Indonesia Harapkan Langkah Konkrit Denuklirisasi Semenanjung Korea
A
A
A
JAKARTA - Korea Utara (Korut) menjadi salah satu hal yang menjadi pembahasan dalam pertemuan antar Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo.
Berbicara pasca bertemu Pompeo di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Retno menyatakan bahwa dalam pertemuan itu dia menyampaikan harapan adanya impelementasi nyata dari hasil pertemuan antara Presiden AS, Donald Trump dan pemimpin Korut, Kim Jong-un, untuk terciptanya Semenanjung Korea yang bebas senjata nuklir.
"Saya menyambut baik pendekatan AS dengan Korut, kita mengharapkan agar langkah baik ini dapat segera ditindaklanjuti dengan langkah kongkrit untuk menjadikan Semenanjung Korea sebuah kawasan yang bebas nuklir," kata Retno pada Sabtu (4/8/2018).
Retno kemudian menyatakan, isu Korut telah menjadi pembahasan dalam setiap pertemuan ASEAN yang berlangsung di Singapura. Dia kemudian menyebut, hal yang sama turut dibahas dalam pertemuan tadi.
"Topik Semenanjung Korea muncul hampir di seluruh pertemuan ASEAN, ada beberapa elemen yang muncul, pertama tentunya adalah elemen sambutan baik dari semua pihak yang ikut pertemuan mengenai langkah positif, langkah positif ada dua yaitu pertemuan inter-Korea dan juga pertemuan antara Presiden Trump dan pemimpin Kim Jong-un di Singapura," ungkap Retno.
"Kemudian diharapkan oleh negara-negara yang hadir tadi adalah bahwa apa yang sudah baik dibahas dalam konteks hubungan antara dua Korea maupun dalam konteks Korut dengan AS diharapkan dapat segera ditindaklanjuti karena sekali lagi tujuan akhirnya adalah denuklirisasi Semenanjung Korea. Jadi itu situasi suasana batin selama pertemuan di ASEAN dan juga kemudian kita ulangi lagi dalam pertemuan tadi," tukasnya.
Selain membahas mengenai Korut, Retno dan Pompeo juga membahas mengenai perkembangan hubungan bilateral kedua negara, yang tahun depan akan menginjak usia 60 tahun dan juga mengenai konsep Indo-Pasifik Indonesia.
Berbicara pasca bertemu Pompeo di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Retno menyatakan bahwa dalam pertemuan itu dia menyampaikan harapan adanya impelementasi nyata dari hasil pertemuan antara Presiden AS, Donald Trump dan pemimpin Korut, Kim Jong-un, untuk terciptanya Semenanjung Korea yang bebas senjata nuklir.
"Saya menyambut baik pendekatan AS dengan Korut, kita mengharapkan agar langkah baik ini dapat segera ditindaklanjuti dengan langkah kongkrit untuk menjadikan Semenanjung Korea sebuah kawasan yang bebas nuklir," kata Retno pada Sabtu (4/8/2018).
Retno kemudian menyatakan, isu Korut telah menjadi pembahasan dalam setiap pertemuan ASEAN yang berlangsung di Singapura. Dia kemudian menyebut, hal yang sama turut dibahas dalam pertemuan tadi.
"Topik Semenanjung Korea muncul hampir di seluruh pertemuan ASEAN, ada beberapa elemen yang muncul, pertama tentunya adalah elemen sambutan baik dari semua pihak yang ikut pertemuan mengenai langkah positif, langkah positif ada dua yaitu pertemuan inter-Korea dan juga pertemuan antara Presiden Trump dan pemimpin Kim Jong-un di Singapura," ungkap Retno.
"Kemudian diharapkan oleh negara-negara yang hadir tadi adalah bahwa apa yang sudah baik dibahas dalam konteks hubungan antara dua Korea maupun dalam konteks Korut dengan AS diharapkan dapat segera ditindaklanjuti karena sekali lagi tujuan akhirnya adalah denuklirisasi Semenanjung Korea. Jadi itu situasi suasana batin selama pertemuan di ASEAN dan juga kemudian kita ulangi lagi dalam pertemuan tadi," tukasnya.
Selain membahas mengenai Korut, Retno dan Pompeo juga membahas mengenai perkembangan hubungan bilateral kedua negara, yang tahun depan akan menginjak usia 60 tahun dan juga mengenai konsep Indo-Pasifik Indonesia.
(ian)