Putin Bersedia Bertemu Trump Kapan Pun
A
A
A
QINGDAO - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa dia senang bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setelah Washington siap untuk mengadakan pertemuan. Ia pun menyambut seruan Trump untuk membawa Moskow kembali ke kelompok negara industri maju G-7.
Berbicara kepada wartawan di Qingdao, China, Putin mengatakan bahwa beberapa negara, termasuk Austria, telah menawarkan untuk menjadi tuan rumah pertemuannya dengan Trump, seandainya terjadi.
"Presiden AS telah berulang kali mengatakan bahwa itu wajar untuk mengadakan pertemuan seperti itu," kata Putin di sela-sela pertemuan puncak Organisasi Kerja Sama Shanghai.
"Begitu pihak AS siap, pertemuan akan berlangsung, tergantung, tentu saja, pada jadwal kerja saya," imbuhnya seperti dikutip dari AP, Minggu (10/6/2018).
Putin mengatakan dia berbagi pernyataan keprihatinan Trump tentang perlombaan senjata yang diungkapkan dalam pembicaraan telepon bulan Maret lalu.
"Saya dapat mengkonfirmasi bahwa Presiden Trump menyuarakan keprihatinan tentang putaran perlombaan senjata baru dalam pembicaraan terakhir kami," ungkap Putin.
"Saya sepenuhnya setuju dengannya," katanya, seraya menambahkan bahwa pertemuan pribadi dan pekerjaan oleh para ahli diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
Pernyataan Putin mengikuti laporan bahwa pejabat Gedung Putih sedang bekerja untuk mengatur pertemuan keduanya. Trump mengatakan ia terbuka untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan Putin, yang para pejabat intelijen AS katakan telah mengarahkan campur tangan Rusia dalam pemilu 2016 untuk membantu Trump menang.
Pemimpin AS itu telah berulang kali mengatakan dia ingin memperbaiki hubungan dengan Moskow.
Putin juga menyambut pernyataan Trump bahwa Rusia harus diundang untuk bergabung kembali dengan kelompok yang disebut G-8 sebelum yang lain mengusir Rusia.
"Bukan kami yang pergi," katanya. "Rekan-rekan kerja menolak datang ke Rusia dengan alasan yang terkenal," imbuhnya
"Kami akan siap menyambut mereka semua di Moskow," tukasnya.
Rusia diusir dari kelompok G-8 pada tahun 2014 setelah menginvasi dan mencaplok Crimea serta untuk dukungannya bagi separatis pro-Rusia di Ukraina. Trump, bagaimanapun, menyarankan bahwa G-7 menawarkan tempat duduk di meja kelompok itu ke Rusia.
"Saya pikir itu akan menjadi aset untuk mengembalikan Rusia," katanya.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan dia mengatakan kepada Trump bahwa membawa kembali Rusia bukanlah sesuatu yang di lihat dari jauh pada saat ini.
Putin juga menyebut pernyataan G-7 yang mengkritik Rusia sebagai omong kosong.
Pernyataan itu mengatakan: "Kami mendesak Rusia untuk menghentikan perilaku destabilisasi untuk melemahkan sistem demokrasi dan dukungannya terhadap rezim Suriah."
Pernyataan itu juga mengatakan bahwa negara-negara itu berbagi dan setuju dengan penilaian Inggris bahwa "sangat mungkin" bahwa Rusia bertanggung jawab atas keracunan mata-mata mantan Rusia Sergei Skripal dan putrinya di Inggris.
"Sekali lagi, tidak ada yang konkret yang dikatakan," kata Putin, mengacu pada pernyataan G-7.
"Sudah waktunya menghentikan obrolan itu dan berurusan dengan masalah nyata," tukasnya.
Berbicara kepada wartawan di Qingdao, China, Putin mengatakan bahwa beberapa negara, termasuk Austria, telah menawarkan untuk menjadi tuan rumah pertemuannya dengan Trump, seandainya terjadi.
"Presiden AS telah berulang kali mengatakan bahwa itu wajar untuk mengadakan pertemuan seperti itu," kata Putin di sela-sela pertemuan puncak Organisasi Kerja Sama Shanghai.
"Begitu pihak AS siap, pertemuan akan berlangsung, tergantung, tentu saja, pada jadwal kerja saya," imbuhnya seperti dikutip dari AP, Minggu (10/6/2018).
Putin mengatakan dia berbagi pernyataan keprihatinan Trump tentang perlombaan senjata yang diungkapkan dalam pembicaraan telepon bulan Maret lalu.
"Saya dapat mengkonfirmasi bahwa Presiden Trump menyuarakan keprihatinan tentang putaran perlombaan senjata baru dalam pembicaraan terakhir kami," ungkap Putin.
"Saya sepenuhnya setuju dengannya," katanya, seraya menambahkan bahwa pertemuan pribadi dan pekerjaan oleh para ahli diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
Pernyataan Putin mengikuti laporan bahwa pejabat Gedung Putih sedang bekerja untuk mengatur pertemuan keduanya. Trump mengatakan ia terbuka untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan Putin, yang para pejabat intelijen AS katakan telah mengarahkan campur tangan Rusia dalam pemilu 2016 untuk membantu Trump menang.
Pemimpin AS itu telah berulang kali mengatakan dia ingin memperbaiki hubungan dengan Moskow.
Putin juga menyambut pernyataan Trump bahwa Rusia harus diundang untuk bergabung kembali dengan kelompok yang disebut G-8 sebelum yang lain mengusir Rusia.
"Bukan kami yang pergi," katanya. "Rekan-rekan kerja menolak datang ke Rusia dengan alasan yang terkenal," imbuhnya
"Kami akan siap menyambut mereka semua di Moskow," tukasnya.
Rusia diusir dari kelompok G-8 pada tahun 2014 setelah menginvasi dan mencaplok Crimea serta untuk dukungannya bagi separatis pro-Rusia di Ukraina. Trump, bagaimanapun, menyarankan bahwa G-7 menawarkan tempat duduk di meja kelompok itu ke Rusia.
"Saya pikir itu akan menjadi aset untuk mengembalikan Rusia," katanya.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan dia mengatakan kepada Trump bahwa membawa kembali Rusia bukanlah sesuatu yang di lihat dari jauh pada saat ini.
Putin juga menyebut pernyataan G-7 yang mengkritik Rusia sebagai omong kosong.
Pernyataan itu mengatakan: "Kami mendesak Rusia untuk menghentikan perilaku destabilisasi untuk melemahkan sistem demokrasi dan dukungannya terhadap rezim Suriah."
Pernyataan itu juga mengatakan bahwa negara-negara itu berbagi dan setuju dengan penilaian Inggris bahwa "sangat mungkin" bahwa Rusia bertanggung jawab atas keracunan mata-mata mantan Rusia Sergei Skripal dan putrinya di Inggris.
"Sekali lagi, tidak ada yang konkret yang dikatakan," kata Putin, mengacu pada pernyataan G-7.
"Sudah waktunya menghentikan obrolan itu dan berurusan dengan masalah nyata," tukasnya.
(ian)