Dituduh Berpakaian Tak Senonoh, Presenter TV Kabur dari Saudi
A
A
A
RIYADH - Seorang presenter televisi (TV) melarikan diri dari Arab Saudi di tengah penyelidikan terkait tuduhan berpakaian tak senonoh. Abaya yang dikenakan jurnalis perempuan tersebut tertiup angin saat melaporkan pencabutan larangan mengemudi untuk perempuan.
Jurnalis yang melarikan diri dari Arab Saudi itu bernama Shereen al-Rifaie. Dia bekerja untuk Al Aan TV yang berbasis di Dubai.
Gara-gara insiden abaya tertiup angin, Shereen dituduh pihak berwenang Saudi telah melanggar aturan berpakaian untuk perempuan.
Saat menjalankan tugas jurnalistiknya, Shereen mengenakan abaya putihnya. Namun, pakaiannya tiba-tiba terbuka karena embusan angin kencang hingga terlihat celana panjang putih dan pakaian dalam bagian atas.
Komisi Umum Saudi untuk Media Audiovisual mengatakan rekaman insiden itu menjadi perhatiannya setelah beredar di media sosial.
Video itu memicu kemarahan publik secara online. Para pemrotes menyerang Shereen di media sosial dengan tanda pagar (tagar) #naked_woman_driver_in_Riyadh.
Setelah penyelidikan diluncurkan, jurnalis itu membagikan gambar tiket pesawat dan paspor di Snapchat. Gambar itu sebagai konfirmasi bahwa dia meninggalkan Arab Saudi.
"Saya mengenakan pakaian yang layak, dan Tuhan akan mengungkapkan kebenaran dari apa yang telah dituduhkan kepada saya," katanya, yang dikutip media Saudi, Ajel, yang dikutip Jumat (29/6/2018)
Media itu melaporkan bahwa Shereen telah kembali ke Uni Emirat Arab.
Berdasarkan aturan berpakaian di Saudi, perempuan diharuskan mengenakan abaya dan jilbab ketika berada di tempat umum. Namun, bagi perempuan asing jilbab tak diwajibkan, namun harus mengenakan abaya. Pelanggaran aturan ini bisa menyebabkan penuntutan secara hukum.
Jurnalis yang melarikan diri dari Arab Saudi itu bernama Shereen al-Rifaie. Dia bekerja untuk Al Aan TV yang berbasis di Dubai.
Gara-gara insiden abaya tertiup angin, Shereen dituduh pihak berwenang Saudi telah melanggar aturan berpakaian untuk perempuan.
Saat menjalankan tugas jurnalistiknya, Shereen mengenakan abaya putihnya. Namun, pakaiannya tiba-tiba terbuka karena embusan angin kencang hingga terlihat celana panjang putih dan pakaian dalam bagian atas.
Komisi Umum Saudi untuk Media Audiovisual mengatakan rekaman insiden itu menjadi perhatiannya setelah beredar di media sosial.
Video itu memicu kemarahan publik secara online. Para pemrotes menyerang Shereen di media sosial dengan tanda pagar (tagar) #naked_woman_driver_in_Riyadh.
Setelah penyelidikan diluncurkan, jurnalis itu membagikan gambar tiket pesawat dan paspor di Snapchat. Gambar itu sebagai konfirmasi bahwa dia meninggalkan Arab Saudi.
"Saya mengenakan pakaian yang layak, dan Tuhan akan mengungkapkan kebenaran dari apa yang telah dituduhkan kepada saya," katanya, yang dikutip media Saudi, Ajel, yang dikutip Jumat (29/6/2018)
Media itu melaporkan bahwa Shereen telah kembali ke Uni Emirat Arab.
Berdasarkan aturan berpakaian di Saudi, perempuan diharuskan mengenakan abaya dan jilbab ketika berada di tempat umum. Namun, bagi perempuan asing jilbab tak diwajibkan, namun harus mengenakan abaya. Pelanggaran aturan ini bisa menyebabkan penuntutan secara hukum.
(mas)