Pemimpin Oposisi Armenia Ingin Ditunjuk Jadi Perdana Menteri

Rabu, 02 Mei 2018 - 12:14 WIB
Pemimpin Oposisi Armenia...
Pemimpin Oposisi Armenia Ingin Ditunjuk Jadi Perdana Menteri
A A A
YEREVAN - Pemimpin oposisi Armenia Nikol Pashinyan mendorong para pendukung untuk turun ke jalan, kemarin, agar menekan parlemen memilih dia sebagai perdana menteri (PM).

Dia memperingatkan terjadi tsunami politik jika elit politik tetap mempertahankan kekuasaan. Pashinyan memimpin beberapa hari unjuk rasa untuk memaksa Serzh Sarksyan mundur dari posisi PM pekan lalu. Dia pun menjadi satu-satunya calon kuat untuk memegang posisi itu. Meski demikian dia membutuhkan persetujuan parlemen yang didominasi para pendukung Sarksyan.

Puluhan ribu orang berkumpul di pusat Yerevan untuk menyuarakan keinginan mereka mendukung Pashinyan sebagai PM. Pashinyan mengatakan pada parlemen sebelum voting pencalonannya bahwa para pendukung Sarksyan di Partai Republikan tidak boleh menghalangi keinginan rakyat Armenia untuk perubahan.

“Anda akan berpikir bahwa dalam situasi yang telah terjadi kesimpulan akan disusun, tapi Partai Republikan mulai bermain kucing dan tikus dengan rakyat,” kata Pashinyan yang mengganti baju kaos yang biasa dipakainya dengan jas dan dasi.

Saat berpidato pada para pejabat Partai Republikan, dia mengatakan, “Perilaku Anda, menganggap toleransi rakyat sebagai kelemahan, dapat menjadi penyebab tsunami. Saya kembalikan pada bangsa Republik Armenia dan semua warga Republik Armenia,” kata Pashinyan dalam pidato yang disiarkan langsung di dua layar besar yang disaksikan massa pendukungnya di Lapangan Republik di pusat ibu kota.

“Jangan tinggal di rumah dan skerang, pergi keluar ke jalanan jika Anda belum melakukannya. Banjiri jalanan dan lapangan ibu kota dan kota-kota lain di republik,” seru Pashinyan, dikutip kantor berita Reuters.

Para pendukung di lapangan itu melambaikan bendera Armenia dan membawa balon-balon dengan warna bendera nasional. Mereka meniup terompet dan meneriakkan, “Nikol, perdana menteri!”

“Saya yakin kami akan menang hari ini, Armenia akan menang!” ujar Suren Gevorkyan, 19, mahasiswa yang mengenakan kaos dengan gambar Pashinyan.

Pashinyan mendapat dukungan partai-partai oposisi yang seluruhnya memiliki 47 kursi di parlemen dengan 105 kursi. Namun dia memerlukan suara mayoritas untuk menang dalam pemilihan PM.

Jika Pashinyan menjadi PM, itu akan menandai perubahan dramatis kekuasaan di bekas Soviet Armenia itu. Selama ini negara itu didominasi para pemimpin dari kelompok yang sama sejak akhir 1990-an.

Negara dengan tiga juga penduduk di perbatasan Turki dan Iran itu terkunci dalam konflik wilayah dengan negara tetangga lainnya, Azerbaijan. Armenia memiliki aliansi dekat dan Moskow dan tempat pangkalan militer Rusia. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1037 seconds (0.1#10.140)