Klinik Kesehatan Haji Indonesia Madinah Rawat 251 Pasien

Minggu, 29 Juli 2018 - 11:33 WIB
Klinik Kesehatan Haji Indonesia Madinah Rawat 251 Pasien
Klinik Kesehatan Haji Indonesia Madinah Rawat 251 Pasien
A A A
MADINAH - Kondisi kesehatan jamaah harus menjadi perhatian sebelum berangkat ke Tanah Suci. Jamaah harus sehat sebelum berangkat supaya bisa beribadah dengan maksimal.

“Inilah pentingnya istithaíah kesehatan,” ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusuf Singka di Madinah, Arab Saudi, kemarin. Pernyataan Eka tersebut terkait ada jamaah haji yang tidak dapat menjalankan ibadah sunah karena sakit.

Sementara pada jamaah yang sehat, Eka senantiasa mengimbau agar terus menjaga kesehatan. “Jangan lupa sarapan dan banyak minum. Tidak memforsir tenaga. Bila ada kesempatan istirahat, maka istirahatlah,” kata Eka.

Kemarin Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah merawat 30 orang jamaah karena berbagai penyakit seperti hipertensi, diabetes, hipoglikemi, penyakit paru obstruktif, dan pneumonia. Sejak dibuka pada 17 Juli lalu, KKHI Madinah telah merawat 251 pasien.

Rinciannya adalah 133 orang dirawat inap, 17 orang di antaranya dengan gangguan psikiatri dan 29 orang telah dirujuk ke RS Arab Saudi seperti RS King Fahd, RS Uhud, RS Al Dahr, dan RS Mowasat. Pasien yang dirawat rata-rata berusia di atas 60 tahun dengan jenis kelamin terbanyak laki-laki.

Sementara dr Miftakhul Huda yang menangani pasien psikiatri di KKHI Madinah menambahkan, sejak dibuka 17 Juli lalu, KKHI Madinah telah merawat 17 pasien psikiatri, sebanyak tujuh pa sien telah kembali ke pondokan dan mengevakuasi empat pasien ke KKHI Mekkah.

Jamaah yang masih dirawat hingga kemarin siang sebanyak enam pasien. Kasus psikiatri umumnya dipicu oleh kondisi sosial dan lingkungan yang sangat berbeda antara Arab Saudi dan Indonesia. Selain itu, dehidrasi dan ketidak - seimbangan elektrolit juga dapat menyebabkan jamaah haji mengalami perubahan tingkah laku.

Huda menyatakan, pasien psikiatri sebagian besar berumur di atas 60 tahun. Me nurutnya, para lansia ini tidak mudah untuk beradaptasi dan belajar ihwal baru. Huda mencontohkan, beberapa kondisi yang memerlukan adaptasi cepat, yaitu penggunaan toilet, bentuk hotel, dan kamar hotel yang sama.

“Mereka sulit mengenali. Susah mengingat pintu-pintu yang sama, apalagi mengingat pintu keluar di masjid nomor berapa. Mereka seringkali lupa dan bingung,” jelas Huda. Di sisi lain, suhu di Mekkah pada saat di Armina akan mencapai kurang lebih 53 derajat Celsius, tentu keadaannya lebih berat daripada di Madinah yang kemarin suhunya 43 derajat.

Karena itu, jamaah perlu menyiapkan mental bahwa di Mekkah harus sehat. Selain kesiapan mental, kesiapan fisik juga perlu disiapkan. “Istirahat yang cukup, membawa obatobatan yang dianjurkan dari Tanah Air.

Bila ada keluhan, dapat memeriksakan ke dokter kloter atau bila agak berat, dapat dikonsultasikan di KKHI,” terangnya. Huda menyebutkan, jamaah berisiko tinggi dengan masalah psikiatri dapat dikenali sejak di Tanah Air. Misalnya, mudah lupa atau sering lupa di mana menaruh barang.

Dehidrasi adalah satu di antara faktor yang memperberat kondisi pasien. “Dia sudah tua, iklim di sini beda. Di Indonesia tropis di sini panas, kelelahan, kurang cairan. Ini akan memperberat stressor bagi lansia,” terang Huda.

Berbeda dengan orang yang masih muda, mereka akan mudah beradaptasi yaitu dengan cara bertanya. Bila menemukan pasien yang stres, Huda menganjurkan agar menolong, yaitu memberikan kenyamanan kepada jamaah tersebut. “Berikan kepercayaan bahwa dia tidak sendiri di sini,” tambahnya.

Hingga kemarin siang, KKHI Mekkah telah merawat 19 pasien. Rinciannya pasien limpahan dari Madinah empat orang, rawat inap di KKHI Mekkah enam orang, sementara lima orang lainnya dirujuk ke RS Arab Saudi (RSAS).

“Lima pasien yang dirujuk ke RSAS itu menderita sesak nafas, hernia, dislokasi tulang, diabetes, dan kaki melepuh. Faktor utamanya karena kelelahan dan cuaca yang sangat berbeda dengan negara kita,” jelas Kepala KKHI Mekkah dr Nirwan Satria di kantornya, Al Aziziyah Janubiyah Mekkah, kemarin.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9487 seconds (0.1#10.140)