Lobi Putin, Penasihat Khamenei Cela Netanyahu
A
A
A
TEHERAN - Penasihat Pemimpin Spiritual Iran untuk Urusan Internasional dan utusan khusus Presiden Rouhani ke Moskow Ali Akbar Velayati mengatakan hubungan Iran-Rusia tidak satu arah. Ia pun mencela tindakan rezim Zionis Israel lewat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang disebutnya tidak akan memiliki efek apapun.
"Ketika dua negara memiliki hubungan bilateral, kepentingan mereka akan bertemu," kata Velayati seperti dikutip dari kantor berita Iran, IRNA, Jumat (13/7/2018).
Ia menambahkan karena itu klaim anti Iran milik Israel tidak relevan dan tidak masuk akal. Intervensi dari Netanyahu pun tidak akan mempengaruhi hubungan antara Iran dan Rusia.
Ia kemudian memaparkan tentang pencapaian kunjungannya ke Rusia. Ia mengatakan telah mengirimkan pesan strategis dan penting dari Ayatollah Ali Khamenei serta pesan Presiden Hassan Rouhani kepada Presiden Vladimir Putin. Ia juga mengadakan pembicaraan panjang dengan presiden Rusia menandai titik balik dalam kerja sama.
Dia menambahkan bahwa keputusan yang dibuat dalam pertemuan itu harus ditindaklanjuti dengan baik. Para pejabat senior kedua belah pihak juga setuju untuk secara efektif mencari masalah dan membuat pejabat senior mereka, termasuk presiden mereka dan pemimpin tertinggi, menghilangkan masalah, jika ada.
Velayati mengistilahkan pembicaraannya dengan Rusia sebagai 'penentuan' pada malam pertemuan Putin dengan mitranya asal Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Di satu sisi, NATO, dengan AS berada di poros, telah mengadakan pertemuan dan dalam klausulnya beberapa klaim anti-Iran telah dibuat. Di sisi lain, Rusia dan Iran setuju untuk bersatu melawan tekanan AS dan sekutu mereka di kawasan dan negara-negara barat dan regional tertentu.
"Berkat persatuan dalam garis perlawanan terhadap poros Iran dan Rusia, sebagai kekuatan politik dan militer yang besar dalam komunitas global, front perlawanan akan muncul sebagai pemenang di kawasan itu," tutur Velayati.
Dia menyatakan harapan kerja sama antara Iran dan Rusia akan berfungsi sebagai model untuk kerja sama di antara Iran, Cina, India dan negara-negara penting di Asia Timur.
Velayati tiba di Moskow pada hari Rabu untuk menyampaikan pesan lisan dari pemimpin spritual tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan pesan Presiden Rouhani kepada Presiden Vladimir Putin. Ia mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia pada hari Kamis.
"Ketika dua negara memiliki hubungan bilateral, kepentingan mereka akan bertemu," kata Velayati seperti dikutip dari kantor berita Iran, IRNA, Jumat (13/7/2018).
Ia menambahkan karena itu klaim anti Iran milik Israel tidak relevan dan tidak masuk akal. Intervensi dari Netanyahu pun tidak akan mempengaruhi hubungan antara Iran dan Rusia.
Ia kemudian memaparkan tentang pencapaian kunjungannya ke Rusia. Ia mengatakan telah mengirimkan pesan strategis dan penting dari Ayatollah Ali Khamenei serta pesan Presiden Hassan Rouhani kepada Presiden Vladimir Putin. Ia juga mengadakan pembicaraan panjang dengan presiden Rusia menandai titik balik dalam kerja sama.
Dia menambahkan bahwa keputusan yang dibuat dalam pertemuan itu harus ditindaklanjuti dengan baik. Para pejabat senior kedua belah pihak juga setuju untuk secara efektif mencari masalah dan membuat pejabat senior mereka, termasuk presiden mereka dan pemimpin tertinggi, menghilangkan masalah, jika ada.
Velayati mengistilahkan pembicaraannya dengan Rusia sebagai 'penentuan' pada malam pertemuan Putin dengan mitranya asal Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Di satu sisi, NATO, dengan AS berada di poros, telah mengadakan pertemuan dan dalam klausulnya beberapa klaim anti-Iran telah dibuat. Di sisi lain, Rusia dan Iran setuju untuk bersatu melawan tekanan AS dan sekutu mereka di kawasan dan negara-negara barat dan regional tertentu.
"Berkat persatuan dalam garis perlawanan terhadap poros Iran dan Rusia, sebagai kekuatan politik dan militer yang besar dalam komunitas global, front perlawanan akan muncul sebagai pemenang di kawasan itu," tutur Velayati.
Dia menyatakan harapan kerja sama antara Iran dan Rusia akan berfungsi sebagai model untuk kerja sama di antara Iran, Cina, India dan negara-negara penting di Asia Timur.
Velayati tiba di Moskow pada hari Rabu untuk menyampaikan pesan lisan dari pemimpin spritual tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan pesan Presiden Rouhani kepada Presiden Vladimir Putin. Ia mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia pada hari Kamis.
(ian)