Eropa, Cina, Rusia Bahas Kesepakatan Baru untuk Iran

Minggu, 20 Mei 2018 - 09:33 WIB
Eropa, Cina, Rusia Bahas Kesepakatan Baru untuk Iran
Eropa, Cina, Rusia Bahas Kesepakatan Baru untuk Iran
A A A
BERLIN - Surat kabar Jerman melaporkan para diplomat dari Eropa, Cina dan Rusia sedang membahas sebuah perjanjian baru untuk menawarkan bantuan keuangan kepada Iran guna membatasi perkembangan rudal balistik dan campur tangan di kawasan itu. Langkah ini diharapkan dapat menyelamatkan kesepakatan nuklir 2015.

"Para pejabat akan bertemu di Wina pada minggu mendatang di bawah pimpinan diplomat senior Uni Eropa Helga Schmid untuk membahas langkah selanjutnya setelah keputusan 8 Mei oleh Presiden AS Donald Trump yang menarik keluar dari kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran," tulis surat kabar Welt am Sonntag mengutip sumber pejabat senior Uni Eropa.

"Jerman, Prancis, Inggris, Rusia dan Cina akan berpartisipasi dalam pertemuan itu, tetapi Amerika Serikat tidak," sambungnya seperti dilansir dari Reuters, Minggu (20/5/2018).

Belum diketahui dengan jelas apakah Iran - yang menolak seruan untuk membatasi program rudal balistiknya di masa lalu - akan mengambil bagian dalam pertemuan itu.

Berdasarkan kesepakatan 2015, Iran setuju untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sebagian besar sanksi Barat. Salah satu keberatan utama pemerintah Trump adalah perjanjian itu tidak mencakup program rudal Iran atau dukungannya bagi kelompok-kelompok bersenjata di Timur Tengah yang dianggap Barat sebagai teroris.

Menurut Welt am Sonntag menyimpulkan perjanjian baru yang akan mempertahankan ketentuan nuklir dan membatasi upaya pengembangan rudal balistik serta kegiatan Teheran di kawasan itu dapat membantu meyakinkan Trump untuk mencabut sanksi terhadap Iran.

“Kita harus menjauh dari nama 'perjanjian nuklir Wina' dan menambahkan beberapa elemen tambahan. Hanya itu yang akan meyakinkan Presiden Trump untuk menyetujui dan mencabut sanksi lagi,” kata surat kabar itu mengutip seorang diplomat senior Uni Eropa.

Tidak ada komentar langsung dari kementerian luar negeri Jerman terkait laporan ini.

Kepala energi Uni Eropa berusaha untuk meyakinkan Iran pada hari Sabtu bahwa kelompok 28 negara anggota itu tetap berkomitmen untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir, dan memperkuat perdagangan dengan Teheran.

Pejabat dari Uni Eropa, Jerman dan negara-negara lain yang tetap berkomitmen pada kesepakatan itu mengatakan akan mendatangkan malapetaka jika upaya Uni Eropa gagal untuk mempertahankannya.

Iran telah berjuang untuk mencapai keuntungan finansial dari kesepakatan itu, sebagian karena masih ada sanksi AS yang sepihak atas program rudalnya yang menghalangi para investor besar Barat melakukan bisnis dengan Teheran.

"Para pejabat mencari pendekatan baru memberikan pemahaman bahwa akan sulit bagi perusahaan-perusahaan Eropa untuk bekerja di sekitar sanksi baru AS," surat kabar itu melaporkan.

Dikatakan bahwa perjanjian baru itu dapat mencakup miliaran dolar bantuan keuangan untuk Iran, sejalan dengan kesepakatan UE yang memberikan miliaran bantuan kepada Turki untuk mengambil jutaan migran dan menutup perbatasannya, yang membantu mengakhiri krisis migran 2015.

"Kekuatan Iran dan Eropa telah membuat awal yang baik dalam pembicaraan tentang bagaimana menyelamatkan kesepakatan 2015 tetapi banyak tergantung pada apa yang terjadi dalam beberapa minggu ke depan," Menteri Luar Negeri Mohammed Javad Zarif mengatakan pekan lalu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5723 seconds (0.1#10.140)