Mike Pompeo: Amerika Serikat Mendukung NATO

Sabtu, 28 April 2018 - 06:54 WIB
Mike Pompeo: Amerika Serikat Mendukung NATO
Mike Pompeo: Amerika Serikat Mendukung NATO
A A A
BRUSSELS - Setelah 12 jam dilantik menjadi menteri luar negeri (menlu) Amerika Serikat, Mike Pompeo langsung terbang menuju kantor NATO di Brussels, Belgia. Dia ingin menunjukkan dukungan kuat bahwa AS mendukung NATO.

Dalam pertempuan tertutup, Pompeo dan menlu anggota NATO lainnya menekankan consensus untuk merespons “agresi Rusia”. Pompeo juga menekankan anggota NATO untuk meningkatkan anggaran militer.

Sebelumnya, Pompeo memuji NATO sebagai aliansi “tak ternilai harganya” saat bertemu dengan Sekjen NATO Jenderal Jens Stoltenberg. “Pekerjaan yang kita lakukan di sini adalah tak ternilai harganya. Tujuan kita ini sangat penting dan misi ini sangat berarti bagi AS,” kata Pompeo kepada Stoltenberg dilansir Reuters.

Sedangkan Stoltenberg mengungkapkan kunjungan Pompeo ke Brussels akan memberikan kesan penting bagi aliansi. Kehadiran Pompeo saat krusial di tengah persiapan NATO menghadapi konferensi tingkat tinggi (KTT) pada 11-12 Juli mendatang di Brussels. NATO bersiap membuat perlawanan untuk Rusia, termasuk membentu komando di Atlantik jika menghadapi konflik dengan Moskow.

Di tengah kebingungan Eropa terhadap kebijakan luar negeri Presiden Donald Trump dengan retorika “America First”, Pompeo justru tampil beda. Menlu Belanda Stef Blok mengungkapkan sangat impresif dengan Pompeo yang datang ke rapat NATO setelah dilantik. “Ini menjadi awalan yang berkesan” puji Blok.

Pompeo merupakan mantan tentara Angkatan Darat yang menjadi anggota Kongres dari Partai Republik. Dia dikenal sebagai pendukung utama Trump dengan pandangan garis kerasnya. Sebelum dikonfirmasi Senat pada Kamis (26/7), mantan Direktur CIA itu terlibat dalam berbagai langkah diplomasi. Dia juga pernah bertemu dengan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un untuk menyiapkan KTT bersama dengan Trump. Dia sebelum berjanji kalau AS akan bersikap tegas terhadap Rusia.

Menlu Inggris Boris Johnson mengatakan NATO perlu merespons tentang campur tangan Kremlin di Barat, bukan hanya fokus pada ancaman militer konvensional. NATO perlu memperhatikan perang siber yang sudah dilancarkan Rusia. “Hal kunci yang kita lakukan adalah bagaimana kita memperkuat respons bersama menghadapi serangan hybrid dari Rusia,” tutunya.

Pertemuan menlu NATO itu menyusul upaya rencana pembunuhan Sergei Skripal, mantan agen Rusia di Inggris, serta serangan udara Barat terhadap Suriah. Aliansi militer itu juga berdiskusi tentang masalah Rusia dengan Pompeo. “Sudah ada consensus tentang agresi Rusia dan bagaimana respons yang diperlukan,” ujar pejabat AS yang hadir dalam pertemuan itu. (Andika Hendra)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4725 seconds (0.1#10.140)