Banjir Sebabkan Kekacauan di China, Menutup Jalan dan Rel Kereta
A
A
A
SHANGHAI - Hujan deras dan badai petir melanda seluruh China, menghancurkan jembatan, menutup jalan dan rel kereta api. Banjir juga memaksa ribuan warga mengungsi.
Otoritas cuaca memperkirakan lebih banyak hujan di seluruh China pada Sabtu (14/7/2018), dengan banjir dan tanah longsor yang diperkirakan terjadi di provinsi barat daya Sichuan seperti dikutip dari Channel News Asia.
Hujan lebat dan banjir melanda sebagian besar Cina saat ini setiap tahun, sering diiringi dengan tewasnya ratusan orang. Namun jumlah korban tahun ini relatif rendah, setidaknya di awal musim panas, dengan satu provinsi melaporkan 12 tewas.
Pusat Meteorologi China mengatakan curah hujan bisa melebihi 80 mm per jam di beberapa daerah. Badan itu juga memperingatkan banjir di timur laut dan meminta pihak berwenang untuk menghentikan kegiatan di luar dan mengawasi struktur yang runtuh.
Sungai Yangtze yang rawan banjir, membentang dari Yunnan di barat daya ke Jiangsu dan Shanghai di pantai timur, telah menunjukkan peningkatan volume air. Hal ini menyebabkan banjir di banyak anak sungainya dan membawa volume air mencatat level tertinggi di waduk raksasa Three Gorges.
Kantor berita Xinhua melaporkan pada hari Jumat bahwa lebih dari 10 jalan raya di Sichuan tidak dapat diakses sebagai akibat . Sementara sebuah jembatan di sepanjang sungai Min Sichuan, sebuah anak sungai Yangtze, telah runtuh.
"Banjir di provinsi itu telah menyebabkan kerusakan sekitar 2,4 USD358,74 juta pada Kamis," menurut Kementerian Manajemen Darurat.
Sementara itu, kota Chongqing telah mengevakuasi lebih dari 80.000 penduduk pada hari Jumat kemarin.
Hujan lebat juga telah menyebabkan Sungai Kuning, yang mengalir melalui Cina utara, meluap hingga ke tepi, memblokir bagian dari jalur kereta api di provinsi barat laut Shaanxi.
Provinsi Gansu, juga di barat laut, melaporkan 12 orang tewas dan lebih dari 1 juta terkena dampak hujan dan banjir selama satu minggu, kata pejabat China Daily pada hari Sabtu.
Wilayah Mongolia yang biasanya kering, yang telah mengalami kekeringan selama berminggu-minggu, juga mengeluarkan peringatan banjir pada hari Jumat kemarin.
Otoritas cuaca memperkirakan lebih banyak hujan di seluruh China pada Sabtu (14/7/2018), dengan banjir dan tanah longsor yang diperkirakan terjadi di provinsi barat daya Sichuan seperti dikutip dari Channel News Asia.
Hujan lebat dan banjir melanda sebagian besar Cina saat ini setiap tahun, sering diiringi dengan tewasnya ratusan orang. Namun jumlah korban tahun ini relatif rendah, setidaknya di awal musim panas, dengan satu provinsi melaporkan 12 tewas.
Pusat Meteorologi China mengatakan curah hujan bisa melebihi 80 mm per jam di beberapa daerah. Badan itu juga memperingatkan banjir di timur laut dan meminta pihak berwenang untuk menghentikan kegiatan di luar dan mengawasi struktur yang runtuh.
Sungai Yangtze yang rawan banjir, membentang dari Yunnan di barat daya ke Jiangsu dan Shanghai di pantai timur, telah menunjukkan peningkatan volume air. Hal ini menyebabkan banjir di banyak anak sungainya dan membawa volume air mencatat level tertinggi di waduk raksasa Three Gorges.
Kantor berita Xinhua melaporkan pada hari Jumat bahwa lebih dari 10 jalan raya di Sichuan tidak dapat diakses sebagai akibat . Sementara sebuah jembatan di sepanjang sungai Min Sichuan, sebuah anak sungai Yangtze, telah runtuh.
"Banjir di provinsi itu telah menyebabkan kerusakan sekitar 2,4 USD358,74 juta pada Kamis," menurut Kementerian Manajemen Darurat.
Sementara itu, kota Chongqing telah mengevakuasi lebih dari 80.000 penduduk pada hari Jumat kemarin.
Hujan lebat juga telah menyebabkan Sungai Kuning, yang mengalir melalui Cina utara, meluap hingga ke tepi, memblokir bagian dari jalur kereta api di provinsi barat laut Shaanxi.
Provinsi Gansu, juga di barat laut, melaporkan 12 orang tewas dan lebih dari 1 juta terkena dampak hujan dan banjir selama satu minggu, kata pejabat China Daily pada hari Sabtu.
Wilayah Mongolia yang biasanya kering, yang telah mengalami kekeringan selama berminggu-minggu, juga mengeluarkan peringatan banjir pada hari Jumat kemarin.
(ian)