Pastor Pengobar Islamofobia Pimpin Doa di Kedubes AS di Yerusalem

Senin, 14 Mei 2018 - 11:34 WIB
Pastor Pengobar Islamofobia Pimpin Doa di Kedubes AS di Yerusalem
Pastor Pengobar Islamofobia Pimpin Doa di Kedubes AS di Yerusalem
A A A
YERUSALEM - Robert Jefferss, pastor gereja asal Dallas yang terkenal karena mengobarkan Islamofobia ditunjuk untuk memimpin doa dalam pembukaan Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Yerusalem, Senin (14/5/2018). Dia dikenal dengan komentarnya yang menyebut Nabi Muhammad sebagai panglima perang haus darah.

Kedubes AS di Israel resmi dipindahkan dari Tel Aviv ke Yerusalem setelah Presiden Donald Trump secara sepihak mengakui kota suci itu sebagai Ibu Kota Israel.

Jeffress tercatat sebagai pastor di sebuah gereja di Dallas dan merupakan pendukung Donald Trump. Dia juga merupakan kontributor Fox News.

Pastor Jeffress memiliki rekam jejak intoleransi agama yang ekstrem, terutama pada agama Islam. Dia menganggap Islam sebagai agama secara inheren adalah kekerasan.

Dalam sebuah debat di televisi, dia pernah mengatakan; "Nabi Muhammad hanyalah seorang panglima perang haus darah, yang memenggal kepala 600 orang Yahudi yang tidak akan mengikutinya ke dalam pertempuran."

"Yesus, pendiri iman kita, tidak membunuh siapa pun. Dia disalibkan, tetapi Anda melihat dalam Alquran, Anda dapat menemukan 35 ayat pedang," katanya kepada seorang imam selama debat yang diselenggarakan oleh Fox News pada tahun 2016. Yang menjengkelkan, dia pernah blakblakan menyebut Islam sebagai agama dari "lubang neraka".

Saat khotbah di First Baptist Church pada tahun 2015 setelah serangan teror Paris, pastor ini mengatakan bahwa waktunya telah tiba untuk mengesampingkan kebenaran politik dan mengidentifikasi sistem kepercayaan yang bertanggung jawab atas tindakan mengerikan di Paris. "Dan itu adalah jahat, jahat, agama jahat dari Islam radikal," ujarnya yang menyinggung komunitas Muslim di Amerika.

Trump melalui Twitter-nya pada Oktober lalu untuk mempromosikan buku baru karya Jeffress. Presiden Amerika itu menyebut Jeffress sebagai "seorang pria yang luar biasa".

Jeffress, yang terlibat dengan kampanye Trump sejak 2015, telah menjadi bagian dari lingkaran internal Trump.

Selain pernah mengobarkan Islamofobia, Jeffress dikenal secara luas karena pandangannya yang anti-gay dan anti-aborsi. Dia bahkan pernah menyatakan bahwa serangan teroris 11 September 2001 atau 9/11 kemungkinan adalah hukuman Tuhan untuk undang-undang aborsi di AS.

"Hanya membaca Alkitab, Tuhan tidak akan membiarkan dosa lolos tanpa hukuman dan dia pasti tidak akan membiarkan pengorbanan anak-anak lolos tanpa hukuman," katanya pada tahun 2015.

Penunjukkan pastor itu sebagai pemimpin doa di Kedubes AS di Yerusalem dikecam warga AS melalui Twitter. Omar Suleiman, seorang warga pengguna akun Twitter @omarsuleiman504 menulis; "Pastor Dallas Robert Jeffress akan memimpin doa pada deklarasi kedutaan baru Yerusalem besok. Menunggu untuk Anda semua membangunkan rakyat Dallas untuk marah."

Warga lain Laurence Tribe pengguna akun Twitter @tribelaw, berkomentar; "Robert Jeffress, pendeta ekstremis Trump telah dipilih untuk membuka upacara untuk kedutaan baru kami di Yerusalem, telah menyebut Mormonisme dan Islam kultus dari lubang neraka. Apa yang mungkin bisa salah?."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6501 seconds (0.1#10.140)
pixels