Jabat Tangan Trump, Jong-un: Senang Bertemu Anda Tuan Presiden
A
A
A
SINGAPURA - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berjabat tangan, tersenyum hati-hati di awal pertemuan bersejarah mereka di Singapura pada hari Selasa, (12/6/2018), di mana mereka akan mencari cara untuk mengakhiri kebuntuan nuklir di semenanjung Korea.
"Senang bertemu dengan Anda Tuan Presiden," kata Kim beberapa saat kemudian ketika dia duduk bersama Trump, berseri-seri saat presiden AS memberinya acungan jempol.
Trump dan Kim Jong-un tampak membangun suasana pertemanan di awal pertemuan bersejarah mereka.
“Saya merasa sangat senang. Kami akan berdiskusi dan akan sangat sukses. Ini kehormatan saya dan kami akan memiliki hubungan yang hebat, saya tidak ragu,” kata Trump seperti disitir dari Reuters.
"Tidak mudah untuk sampai ke sini .... Ada rintangan tetapi kami mengatasi mereka untuk berada di sini," jawab Jong-un.
Trump dan Jong-un akan mengadakan pertemuan tatap muka satu-satu yang bisa berlangsung sekitar dua jam, sebelum mereka bergabung dengan pejabat lain dan makan siang bersama.
Jika mereka berhasil membuat terobosan diplomatik, itu bisa membawa perubahan yang langgeng ke lanskap keamanan Asia Timur Laut, dengan cara yang sama dengan bagaimana jatuhnya Tembok Berlin pada tahun 1989 yang mengubah Eropa.
Beberapa jam sebelum pertemuan puncak dimulai, Trump menyatakan optimismenya tentang prospek untuk pertemuan pertamanya dengan Pemimpin Korut Kim Jong-un.
Para pejabat dari kedua belah pihak mengadakan pembicaraan pada menit-menit terakhir untuk meletakkan dasar bagi pertemuan puncak dua negara musuh lama, sebuah peristiwa yang hampir tak terpikirkan beberapa bulan yang lalu, ketika mereka saling bertukar hujatan dan ancaman yang menimbulkan kekhawatiran akan perang.
"Pertemuan tingkat staf antara Amerika Serikat dan Korea Utara akan baik dan cepat," kata Trump dalam pesan di Twitter pada hari Selasa.
Namun dia menambahkan: “Pada akhirnya, itu tidak masalah. Kita semua akan segera tahu apakah kesepakatan akan menjadi nyata, tidak seperti yang terjadi di masa lalu, bisa terjadi!”
"Senang bertemu dengan Anda Tuan Presiden," kata Kim beberapa saat kemudian ketika dia duduk bersama Trump, berseri-seri saat presiden AS memberinya acungan jempol.
Trump dan Kim Jong-un tampak membangun suasana pertemanan di awal pertemuan bersejarah mereka.
“Saya merasa sangat senang. Kami akan berdiskusi dan akan sangat sukses. Ini kehormatan saya dan kami akan memiliki hubungan yang hebat, saya tidak ragu,” kata Trump seperti disitir dari Reuters.
"Tidak mudah untuk sampai ke sini .... Ada rintangan tetapi kami mengatasi mereka untuk berada di sini," jawab Jong-un.
Trump dan Jong-un akan mengadakan pertemuan tatap muka satu-satu yang bisa berlangsung sekitar dua jam, sebelum mereka bergabung dengan pejabat lain dan makan siang bersama.
Jika mereka berhasil membuat terobosan diplomatik, itu bisa membawa perubahan yang langgeng ke lanskap keamanan Asia Timur Laut, dengan cara yang sama dengan bagaimana jatuhnya Tembok Berlin pada tahun 1989 yang mengubah Eropa.
Beberapa jam sebelum pertemuan puncak dimulai, Trump menyatakan optimismenya tentang prospek untuk pertemuan pertamanya dengan Pemimpin Korut Kim Jong-un.
Para pejabat dari kedua belah pihak mengadakan pembicaraan pada menit-menit terakhir untuk meletakkan dasar bagi pertemuan puncak dua negara musuh lama, sebuah peristiwa yang hampir tak terpikirkan beberapa bulan yang lalu, ketika mereka saling bertukar hujatan dan ancaman yang menimbulkan kekhawatiran akan perang.
"Pertemuan tingkat staf antara Amerika Serikat dan Korea Utara akan baik dan cepat," kata Trump dalam pesan di Twitter pada hari Selasa.
Namun dia menambahkan: “Pada akhirnya, itu tidak masalah. Kita semua akan segera tahu apakah kesepakatan akan menjadi nyata, tidak seperti yang terjadi di masa lalu, bisa terjadi!”
(ian)