Tiap Negara Memiliki Cara Menghargai Prestasi Atlet

Rabu, 11 Juli 2018 - 12:26 WIB
Tiap Negara Memiliki Cara Menghargai Prestasi Atlet
Tiap Negara Memiliki Cara Menghargai Prestasi Atlet
A A A
Cerita mantan atlet berprestasi yang hidup menyedihkan di masa tua masih menjadi kisah memilukan atlet di Indonesia. Padahal profesi atlet sejatinya layak disebut sebagai pahlawan olahraga karena kontribusinya mengharumkan nama bangsa dan negara. Tak mengherankan ada banyak negara yang memberi apresiasi dan penghargaan sangat tinggi atas jasa dan prestasi atlet-atletnya. Berikut sejumlah negara yang memberi apresiasi tinggi kepada atlet dan bisa menjadi inspirasi bagi pemerintah Indonesia.

1. Thiago Braz Da Silva
Tiap Negara Memiliki Cara Menghargai Prestasi Atlet
Brasil Pemerintah Brasil memberi gelar pahlawan nasional kepada atlet lompat galah Thiago Braz Da Silva atas prestasinya meraih medali emas di Olimpiade Rio 2016. Selain gelar pahlawan, Brasil juga memberi gelar kehormatan kepada Silva atas torehan prestasinya itu.

2. Ruben Limardo Venezuela
Tiap Negara Memiliki Cara Menghargai Prestasi Atlet
Pemerintah Venezuela memberi gelar pahlawan nasional kepada atlet anggar Ruben Limardo. Selain diberi gelar pahlawan, dirinya juga diarak keliling Ibu Kota Caracas dibawah pimpinan mendiang Presiden Hugo Chavez. Dirinya merupakan atlet peraih emas bagi Venezuela di Olimpiade 2012 London. Emas Limardo merupakan medali emas kedua bagi negara kaya minyak itu di ajang Olimpiade.

3. Alex Ferguson
Tiap Negara Memiliki Cara Menghargai Prestasi Atlet
Inggris Kerajaan Inggris memberi gelar kehormatan "Sir" kepada mantan pelatih Manchester United (MU) Alex Ferguson atas kontribusinya di dunia sepak bola Inggris Raya selama ini. Dibawah Ferguson, MU menjadi klub yang disegani di dunia. Puncaknya adalah ketika Ferguson membawa MU meraih Treble Winner ( 3 gelar di kompetisi berbeda di musim sama) tahun kompetisi 98/99. ‘Setan Merah’ menjadi tim pertama di Inggris yang bisa menyandingkan 3 gelar juara sekaligus, yaitu liga Champions, liga.

4. Usain Bolt
Tiap Negara Memiliki Cara Menghargai Prestasi Atlet
Jamaika Legenda sprinter, Usain Bolt, mendapat penghargaan khusus dari negaranya Jamaika berupa dibuatnya sebuah patung menyerupai dirinya di Stadion Nasional Kingston, Jamaika yang diresmikan pada 3 Desember 2017. Selain pembuatan patung dirinya, pemerintah Jamaika juga memberi penghargaan tinggi Order of Jamaica pada Oktober 2009. Bahkan pemerintah menunjuk Bolt sebagai duta besar dan pemberian status diplomatik penuh. Bolt tercatat sebagai pemegang rekor pelari tercepat di dunia pada nomor 100m dan 200m. Selain itu ia mencatatkan diri sebagai salah satu Olimpian tersukses dengan mengumpulkan delapan medali emas.

5. Saina Nehwal
Tiap Negara Memiliki Cara Menghargai Prestasi Atlet
India Karena kiprah dan prestasinya di dunia bulutangkis, pemerintah India memberi anugerah penghargaan sangat tinggi kepada atlet bulutangkis putri Saina Nehwal. Pada 2016, Nehwal mendapat penghargaan Padma Bhushan. Ini adalah penghargaan sipil tertinggi nomor tiga di India setelah Bharat Ratna dan Padma Bibhusan. Sebelumnya, Nehwal telah mendapat penghargaan Rajiv Gandhi Khel Ratna dan Arjuna Award. Kedua penghargaan tadi khusus diberikan pada atlet berprestasi. Selama kariernya, Nehwal telah memenangkan lebih dari dua puluh gelar internasional termasuk sepuluh gelar Superseries.

6. Xuan Vinh
Tiap Negara Memiliki Cara Menghargai Prestasi Atlet
Vietnam Xuan Vinh, 41 tahun, merupakan petembak andalan Vietnam. Ia menyabet emas dari nomor 10 meter pistol di Olimpiade Rio 2016. Raihan medali emas ini sudah dinanti lebih dari enam dekade sejak Vietnam kali pertama jadi peserta Olimpiade. Prestasi gemilang Vinh langsung diganjar penghargaan. Petembak yang juga tentara berpangkat Kolonel itu dikabarkan menerima bonus USD100 ribu atau 50 kali lipat dari rata-rata pendapatan warga Vietnam yang berkisar USD2.100.

7. Lee Chong Wei
Tiap Negara Memiliki Cara Menghargai Prestasi Atlet
Malaysia Pemerintah Malaysia memberi gelar kebangsawanan kepada pebulutangkis tunggal putra Lee Chong Wei atas prestasinya selama ini. Gelar prestisius yang diterima legenda hidup bulutangkis Malaysia itu adalah gelar "Panglima Jasa Negara" dari Yang Di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V. Sebelumnya Chong Wei juga menerima titel Datuk dari Kesultanan Penang dan bonus Olimpiade sebesar 500 ribu Ringgit (sekitar Rp1,5 miliar) dan sebuah apartemen.

8.Tim Rugby
Tiap Negara Memiliki Cara Menghargai Prestasi Atlet
Fiji Pemerintah Fiji menetapkan 22 Agustus sebagai hari libur nasional untuk merayakan keberhasilan tim rugby Fiji meraih medali emas Olimpiade 2016 di Rio. Medali emas ini merupakan medali pertama dalam sejarah keikutsertaan negara di Pasifik itu di arena Olimpiade. Dalam final cabang yang untuk pertama kalinya dipertandingkan di Olimpiade itu, Fiji mengalahkan Inggris dengan angka telak 43-7. Bahkan di media sosial muncul desakan agar Pemerintah Fiji memberi kewarganegaraan kepada pelatih rugby Fiji, Ben Ryan atas prestasi di Olimpiade itu. Ben merupakan warga negara Inggris.

9. Joseph Schooling
Tiap Negara Memiliki Cara Menghargai Prestasi Atlet
Singapura Perenang muda asal Singapura, Joseph Schooling, berhasil mencuri perhatian khalayak ramai setelah dirinya mengalahkan perenang dunia sekaligus peroleh medali emas terbanyak sepanjang sejarah, Michael Phelps. Dirinya menjadi penyumbang emas pertama Singapura di ajang Olimpiade Rio 2016. Ketika pulang, Schooling mendapat perlakuan istimewa dari pemerintah Singapura. Untuk menghargai Schooling, pemerintah akan menunda kewajiban bela negara sampai 2020. Itu dilakukan agar Schooling bisa berkonsentrasi mempersiapkan Olimpiade Tokyo 2020. Sebelumnya Schooling juga mendapat perlakuan sama pada 2013. Sebelumnya, Schooling dibebastugaskan dari bela negara sampai usai Olimpiade Rio. Namun karena ia berhasil mendapatkan emas, maka penundaan tersebut diperpanjang. Atas prestasinya, Schooling berhak atas bonus sebesar hampir Rp10 miliar.

(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4110 seconds (0.1#10.140)