Bocah 3 Tahun Dimangsa Macan Tutul di Taman Nasional Uganda
A
A
A
KAMPALA - Seorang bocah berusia tiga tahun "diculik" dan dimangsa macan tutul di Taman Nasional Queen Elizabeth di Uganda. Taman ini jadi tempat populer di kalangan wisatawan.
Bocah laki-laki yang jadi korban diketahui bernama Elisha Nabugyere. Dia adalah putra dari Doreen Ayera, seorang perempuan yang bekerja di Taman Nasional Queen Elizabeth.
Ayera meninggalkan putranya di markas besar staf taman tersebut di Mweya Safari Lodge di bawah pengawasan seorang pengasuh.
Juru bicara Taman Nasional Queen Elizabeth, Bashri Hangi, seperti dikutip media Uganda, Daily Monitor, mengatakan bahwa korban mengikuti pengasuhnya ke luar rumah dan kemudian menuju dapur.
Serangan satwa ini terjadi pada Jumat malam lalu. Hangi mengatakan, macan tutul tersebut bersembunyi di dekat korban sebelum menyeretnya ke semak-semak sekitar pukul 21.00 malam.
"Para penjaga segera beraksi (dan) mencari balita itu, tetapi mereka hanya menemukan tengkorak pada pagi hari di bawah pohon," ujar Hangi.
Menurutnya, polisi hutan tengah memburu macan tutul tersebut karena telah merasakan darah manusia dan dikhawatirkan akan membunuh manusia lagi.
"Pengasuh itu tidak sadar bahwa anak itu mengikutinya. Dia mendengar anak itu berteriak minta tolong, dia ikut campur tetapi sudah terlambat," imbuh Hangi, yang dilansir Selasa (8/5/2018).
Taman Nasional Queen Elizabeth di Uganda barat daya memiliki salah satu populasi predator tertinggi seperti singa, leopard (macan tutul) dan hyena.
Taman ini, yang meliputi area seluas 1.229 mil persegi, adalah salah satu hotspot paling terkenal di Uganda bagi turis.
Bocah laki-laki yang jadi korban diketahui bernama Elisha Nabugyere. Dia adalah putra dari Doreen Ayera, seorang perempuan yang bekerja di Taman Nasional Queen Elizabeth.
Ayera meninggalkan putranya di markas besar staf taman tersebut di Mweya Safari Lodge di bawah pengawasan seorang pengasuh.
Juru bicara Taman Nasional Queen Elizabeth, Bashri Hangi, seperti dikutip media Uganda, Daily Monitor, mengatakan bahwa korban mengikuti pengasuhnya ke luar rumah dan kemudian menuju dapur.
Serangan satwa ini terjadi pada Jumat malam lalu. Hangi mengatakan, macan tutul tersebut bersembunyi di dekat korban sebelum menyeretnya ke semak-semak sekitar pukul 21.00 malam.
"Para penjaga segera beraksi (dan) mencari balita itu, tetapi mereka hanya menemukan tengkorak pada pagi hari di bawah pohon," ujar Hangi.
Menurutnya, polisi hutan tengah memburu macan tutul tersebut karena telah merasakan darah manusia dan dikhawatirkan akan membunuh manusia lagi.
"Pengasuh itu tidak sadar bahwa anak itu mengikutinya. Dia mendengar anak itu berteriak minta tolong, dia ikut campur tetapi sudah terlambat," imbuh Hangi, yang dilansir Selasa (8/5/2018).
Taman Nasional Queen Elizabeth di Uganda barat daya memiliki salah satu populasi predator tertinggi seperti singa, leopard (macan tutul) dan hyena.
Taman ini, yang meliputi area seluas 1.229 mil persegi, adalah salah satu hotspot paling terkenal di Uganda bagi turis.
(mas)