Diselamatkan dari Gua, Tim Bola Thailand Berikan Salam 2 Jari
A
A
A
CHIANG RAI - Beberapa dari 12 anak laki-laki yang diselamatkan dari dalam gua yang kebanjiran di Thailand utara mengacungkan salam dua jari saat berada di ranjang rumah sakit. Belasan anak dari tim sepakbola junior dan pelatih mereka berhasil dievakuasi setelah terjebak di gua selama 18 hari.
Pemandangan di bangsal rumah sakit itu merupakan penampilan pertama mereka setelah proses evakusi menjadi sorotan media internasional. Hingga kini, otoritas Thailand belum merilis identitas anak-anak dan tim penyelamat.
Dalam sebuah video, anak terkecil yang berusia 11 tahun terlihat tertidur di bawah selembar selimut putih. Sedangkan pelatih tim sepakbola yang berusia 25 tahun terlihat duduk di tempat tidur.
Perawat berbincang dengan mereka dan anak-anak itu menanggapi dengan tanda hormat ala adat Thailand, yakni kedua tangan saling menekan sambil menundukkan kepala.
Orang tua memperhatikan dan melambaikan tangan dari balik penghalang kaca, dengan wajah mereka penuh emosi.
"Tidak perlu khawatir tentang kesehatan fisik mereka dan terlebih lagi untuk kesehatan mental mereka," kata Chaiwetch Thanapaisal, direktur Rumah Sakit Chiang Rai Prachanukroh.
"Semua orang kuat dalam pikiran dan hati," katanya dalam konferensi pers bersama para pejabat yang terlibat dalam upaya penyelamatan berisiko tinggi tersebut, dikutip AP, Kamis (12/7/2018).
Kendati demikian, lanjut dia, semua perlu dipantau di rumah sakit selama tujuh hari dan kemudian beristirahat di rumah selama 30 hari lagi. Tiga orang dinyatakan mengalami sedikit infeksi paru-paru.
Video lain yang dirilis di Facebook oleh Angkatan Laut Thailand, yang merupakan pusat penyelamatan, menunjukkan salah satu anak laki-laki dibawa melalui bagian gua berlumpur dengan tandu yang ditutupi oleh selimut termal darurat.
Pemandangan di bangsal rumah sakit itu merupakan penampilan pertama mereka setelah proses evakusi menjadi sorotan media internasional. Hingga kini, otoritas Thailand belum merilis identitas anak-anak dan tim penyelamat.
Dalam sebuah video, anak terkecil yang berusia 11 tahun terlihat tertidur di bawah selembar selimut putih. Sedangkan pelatih tim sepakbola yang berusia 25 tahun terlihat duduk di tempat tidur.
Perawat berbincang dengan mereka dan anak-anak itu menanggapi dengan tanda hormat ala adat Thailand, yakni kedua tangan saling menekan sambil menundukkan kepala.
Orang tua memperhatikan dan melambaikan tangan dari balik penghalang kaca, dengan wajah mereka penuh emosi.
"Tidak perlu khawatir tentang kesehatan fisik mereka dan terlebih lagi untuk kesehatan mental mereka," kata Chaiwetch Thanapaisal, direktur Rumah Sakit Chiang Rai Prachanukroh.
"Semua orang kuat dalam pikiran dan hati," katanya dalam konferensi pers bersama para pejabat yang terlibat dalam upaya penyelamatan berisiko tinggi tersebut, dikutip AP, Kamis (12/7/2018).
Kendati demikian, lanjut dia, semua perlu dipantau di rumah sakit selama tujuh hari dan kemudian beristirahat di rumah selama 30 hari lagi. Tiga orang dinyatakan mengalami sedikit infeksi paru-paru.
Video lain yang dirilis di Facebook oleh Angkatan Laut Thailand, yang merupakan pusat penyelamatan, menunjukkan salah satu anak laki-laki dibawa melalui bagian gua berlumpur dengan tandu yang ditutupi oleh selimut termal darurat.
(mas)