AS Ancam Veto Resolusi Perlindungan Internasional untuk Palestina
A
A
A
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) akan memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang disiapkan oleh Kuwait untuk perlindungan warga Palestina. Ancaman itu disampaikan langsung oleh Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley.
"Amerika Serikat tidak diragukan lagi akan mem-veto rancangan resolusi Kuwait," kata Haley dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (1/6/2018).
Ia menggambarkan rancangan resolusi itu sebagai pendekatan satu sisi yang hanya akan melemahkan upaya berkelanjutan menuju perdamaian antara Israel dan Palestina.
"Tidak ada satu pun penyebutan Hamas dalam resolusi, ketika Hamas terutama bertanggung jawab atas kekerasan baru-baru ini di Gaza," ujarnya.
Sebuah pemungutan suara atas rancangan resolusi Kuwait dijadwalkan akan dilakukan pada hari Jumat jam 3 sore waktu setempat. Tetapi karena AS, anggota tetap DK PBB yang memiliki hak veto, rancangan resolusi Kuwait itu terancam gagal.
Kuwait, anggota tidak tetap DK PBB, mengedarkan rancangan itu di antara anggota dewan dua minggu lalu. Draf tersebut pada mulanya menyerukan misi perlindungan internasional untuk Palestina. Tetapi bahasa itu kemudian diperlunak.
Rancangan resolusi itu disirkulasikan setelah berminggu-minggu aksi protes warga Palestina di Jalur Gaza memuncak pada tanggal 14 Mei, peringatan 70 tahun pendirian Israel dan hari relokasi kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Setidaknya 60 orang tewas pada hari itu.
"Amerika Serikat tidak diragukan lagi akan mem-veto rancangan resolusi Kuwait," kata Haley dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (1/6/2018).
Ia menggambarkan rancangan resolusi itu sebagai pendekatan satu sisi yang hanya akan melemahkan upaya berkelanjutan menuju perdamaian antara Israel dan Palestina.
"Tidak ada satu pun penyebutan Hamas dalam resolusi, ketika Hamas terutama bertanggung jawab atas kekerasan baru-baru ini di Gaza," ujarnya.
Sebuah pemungutan suara atas rancangan resolusi Kuwait dijadwalkan akan dilakukan pada hari Jumat jam 3 sore waktu setempat. Tetapi karena AS, anggota tetap DK PBB yang memiliki hak veto, rancangan resolusi Kuwait itu terancam gagal.
Kuwait, anggota tidak tetap DK PBB, mengedarkan rancangan itu di antara anggota dewan dua minggu lalu. Draf tersebut pada mulanya menyerukan misi perlindungan internasional untuk Palestina. Tetapi bahasa itu kemudian diperlunak.
Rancangan resolusi itu disirkulasikan setelah berminggu-minggu aksi protes warga Palestina di Jalur Gaza memuncak pada tanggal 14 Mei, peringatan 70 tahun pendirian Israel dan hari relokasi kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Setidaknya 60 orang tewas pada hari itu.
(ian)