Wajah Keibuan Presiden Kroasia Kolinda Grabar Kitarovic

Senin, 23 Juli 2018 - 11:12 WIB
Wajah Keibuan Presiden...
Wajah Keibuan Presiden Kroasia Kolinda Grabar Kitarovic
A A A
Dalam hujan deras saat upacara pengalungan medali Piala Dunia 2018, sosok Presiden Kroasia Kolinda Grabar Kitarovic menjadi yang paling menonjol di antara tokoh dunia lainnya.

Aksinya menjadi viral dan menimbulkan simpati banyak orang di seluruh dunia. Saat itu Presiden Kolinda yang mengenakan seragam sepak bola merahputih Kroasia, berdiri di podium bersama Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Pada upacara penutupan yang diguyur hujan deras, Kolinda sempat terlihat basah kuyup akibat guyuran hujan deras sebelum akhirnya dipayungi sang ajudan.

Derasnya hujan, juga kekalahan Kroasia atas Prancis yang cukup telak, tidak menghilangkan senyum di raut wajahnya. Tanpa lelah, dia tersenyum, menyalami, dan me meluk satu per satu pemain dari kedua tim dengan hangat, bagai seorang ibu yang me nyambut anaknya dengan penuh kasih sayang.

Dilansir Reuters , aksi Kolinda yang menjadi presiden sejak 2015 ini langsung viral di media sosial (medsos). Warganet merespons positif dan membanjirinya dengan pujian. “Presiden Kroasia keluar sebagai pemenang. Memakai kaus bola, hujan, tangisan, rambut rusak, tidak peduli,” begitu bunyi salah satu komentar di medsos. “Saya menyukai bahasa tubuh dan semangat olahraga Anda selama pertandingan final Piala Dunia. Anda adalah lambang sejati semangat olahragawan,” ungkap yang lainnya.

Masih terkait hal ini, perusahaan analitik berbasis di Zagreb, Kroasia, Mediatoolkit, melakukan penelitian dan menemukan bahwa 25% warga Kroasia lebih fokus pada kehadiran Presiden Kolinda dalam berita tentang final Piala Dunia 2018 ketimbang pemain mana pun di lapangan.

Termasuk bintang lapangan Luka Modric, Ivan Rakitic, dan Mario Mandzukic. Lalu lebih dari 80% dari cerita-cerita itu adalah sesuatu yang positif dari presiden wanita pertama dan termuda di Kroasia, yang dengan biaya sendiri terbang dengan kelas ekonomi dan sering menonton dari tribun non-VIP. Sementara itu, wartawan dan komentator politik Boris mengatakan kehadiran Kolinda di Piala Dunia bisa digambarkan sebagai video prapemilihan yang diperpanjang.

“Dia telah menggunakan ini untuk memperkuat strategi humasnya sebagai presiden rakyat. Video kampanye semacam ini dilihat oleh miliaran orang di seluruh dunia, bukan hanya publik Kroasia,” katanya, dikutip The Guardian .

Wajah baru parpol konservatif

Jauh sebelum Piala Dunia 2018, presiden berusia 50 tahun yang lahir di Rijeka, Kroasia, 29 April 1968 ini memang telah dikenal di negaranya sebagai sosok yang menampilkan wajah baru bagi partai politik (parpol) Uni Demokratis Kroasia (HDZ) yang konservatif. Sebelumnya partai yang menaungi Kolinda ini menghadapi banyak tuduhan korupsi selama bertahun-tahun. Selain itu, dengan pendidikan luar negerinya, penguasaan bahasa asing yang sangat baik, dan posisi tinggi sebelumnya di NATO, kehadirannya sangat kontras dengan para mantan jenderal dan wali kota lokal yang biasanya dikaitkan dengan HDZ.

Dikutip The Sun , Presiden Kolinda diketahui fasih berbahasa asing, seperti bahasa Inggris, Spanyol, Portugis, Jerman, Prancis, dan Italia. Penampilannya di Piala Dunia mungkin merupakan indikator paling jelas dari perannya dalam HDZ dan lingkup politik Kroasia, yakni presiden adalah kepala negara dan wakil kepala negara di dalam dan luar negeri. Saat masih menjadi pelajar, Kolinda sempat mendaftar program pertukaran pelajar dan menghabiskan waktu selama satu tahun di Los Alamos High School di New Mexico. Kemudian Kolinda belajar di Zagreb, Wina, Washington DC, dan Harvard. Lalu menyelesaikan studi doktoralnya di negara asalnya.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8925 seconds (0.1#10.140)