Serangan di Suriah Membunuh Puluhan Prajurit, Israel Dicurigai

Senin, 30 April 2018 - 14:33 WIB
Serangan di Suriah Membunuh Puluhan Prajurit, Israel Dicurigai
Serangan di Suriah Membunuh Puluhan Prajurit, Israel Dicurigai
A A A
DAMASKUS - Rentetan serangan roket terhadap basis-basis militer Suriah di Hama dan Aleppo pada Minggu malam menewaskan puluhan prajurit Suriah dan asing, termasuk 18 personel militer Iran. Observatorium Suriah untuk HAM mencurigai serangan berasal dari militer Israel.

Media-media Arab dalam laporannya pada Senin (30/4/2018), menyalahkan Israel, Amerika Serikat (AS) dan Inggris atas rentetan serangan yang memicu ledakan besar tersebut. Fasilitas militer di Hama dan Aleppo yang diserang diduga digunakan oleh Korps Garda Revolusi Iran.

Serngan terjadi sekitar pukul 22.30 malam waktu Suriah. Media pemerintah Suriah, SANA, mengutip sumber militer mengatakan berbagai fasilitas militer di dua wilayah diserang roket musuh. Namun, Suriah tidak menyebut pelaku serangan.

"Suriah sedang menghadapi agresi baru dengan beberapa pangkalan militer dihantam dengan roket di wilayah Hama dan Aleppo," kata salah satu sumber militer rezim Suriah.

Baca Juga: Basis Militer di Dua Wilayah Suriah Diroket Musuh Misterius

Menurut laporan oleh Sky News, lebih dari 40 orang tewas dalam rentetan serangan semalam. Puluhan lainnya terluka.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) yang berbasis di Inggris melaporkan puluhan orang tewas, termasuk prajurit dan warga sipil Suriah.

"Setidaknya 26 prajurit tewas, termasuk empat warga Suriah," kata kepala Observatorium, Rami Abdel Rahman. "Yang lainnya adalah prajurit asing, sebagian besar dari mereka orang Iran."

Rahman curiga Israel berada di belakang serangan semalam. "Mengingat sifat targetnya, itu mungkin adalah serangan Israel," ujarnya.

Kantor berita Iran, IRNA, mengonfirmasi bahwa prajurit Iran yang terbunuh dalam serangan Minggu malam mencapai 18 orang.

Serangan tersebut hanya berselang beberapa jam setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara melalui telepon dengan Presiden Donald Trump untuk membahas ancaman dan tantangan di Timur Tengah yang ditimbulkan oleh rezim Iran. Sejauh ini, Israel belum berkomentar.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5783 seconds (0.1#10.140)