Puluhan Pasukan Israel Serbu Kompleks Masjid Al-Aqsa
A
A
A
YERUSALEM - Puluhan pasukan Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur. Mereka menembakkan gas air mata dan granat kejut ke arah jamaah Muslim yang berkumpul untuk salat Jumat.
Tak lama setelah serbuan itu, polisi Israel menutup gerbang masuk kompleks masjid yang menyebabkan sejumlah jamaah Muslim terjebak di dalam selama lebih dari 2,5 jam.
Kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan sedikitnya 40 warga Palestina terluka di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa. Enam warga Palestina lainnya ditangkap pasukan Israel.
"Setidaknya 60 tentara memasuki kompleks masjid, di mana mereka menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan para jamaah setelah salat Jumat," kata Al-Waqf, Otoritas Wakaf Masjid Al-Aqsa yang dikelola Yordania, dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Sabtu (28/7/2018).
Menurut Al-Waqf, dua dari penjaga masjid terluka, yakni satu orang terkena granat kejut dan lainnya akibat serangan fisik.
Otoritas Israel mentup Masjid Al-Aqsha dengan rantai besi dan mencegah jamaah Palestina masuk ke dalamnya. Penutupan itu memicu konfrontasi antara pasukan Israel dengan para jamaah Muslim Palestina.
Belum jelas apa yang menyebabkan pasukan Israel menyerbu kompleks masjid suci umat Islam tersebut.
"(Pasukan keamanan Israel) mengatakan bahwa batu dan kembang api dilemparkan ke pasukan keamanan yang benar-benar memposisikan diri di dalam kompleks Al-Aqsa, tindakan besar muncul dan ada situasi di mana orang-orang dievakuasi oleh Al-Waqf dari situs," kata Andrew Simmons, jurnalis Al Jazeera yang melaporkan langsung dari Bukit Zaitun di Yerusalem Timur.
Laporan terbaru menyebutkan, otoritas Israel telah membuka kembali Masjid Al-Aqsa.
Insiden pada hari Jumat tersebut bertepatan dengan peringatan pertama protes jamaah Al-Aqsa pada Juli 2017. Setahun lalu, puluhan ribu warga Palestina salat di luar kompleks Masjid Al-Aqsa selama hampir dua minggu. Mereka memprotes pemasangan detektor logam yang dipasang oleh pemerintah Israel di gerbang masuk kompleks masjid suci tersebut.
Situs Al-Aqsa menjadi salah satu titik konflik Israel-Palestina. Situs itu mencakup Masjid Al-Aqsa, kiblat pertama umat Islam, dan Temple Mount yang oleh umat Yahudi dianggap sebagai salah satu situs suci mereka.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Timur Tengah 1967. Israel kemudian mencaplok atau menganeksasi seluruh wilayah Yerusalem pada tahun 1980 dan mengklaim sebagai ibu kotanya.
Tak lama setelah serbuan itu, polisi Israel menutup gerbang masuk kompleks masjid yang menyebabkan sejumlah jamaah Muslim terjebak di dalam selama lebih dari 2,5 jam.
Kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan sedikitnya 40 warga Palestina terluka di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa. Enam warga Palestina lainnya ditangkap pasukan Israel.
"Setidaknya 60 tentara memasuki kompleks masjid, di mana mereka menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan para jamaah setelah salat Jumat," kata Al-Waqf, Otoritas Wakaf Masjid Al-Aqsa yang dikelola Yordania, dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Sabtu (28/7/2018).
Menurut Al-Waqf, dua dari penjaga masjid terluka, yakni satu orang terkena granat kejut dan lainnya akibat serangan fisik.
Otoritas Israel mentup Masjid Al-Aqsha dengan rantai besi dan mencegah jamaah Palestina masuk ke dalamnya. Penutupan itu memicu konfrontasi antara pasukan Israel dengan para jamaah Muslim Palestina.
Belum jelas apa yang menyebabkan pasukan Israel menyerbu kompleks masjid suci umat Islam tersebut.
"(Pasukan keamanan Israel) mengatakan bahwa batu dan kembang api dilemparkan ke pasukan keamanan yang benar-benar memposisikan diri di dalam kompleks Al-Aqsa, tindakan besar muncul dan ada situasi di mana orang-orang dievakuasi oleh Al-Waqf dari situs," kata Andrew Simmons, jurnalis Al Jazeera yang melaporkan langsung dari Bukit Zaitun di Yerusalem Timur.
Laporan terbaru menyebutkan, otoritas Israel telah membuka kembali Masjid Al-Aqsa.
Insiden pada hari Jumat tersebut bertepatan dengan peringatan pertama protes jamaah Al-Aqsa pada Juli 2017. Setahun lalu, puluhan ribu warga Palestina salat di luar kompleks Masjid Al-Aqsa selama hampir dua minggu. Mereka memprotes pemasangan detektor logam yang dipasang oleh pemerintah Israel di gerbang masuk kompleks masjid suci tersebut.
Situs Al-Aqsa menjadi salah satu titik konflik Israel-Palestina. Situs itu mencakup Masjid Al-Aqsa, kiblat pertama umat Islam, dan Temple Mount yang oleh umat Yahudi dianggap sebagai salah satu situs suci mereka.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Timur Tengah 1967. Israel kemudian mencaplok atau menganeksasi seluruh wilayah Yerusalem pada tahun 1980 dan mengklaim sebagai ibu kotanya.
(mas)