Gudang Senjata di Suriah Meledak, 11 Tewas
A
A
A
DAMASKUS - Sebuah gudang senjata di Suriah tengah meledak dan menewaskan 11 orang serta melukai puluhan lainnya. Kabar ini menyeruak di tengah meningkatnya ketegangan antara dua musuh bebuyutan di Timur Tengah, Israel dan Iran.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan korban tewas dalam kejadian yang terjadi di pangkalan udara Hama termasuk pasukan pemerintah Suriah dan milisi sekutunya, menambahkan tidak jelas apa yang memicu ledakan seperti dikutip dari AP, Sabtu (19/5/2018).
Televisi pemerintah Suriah juga melaporkan ledakan tersebut, di mana kepulan asap terlihat membumbung ke langit, tetapi tidak memberikan penyebabnya atau menyebutkan korban.
Seorang komandan pemberontak di daerah itu mengatakan oposisi bersenjata tidak menargetkan pangkalan udara dan tidak bertanggung jawab atas ledakan itu. Juga tidak ada laporan tentang jet di langit pada saat ledakan terjadi.
Pada hari Jumat, lembaga pemantau yang berbasis di Inggris melaporkan setidaknya lima ledakan beruntun dan mengatakan tidak jelas apakah mereka adalah hasil dari serangan yang menargetkan pangkalan udara atau akibat kesalahan teknis atau terlalu panas.
Sekedar informasi, pangkalan udara Hama digunakan oleh pesawat-pesawat tempur pemerintah yang melakukan serangan udara di Suriah tengah dan utara.
Insiden itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara Israel dan Iran, yang memiliki pasukan dan ribuan milisi Syiah yang mendukung Presiden Suriah Bashar Assad dalam perang sipil Suriah.
Juga pada hari Jumat, seorang pejabat Kremlin mengulangi pernyataan Presiden Vladimir Putin sehari sebelumnya dari pertemuannya dengan Presiden Suriah Bashar Assad tentang perlunya pasukan asing untuk menarik diri dari Suriah, mengacu pada Iran dan Hizbullah.
Alexander Lavrentyev, utusan Putin untuk Suriah, mengatakan bahwa pernyataan Putin juga ditujukan ke Amerika Serikat (AS) dan Turki.
Israel memandang ekspansi Iran di sepanjang ambang pintunya sebagai ancaman, dan telah meluncurkan pemboman atas posisi Iran di Suriah baru-baru ini. Serangan yang menewaskan pejuang Iran itu dilakukan setelah serangan roket Iran terhadap posisinya di Dataran Tinggi Golon yang dicaplok.
Pada akhir April, serangan rudal terhadap pos-pos pemerintah di provinsi Hama dan Aleppo di Suriah utara menewaskan lebih dari selusin pejuang pro-pemerintah, banyak dari mereka adalah warga Iran.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan korban tewas dalam kejadian yang terjadi di pangkalan udara Hama termasuk pasukan pemerintah Suriah dan milisi sekutunya, menambahkan tidak jelas apa yang memicu ledakan seperti dikutip dari AP, Sabtu (19/5/2018).
Televisi pemerintah Suriah juga melaporkan ledakan tersebut, di mana kepulan asap terlihat membumbung ke langit, tetapi tidak memberikan penyebabnya atau menyebutkan korban.
Seorang komandan pemberontak di daerah itu mengatakan oposisi bersenjata tidak menargetkan pangkalan udara dan tidak bertanggung jawab atas ledakan itu. Juga tidak ada laporan tentang jet di langit pada saat ledakan terjadi.
Pada hari Jumat, lembaga pemantau yang berbasis di Inggris melaporkan setidaknya lima ledakan beruntun dan mengatakan tidak jelas apakah mereka adalah hasil dari serangan yang menargetkan pangkalan udara atau akibat kesalahan teknis atau terlalu panas.
Sekedar informasi, pangkalan udara Hama digunakan oleh pesawat-pesawat tempur pemerintah yang melakukan serangan udara di Suriah tengah dan utara.
Insiden itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara Israel dan Iran, yang memiliki pasukan dan ribuan milisi Syiah yang mendukung Presiden Suriah Bashar Assad dalam perang sipil Suriah.
Juga pada hari Jumat, seorang pejabat Kremlin mengulangi pernyataan Presiden Vladimir Putin sehari sebelumnya dari pertemuannya dengan Presiden Suriah Bashar Assad tentang perlunya pasukan asing untuk menarik diri dari Suriah, mengacu pada Iran dan Hizbullah.
Alexander Lavrentyev, utusan Putin untuk Suriah, mengatakan bahwa pernyataan Putin juga ditujukan ke Amerika Serikat (AS) dan Turki.
Israel memandang ekspansi Iran di sepanjang ambang pintunya sebagai ancaman, dan telah meluncurkan pemboman atas posisi Iran di Suriah baru-baru ini. Serangan yang menewaskan pejuang Iran itu dilakukan setelah serangan roket Iran terhadap posisinya di Dataran Tinggi Golon yang dicaplok.
Pada akhir April, serangan rudal terhadap pos-pos pemerintah di provinsi Hama dan Aleppo di Suriah utara menewaskan lebih dari selusin pejuang pro-pemerintah, banyak dari mereka adalah warga Iran.
(ian)