Wanita Inggris Terkena Racun Novichok Akhirnya Tewas

Senin, 09 Juli 2018 - 09:56 WIB
Wanita Inggris Terkena Racun Novichok Akhirnya Tewas
Wanita Inggris Terkena Racun Novichok Akhirnya Tewas
A A A
LONDON - Seorang wanita Inggris yang dinyatakan terkena racun saraf tipe Novichok di Kota Amesbury, telah meninggal di rumah sakit setempat. Korban adalah salah satu dari dua warga yang dinyatakan terkena serangan racun ganas kelas militer tersebut.

Kematian korban disampaikan Kepolisian Metropolitan setempat Inggris. Serangan racun ini merupakan yang kedua di Inggris setelah mantan agen ganda Sergei Skripal dan putrinya, Yulia Skripal, mengalami nasib serupa di Kota Salisbury, 4 Maret lalu.

"Detektif telah meluncurkan penyelidikan pembunuhan setelah seorang wanita yang terkena agen saraf Novichok di Amesbury, Wiltshire, meninggal di rumah sakit malam ini, Minggu, 8 Juli," kata polisi dalam sebuah pernyataan.

"Dia telah secara resmi diidentifikasi bernama Dawn Sturgess, 44, asal Durrington. Keluarganya telah diberitahu dan menerima dukungan dari petugas penghubung keluarga yang dilatih khusus," lanjut pernyataan polisi, dikutip Sputnik, Senin (9/7/2018).

Menurut pernyataan polisi, satu warga lainnya yakni, Charlie Rowley, seorang pria 45 tahun, yang juga jatuh sakitt setelah terpapar dengan agen saraf Novichok, masih dalam kondisi kritis.

Kedua warga itu dinyatakan terkena serangan racun saraf ganas pada hari Kamis. Awalnya, pihak berwenang menduga keduanya ambruk karena mengonsumsi kokain. Namun, dalam pemeriksaan keduanya dinyatakan terpapar racun tipe Novichok.

Serangan racun saraf A234 ini telah memicu "perang" diplomatik antara negara-negara Barat pendukung Inggris dengan Rusia. Sejak kasus Skripal, Perdana Menteri Inggris Theresa May menuduh pemerintah Presiden Vladimir Putin sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan racun di wilayah Inggris. Aksi saling usir ratusan diplomat menjadi imbas pertikaian diplomatik.

Rusia telah berkali-kali membantah terlibat. Moskow telah menuntut bukti dan menawarkan kerja sama dalam penyelidikan. Namun, tawaran itu tak pernah digubris London.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3858 seconds (0.1#10.140)