Seorang Perempuan Iran Ditangkap Gara-gara Menari Seksi

Senin, 09 Juli 2018 - 13:38 WIB
Seorang Perempuan Iran...
Seorang Perempuan Iran Ditangkap Gara-gara Menari Seksi
A A A
TEHERAN - Seorang remaja perempuan Iran ditangkap aparat berwenang setelah mengunggah video tarian seksinya di Instagram. Selain dia, ada beberapa orang yang ditangkap karena mengunggah video di media sosial tersebut.

Video klip tarian seksi perempuan bernama Maedah Hojabri itu telah memicu kemarahan sejumlah pihak. Dalam video itu, dia tidak mengenakan jilbab, meliuk-liukkan tubuhnya dengan busana ketat hingga terlihat bagian perut.

Menurut para aktivis, akun Instagram Hojabri yang memiliki lebih dari 600.000 follower (pengikut) telah ditangguhkan.

Dia telah muncul dalam sebuah program televisi milik negara bersama dengan tahanan lain. Menurut para aktivis, dia dipaksa membuat pengakuan, yang merupakan taktik otoritas Iran.

Stasiun televisi menunjukkan wajahnya yang disensor. Dia menangis dan gemetar saat menggambarkan motivasinya untuk memproduksi video.

"Itu bukan untuk menarik perhatian," katanya, dikutip The Guardian, Senin (9/7/2018). “Saya punya beberapa follower dan video-video ini untuk mereka. Saya tidak memiliki niat untuk mendorong orang lain melakukan hal yang sama...Saya tidak bekerja dengan tim, saya tidak mendapatkan pelatihan. Saya hanya melakukan senam."

Sangat sedikit yang diketahui tentang kehidupan pribadi Hojabri, termasuk asal kotanya yang dirahasikan pihak berwenang Iran. Namun, sejak ditangkap, videonya telah dibagikan oleh ratusan orang pengguna media sosial.

Dalam videonya, perempuan itu diduga mengambil gambar menggunakan kamera di kamar tidurnya. Daia menari seksi untuk mengiringi musik pop dan rap Barat.

Sejumlah pihak di Iran mengecam aksi Hojabri karena menyebarkan ketidaksopanan ke publik. Hossein Ronaghi, seorang blogger Iran, mengatakan; "Orang-orang akan menertawakan Anda jika Anda memberi tahu siapa pun di dunia bahwa (di Iran) mereka menangkap remaja berusia 17 tahun dan 18 tahun karena menari, menjadi bahagia dan cantik, karena menyebarkan ketidaksenonohan, dan sebaliknya paedofil bebas."

Banyak warga Iran berpikir bahwa pihak berwenang akan melarang Instagram, salah satu dari beberapa aplikasi Barat yang tidak diblokir. Facebook dan Twitter telah difilter.

Kepala Polisi Siber Teheran, Touraj Kazemi, mengatakan pasukannya mengidentifikasi dan akan mengambil tindakan terhadap akun populer di Instagram. Pada 2012, Iran memecat kepala polisi siber setelah blogger Sattar Beheshti meninggal dalam tahanan.

Pada tahun 2014, sekelompok penggemar Pharrell Williams ditangkap karena merekam diri saat menari dengan iringan lagu "Happy" di sebuah atap bangunan di Teheran.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0709 seconds (0.1#10.140)