Presiden Kenya Perintahkan Semua Pejabat Tinggi Ikut Tes Kebohongan
A
A
A
NAIROBI - Presiden Kenya Uhuru Kenyatta memerintahkan para pejabat pengadaan tingkat atas di kantor-kantor pemerintah untuk menjalani tes kebohongan. Ini dilakukan sebagai bagian dari pemberantasan korupsi menyusul serangkaian skandal.
Pengumuman Kenyatta pada hari Jumat ini terjadi setelah hampir USD 90 juta lenyap dari National Youth Service, sebuah lembaga pemerintah yang memberikan kesempatan pelatihan bagi kaum muda.
Kemudian muncul dugaan dana itu dicuri melalui faktur palsu untuk layanan yang tidak pernah diberikan. Puluhan orang telah ditangkap dan menghadapi tuduhan atas tuduhan pencurian.
Kenyatta mengatakan orang-orang yang menjalankan institusi pemerintah akan menjalani tes baru untuk menjaga ,mereka dari keegoisan dan keserakahan.
"Semua kepala pengadaan dan pencatatan di kementerian pemerintah, departemen, lembaga dan organisasi akan menjalani pemeriksaan baru termasuk pengujian polygraph, untuk menentukan integritas dan kesesuaian mereka," katanya seperti dikutip dari CNN, Minggu (3/6/2018).
Ia mengatakan hasil tes akan diketahui sebelum dimulainya tahun keuangan berikutnya, dan mereka yang gagal akan diskors. Tahun fiskal pemerintah Kenya sendiri akan dimulai pada bulan Juli.
"Anda akan mendengar tindakan keras lainnya di masa yang akan datang," tegas Kenyatta.
Salah satu kampanye Kenyatta ketika dia pertama kali terpilih untuk masa jabatan pertamanya di 2013 adalah berjanji menangani korupsi, tetapi lembaga pemerintah telah terlibat dalam beberapa skandal korupsi.
"Banyak yang takut pengadaan detektor-kebohongan itu sendiri akan memalukan! Korupsi ada di dalam DNA Kenya," Mohamed Yarrow tweeted.
Kenyatta mengakui korupsi merajalela, menggambarkannya sebagai salah satu tantangan utama yang dihadapi bangsa dan mendesak warga untuk bergabung dengannya dalam pertempuran.
"Sementara tantangannya mungkin terlihat besar karena cara korupsi telah mengakar di beberapa orang kita hari ini, kita harus menyatakan secara bersamaan bahwa korupsi dalam segala bentuknya akan berkurang dari negara kita," katanya.
Salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Afrika Timur itu telah memiliki serangkaian skandal korupsi dalam beberapa bulan terakhir.
Pada bulan Maret, auditor umum Kenya mengatakan kementerian kesehatan kehilangan USD 108 juta. Kasus ini menjadi perhatian utama bagi negara yang mendapat banyak dana dari donor internasional.
Pengumuman Kenyatta pada hari Jumat ini terjadi setelah hampir USD 90 juta lenyap dari National Youth Service, sebuah lembaga pemerintah yang memberikan kesempatan pelatihan bagi kaum muda.
Kemudian muncul dugaan dana itu dicuri melalui faktur palsu untuk layanan yang tidak pernah diberikan. Puluhan orang telah ditangkap dan menghadapi tuduhan atas tuduhan pencurian.
Kenyatta mengatakan orang-orang yang menjalankan institusi pemerintah akan menjalani tes baru untuk menjaga ,mereka dari keegoisan dan keserakahan.
"Semua kepala pengadaan dan pencatatan di kementerian pemerintah, departemen, lembaga dan organisasi akan menjalani pemeriksaan baru termasuk pengujian polygraph, untuk menentukan integritas dan kesesuaian mereka," katanya seperti dikutip dari CNN, Minggu (3/6/2018).
Ia mengatakan hasil tes akan diketahui sebelum dimulainya tahun keuangan berikutnya, dan mereka yang gagal akan diskors. Tahun fiskal pemerintah Kenya sendiri akan dimulai pada bulan Juli.
"Anda akan mendengar tindakan keras lainnya di masa yang akan datang," tegas Kenyatta.
Salah satu kampanye Kenyatta ketika dia pertama kali terpilih untuk masa jabatan pertamanya di 2013 adalah berjanji menangani korupsi, tetapi lembaga pemerintah telah terlibat dalam beberapa skandal korupsi.
"Banyak yang takut pengadaan detektor-kebohongan itu sendiri akan memalukan! Korupsi ada di dalam DNA Kenya," Mohamed Yarrow tweeted.
Kenyatta mengakui korupsi merajalela, menggambarkannya sebagai salah satu tantangan utama yang dihadapi bangsa dan mendesak warga untuk bergabung dengannya dalam pertempuran.
"Sementara tantangannya mungkin terlihat besar karena cara korupsi telah mengakar di beberapa orang kita hari ini, kita harus menyatakan secara bersamaan bahwa korupsi dalam segala bentuknya akan berkurang dari negara kita," katanya.
Salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Afrika Timur itu telah memiliki serangkaian skandal korupsi dalam beberapa bulan terakhir.
Pada bulan Maret, auditor umum Kenya mengatakan kementerian kesehatan kehilangan USD 108 juta. Kasus ini menjadi perhatian utama bagi negara yang mendapat banyak dana dari donor internasional.
(ian)