Gempur Gaza, Israel Lancarkan Serangan Udara Terbesar Sejak 2014
A
A
A
GAZA - Situasi di Jalur Gaza semakin memanas. Milisi Palestina di Jalur Gaza dan militer Israel saling menyerang pada hari Sabtu.
Tentara Israel telah melakukan serangan udara terbesar di Gaza sejak perang 2014, dan militan Hamas membalas dengan menembakkan roket ke wilayah Israel.
Serangan udara dimulai sejak Sabtu pagi dan disambut dengan serangan mortir dan roket dari sisi Palestina. Israel mengatakan pihaknya menyerang lebih dari 40 target Hamas. Militer Israel mengatakan Hamas menanggapi serangan udara dengan lebih dari 50 roket seperti dikutip dari VOA, Minggu (15/7/2018).
Seorang pejabat Palestina mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Mesir dan sejumlah negara kunci internasional lainnya berbicara dengan Israel dan Hamas dalam upaya untuk memulihkan ketenangan.
Kekerasan pecah pada Sabtu menyusul kematian seorang remaja Palestina pada Jumat selama aksi protes mingguan di perbatasan antara Gaza dan Israel.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan Jumat bahwa anak berusia 15 tahun itu tewas dalam bentrokan yang juga melukai 25 orang lainnya. Seorang warga Palestina 20 tahun kemudian meninggal karena luka-luka di rumah sakit, membawa korban tewas Palestina menjadi 137 sejak protes mingguan di mulai 30 Maret lalu.
Israel telah mengalami sejumlah kebakaran yang merusak akibat layang-layang api dan balon yang diterbangkan warga Palestina melintasi perbatasan.
Para pengunjuk rasa juga melemparkan bom api, bahan peledak, dan membakar ban pada pasukan Israel.
Palestina mengatakan mereka memprotes rencana oleh pemerintah Israel untuk menghancurkan desa di Tepi Barat. Pada hari Jumat, Mahkamah Agung Israel mengatakan akan menunda keputusan terhadap desa tersebut sampai setidaknya 15 Agustus.
Israel mengatakan demonstrasi Palestina memberikan perlindungan bagi sayap militer Hamas untuk melanggar keamanan Israel.
Uni Eropa menuntut Israel membuka kembali perbatasan Kerem Shalom yang telah ditutup sejak Senin. Persimpangan itu digunakan untuk mengirimkan barang-barang komersial dan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Israel mengatakan penutupan itu adalah pembalasan atas serangan layang-layang api.
Tentara Israel telah melakukan serangan udara terbesar di Gaza sejak perang 2014, dan militan Hamas membalas dengan menembakkan roket ke wilayah Israel.
Serangan udara dimulai sejak Sabtu pagi dan disambut dengan serangan mortir dan roket dari sisi Palestina. Israel mengatakan pihaknya menyerang lebih dari 40 target Hamas. Militer Israel mengatakan Hamas menanggapi serangan udara dengan lebih dari 50 roket seperti dikutip dari VOA, Minggu (15/7/2018).
Seorang pejabat Palestina mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Mesir dan sejumlah negara kunci internasional lainnya berbicara dengan Israel dan Hamas dalam upaya untuk memulihkan ketenangan.
Kekerasan pecah pada Sabtu menyusul kematian seorang remaja Palestina pada Jumat selama aksi protes mingguan di perbatasan antara Gaza dan Israel.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan Jumat bahwa anak berusia 15 tahun itu tewas dalam bentrokan yang juga melukai 25 orang lainnya. Seorang warga Palestina 20 tahun kemudian meninggal karena luka-luka di rumah sakit, membawa korban tewas Palestina menjadi 137 sejak protes mingguan di mulai 30 Maret lalu.
Israel telah mengalami sejumlah kebakaran yang merusak akibat layang-layang api dan balon yang diterbangkan warga Palestina melintasi perbatasan.
Para pengunjuk rasa juga melemparkan bom api, bahan peledak, dan membakar ban pada pasukan Israel.
Palestina mengatakan mereka memprotes rencana oleh pemerintah Israel untuk menghancurkan desa di Tepi Barat. Pada hari Jumat, Mahkamah Agung Israel mengatakan akan menunda keputusan terhadap desa tersebut sampai setidaknya 15 Agustus.
Israel mengatakan demonstrasi Palestina memberikan perlindungan bagi sayap militer Hamas untuk melanggar keamanan Israel.
Uni Eropa menuntut Israel membuka kembali perbatasan Kerem Shalom yang telah ditutup sejak Senin. Persimpangan itu digunakan untuk mengirimkan barang-barang komersial dan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Israel mengatakan penutupan itu adalah pembalasan atas serangan layang-layang api.
(ian)