serangan ini tinggal di Amerika Serikat, di negara bagian Florida. Ia pun meminta Presiden AS Donald Trump untuk memerangi kelompok-kelompok teroris ini.
Menanggapi tudingan ini, seorang sumber di pemerintah Kolombia mengatakan, tuduhan Maduro adalah tidak masuk akal dan Presiden Santos tengah merayakan pembaptisan cucu perempuannya pada saat kejadian.
"Dia tidak memikirkan hal lain, selain menjatuhkan pemerintah asing," kata sumber itu.
Sementara seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan: “Kami telah mendengar laporan yang keluar dari Venezuela. Kami dengan hati-hati mengikuti situasinya.”
Sebuah ledakan mengguncang acara militer di mana Presiden Venezuela Nicolas Maduro memberikan pidato. Pemerintah Venezuela mengatakan itu adalah upaya pembunuhan yang gagal menggunakan drone yang membawa bahan peledak.
Maduro pun menyebut nama Presiden Kolombia Juan Manuel Santos berada di balik serangan itu. Namun ia tidak memberikan bukti untuk mendukung tudingan tersebut.
"Nama Juan Manuel Santos berada di belakang serangan ini...penyelidikan awal mengarah ke Bogota," kata Maduro seperti dikutip dari Reuters, Senin (6/8/2018).
Maduro mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa beberapa dari mereka yang bertanggung jawab secara intelektual dan para pemodal dari serangan ini tinggal di Amerika Serikat, di negara bagian Florida. Ia pun meminta Presiden AS Donald Trump untuk memerangi kelompok-kelompok teroris ini.
Menanggapi tudingan ini, seorang sumber di pemerintah Kolombia mengatakan, tuduhan Maduro adalah tidak masuk akal dan Presiden Santos tengah merayakan pembaptisan cucu perempuannya pada saat kejadian.
"Dia tidak memikirkan hal lain, selain menjatuhkan pemerintah asing," kata sumber itu.
Sementara seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan: “Kami telah mendengar laporan yang keluar dari Venezuela. Kami dengan hati-hati mengikuti situasinya.”
Sebuah ledakan mengguncang acara militer di mana Presiden Venezuela Nicolas Maduro memberikan pidato. Pemerintah Venezuela mengatakan itu adalah upaya pembunuhan yang gagal menggunakan drone yang membawa bahan peledak.
(ian)