AS Cek Laporan Korut Bebaskan Tiga Warganya
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) sedang mengecek kebenaran laporan bahwa tiga warganya yang ditahan Korea Utara (Korut) telah direlokasi dari kamp kerja paksa ke sebuah hotel dekat Pyongyang. Pemindahan ini dilakukan jelang pertemuan antara Presiden Donald Trump dengan Pemimpin Korut Kim Jong-un.
Sebelumnya media Korea Selatan (Korsel) mengutip seorang aktivis Korea Selatan yang mengatakan Korut telah merelokasi tiga warga Amerika dari kamp kerja paksa ke sebuah hotel di pinggiran Pyongyang. Choi Soung-yong, sang aktivis, mengatakan kepada Reuters bahwa Kim Hak-song, Tony Kim atau Kim Sang-duk dan Kim Dong-chul dipindahkan pada awal April menyusul instruksi dari pejabat tinggi, mengutip penduduk di Pyongyang.
"Amerika Serikat dan Korea Utara tampaknya telah memutuskan pada tanggal untuk membebaskan orang-orang ini," kata Choi.
“Korea Utara mungkin ingin meluruskan urusan mereka; merehabilitasi mereka," imbuhnya.
Aktivis itu menambahkan tiga orang itu ditempatkan di kamar terpisah di hotel yang sama dan mengatakan dia tidak tahu apa yang terjadi pada mereka sejak direlokasi.
"Kami tidak dapat mengkonfirmasi validitas laporan-laporan ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
“Kesejahteraan dan keamanan warga negara AS di luar negeri adalah salah satu prioritas tertinggi Departemen Luar Negeri. Kami sedang bekerja untuk melihat warga AS yang ditahan di Korea Utara pulang sesegera mungkin,” imbuhnya seperti dilansir dari Reuters, Kamis (3/5/2018).
Para pejabat pemerintah Trump telah mendesak pembebasan mereka sebagai pertanda niat baik Korut sebelum pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pertemuan ini diperkirakan akan dilakukan pada akhir Mei atau awal Juni.
“Seperti yang diketahui semua orang, Pemerintah yang lalu telah lama meminta tiga sandera untuk dibebaskan dari kamp kerja paksa Korea Utara, tetapi tidak berhasil. Tetap disini!” kata Trump dalam postingan di akun Twitternya pada Rabu waktu setempat.
Sementara itu juru bicara Tony Kim, Randall Brandt, mengatakan dalam email: "Meskipun kami didorong oleh momentum secara keseluruhan, keluarga tidak memiliki indikasi pembebasan dan tidak memiliki kontak dengan Tony sejak (mendapat informasi dari) Duta Besar Yun Juni lalu."
Dia merujuk pada Joseph Yun, mantan juru runding Korut, yang menjenguk para tahanan dalam kunjungan ke Pyongyang tahun lalu.
Sol Kim, putra Tony Kim, mengatakan di media sosial bahwa dia optimis Ayahnya akan dibebaskan tetapi tidak memiliki informasi.
“Kami berharap tetapi kami tidak memiliki indikasi bahwa mereka telah dibebaskan. Terima kasih atas doa dan upaya Anda yang berkelanjutan untuk membantu membawa mereka pulang,” katanya.
Sebelumnya media Korea Selatan (Korsel) mengutip seorang aktivis Korea Selatan yang mengatakan Korut telah merelokasi tiga warga Amerika dari kamp kerja paksa ke sebuah hotel di pinggiran Pyongyang. Choi Soung-yong, sang aktivis, mengatakan kepada Reuters bahwa Kim Hak-song, Tony Kim atau Kim Sang-duk dan Kim Dong-chul dipindahkan pada awal April menyusul instruksi dari pejabat tinggi, mengutip penduduk di Pyongyang.
"Amerika Serikat dan Korea Utara tampaknya telah memutuskan pada tanggal untuk membebaskan orang-orang ini," kata Choi.
“Korea Utara mungkin ingin meluruskan urusan mereka; merehabilitasi mereka," imbuhnya.
Aktivis itu menambahkan tiga orang itu ditempatkan di kamar terpisah di hotel yang sama dan mengatakan dia tidak tahu apa yang terjadi pada mereka sejak direlokasi.
"Kami tidak dapat mengkonfirmasi validitas laporan-laporan ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
“Kesejahteraan dan keamanan warga negara AS di luar negeri adalah salah satu prioritas tertinggi Departemen Luar Negeri. Kami sedang bekerja untuk melihat warga AS yang ditahan di Korea Utara pulang sesegera mungkin,” imbuhnya seperti dilansir dari Reuters, Kamis (3/5/2018).
Para pejabat pemerintah Trump telah mendesak pembebasan mereka sebagai pertanda niat baik Korut sebelum pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pertemuan ini diperkirakan akan dilakukan pada akhir Mei atau awal Juni.
“Seperti yang diketahui semua orang, Pemerintah yang lalu telah lama meminta tiga sandera untuk dibebaskan dari kamp kerja paksa Korea Utara, tetapi tidak berhasil. Tetap disini!” kata Trump dalam postingan di akun Twitternya pada Rabu waktu setempat.
Sementara itu juru bicara Tony Kim, Randall Brandt, mengatakan dalam email: "Meskipun kami didorong oleh momentum secara keseluruhan, keluarga tidak memiliki indikasi pembebasan dan tidak memiliki kontak dengan Tony sejak (mendapat informasi dari) Duta Besar Yun Juni lalu."
Dia merujuk pada Joseph Yun, mantan juru runding Korut, yang menjenguk para tahanan dalam kunjungan ke Pyongyang tahun lalu.
Sol Kim, putra Tony Kim, mengatakan di media sosial bahwa dia optimis Ayahnya akan dibebaskan tetapi tidak memiliki informasi.
“Kami berharap tetapi kami tidak memiliki indikasi bahwa mereka telah dibebaskan. Terima kasih atas doa dan upaya Anda yang berkelanjutan untuk membantu membawa mereka pulang,” katanya.
(ian)