Pernah Meraba-raba Reporter Wanita, PM Trudeau Minta Maaf
A
A
A
OTTAWA - Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau meminta maaf atas interaksi yang tak mengenakkan dengan seorang reporter wanita pada tahun 2000. Dia disebut meraba-raba jurnalis tersebut.
Kejadian itu sudah berselang sekitar delapan tahun. Namun, menjadi perbincangan publik setelah seorang komentator politik Kanada mem-posting sebuah editorial surat kabar tahun 2000 yang mengungkap bahwa pemimpin Kanada itu meraba-raba reporter wanita dalam Kokanee Summit Festival.
"Saya meminta maaf pada saat ini," kata Trudeau kepada wartawan pada hari Kamis waktu Ottawa. Trudeu mengklaim bahwa dia maupun stafnya sudah menghubungi reporter wanita yang tak disebutkan namanya tersebut.
“Saya tidak ingin menganggap bagaimana perasaannya sekarang. Saya belum mengulurkan tangan kepadanya, tidak ada seorang pun di tim saya yang mengulurkan tangan kepadanya. Kami pikir itu tidak akan cocok sama sekali," ujarnya.
Tindakan PM Trudeau terhadap reporter wanita tersebut dinilai sebagai interaksi seksual yang tidak pantas.
"Saya bertanggung jawab atas sisi interaksi saya, yang tentu saja saya tidak merasa tidak diinginkan. Tetapi pada saat yang sama, ada pelajaran yang kami ambil, dan saya akan berterus terang tentang hal itu, sering kali seorang pria mengalami interaksi sebagai hal tidak pantas, dan seorang wanita, terutama dalam konteks profesional, dapat mengalaminya secara berbeda. Dan kami harus menghormati itu dan merenungkannya," imbuh Trudeau.
Bulan lalu, komentator politik Kanada Warren Kinsella mem-posting foto editorial tahun 2000 dari Adveston Valley Advance, surat kabar di kota kecil di British Columbia. Editorial itu menjelaskan bahwa Trudeau telah meraba-raba salah satu jurnalis perempuan dari surat kabar tersebut Kokanee Summit Festival. Editorial itu mengatakan bahwa Trudeau telah meminta maaf, satu hari setelah kejadian.
Trudeau berada di kota itu untuk mendukung pengumpulan dana keamanan terkait longsor salju, setelah kehilangan saudaranya, Michel, dalam longsor salju tahun 1998 di Gletser Kokanee.
“Ingatan saya tentang percakapan itu adalah dia datang kepada saya karena dia resah dengan itu,” kata Valerie Bourne, mantan penerbit Advance, kepada CBC News, yang dilansir Jumat (6/7/2018).
"Dia tidak suka atas apa yang sudah terjadi. Dia tidak yakin bagaimana dia harus melanjutkannya karena tentu saja kita berbicara dengan seseorang yang dikenal oleh komunitas Kanada."
Ayah Trudeau, Pierre, yang menjadi PM Kanada tahun 1968-1979 dan 1980-1984. Pierre meninggal pada September 2000.
Trudeau kala itu menyampaikan pidato di pemakaman kenegaraan ayahnya dan kemudian terjun ke dunia politik sendiri. Dia sukses terpilih menjadi anggota parlemen pada tahun 2008 dan akhirnya menjadi PM Kanada pada tahun 2015.
Kejadian itu sudah berselang sekitar delapan tahun. Namun, menjadi perbincangan publik setelah seorang komentator politik Kanada mem-posting sebuah editorial surat kabar tahun 2000 yang mengungkap bahwa pemimpin Kanada itu meraba-raba reporter wanita dalam Kokanee Summit Festival.
"Saya meminta maaf pada saat ini," kata Trudeau kepada wartawan pada hari Kamis waktu Ottawa. Trudeu mengklaim bahwa dia maupun stafnya sudah menghubungi reporter wanita yang tak disebutkan namanya tersebut.
“Saya tidak ingin menganggap bagaimana perasaannya sekarang. Saya belum mengulurkan tangan kepadanya, tidak ada seorang pun di tim saya yang mengulurkan tangan kepadanya. Kami pikir itu tidak akan cocok sama sekali," ujarnya.
Tindakan PM Trudeau terhadap reporter wanita tersebut dinilai sebagai interaksi seksual yang tidak pantas.
"Saya bertanggung jawab atas sisi interaksi saya, yang tentu saja saya tidak merasa tidak diinginkan. Tetapi pada saat yang sama, ada pelajaran yang kami ambil, dan saya akan berterus terang tentang hal itu, sering kali seorang pria mengalami interaksi sebagai hal tidak pantas, dan seorang wanita, terutama dalam konteks profesional, dapat mengalaminya secara berbeda. Dan kami harus menghormati itu dan merenungkannya," imbuh Trudeau.
Bulan lalu, komentator politik Kanada Warren Kinsella mem-posting foto editorial tahun 2000 dari Adveston Valley Advance, surat kabar di kota kecil di British Columbia. Editorial itu menjelaskan bahwa Trudeau telah meraba-raba salah satu jurnalis perempuan dari surat kabar tersebut Kokanee Summit Festival. Editorial itu mengatakan bahwa Trudeau telah meminta maaf, satu hari setelah kejadian.
Trudeau berada di kota itu untuk mendukung pengumpulan dana keamanan terkait longsor salju, setelah kehilangan saudaranya, Michel, dalam longsor salju tahun 1998 di Gletser Kokanee.
“Ingatan saya tentang percakapan itu adalah dia datang kepada saya karena dia resah dengan itu,” kata Valerie Bourne, mantan penerbit Advance, kepada CBC News, yang dilansir Jumat (6/7/2018).
"Dia tidak suka atas apa yang sudah terjadi. Dia tidak yakin bagaimana dia harus melanjutkannya karena tentu saja kita berbicara dengan seseorang yang dikenal oleh komunitas Kanada."
Ayah Trudeau, Pierre, yang menjadi PM Kanada tahun 1968-1979 dan 1980-1984. Pierre meninggal pada September 2000.
Trudeau kala itu menyampaikan pidato di pemakaman kenegaraan ayahnya dan kemudian terjun ke dunia politik sendiri. Dia sukses terpilih menjadi anggota parlemen pada tahun 2008 dan akhirnya menjadi PM Kanada pada tahun 2015.
(mas)