Rusia Sebut Pertemuan Dua Korea Bersejarah dan Positif
A
A
A
MOSKOW - Rusia turut mengomentari pertemuan antara Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in di "desa gencatan senjata" Panmunjom. Moskow menyebut pertemuan itu sangat bersejarah.
Juru bicara Kremlim, Dmitry Peskov menyatakan, pertemuan ini bukan hanya sebuah pertemuan yang bersejarah, tetapi juga sebagai kabar yang sangat positif, khususnya bagi perdamaian dunia.
"Presiden Vladimir Putin telah lama menganjurkan pembicaraan langsung antara kedua negara," kata Peskov dalam konferensi pers di Moskow, seperti dilansir Reuters pada Jumat (27/4).
Ketika ditanya tentang prospek pertemuan antara Jong-un dan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, Peskov mengatakan bahwa Moskow menyambut langkah apa pun yang akan meredakan ketegangan di Semenanjung Korea.
Sebelumnya, dalam sebuah deklarasi bersama, Jong-un dan Jae-in menegaskan bahwa tidak akan ada lagi perang di Semenanjung Korea dan proses menuju babak baru yang penuh perdamaian di wilayah itu telah dimulai.
"Kedua pemimpin dengan sungguh-sungguh menyatakan kepada 80 juta orang dari bangsa kita dan seluruh dunia bahwa tidak akan ada lagi perang di Semenanjung Korea dan era baru perdamaian telah terbuka," bunyi deklarasi tersebut.
Dalam deklarasi itu, keduanya juga sumpah bahwa mereka akan berupaya untuk membangun perdamaian permanen di Semenanjung Korea.
Juru bicara Kremlim, Dmitry Peskov menyatakan, pertemuan ini bukan hanya sebuah pertemuan yang bersejarah, tetapi juga sebagai kabar yang sangat positif, khususnya bagi perdamaian dunia.
"Presiden Vladimir Putin telah lama menganjurkan pembicaraan langsung antara kedua negara," kata Peskov dalam konferensi pers di Moskow, seperti dilansir Reuters pada Jumat (27/4).
Ketika ditanya tentang prospek pertemuan antara Jong-un dan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, Peskov mengatakan bahwa Moskow menyambut langkah apa pun yang akan meredakan ketegangan di Semenanjung Korea.
Sebelumnya, dalam sebuah deklarasi bersama, Jong-un dan Jae-in menegaskan bahwa tidak akan ada lagi perang di Semenanjung Korea dan proses menuju babak baru yang penuh perdamaian di wilayah itu telah dimulai.
"Kedua pemimpin dengan sungguh-sungguh menyatakan kepada 80 juta orang dari bangsa kita dan seluruh dunia bahwa tidak akan ada lagi perang di Semenanjung Korea dan era baru perdamaian telah terbuka," bunyi deklarasi tersebut.
Dalam deklarasi itu, keduanya juga sumpah bahwa mereka akan berupaya untuk membangun perdamaian permanen di Semenanjung Korea.
(esn)