Toronto Selidiki Pesan Rahasia Pelaku Serangan

Kamis, 26 April 2018 - 14:16 WIB
Toronto Selidiki Pesan...
Toronto Selidiki Pesan Rahasia Pelaku Serangan
A A A
TORONTO - Alek Minassian yang menabrakkan mobil van sewaan ke trotoar yang dipenuhi para pejalan kaki di Toronto, meninggalkan pesan rahasia di media sosial sebelum serangannya.

Aksi itu mengakibatkan 10 orang tewas dan menjadi serangan paling mematikan di Kanada dalam beberapa dekade. Minassian, 25, didakwa dengan 10 kasus pembunuhan dan 13 kasus upaya pembunuhan dalam serangan itu.

Salah satu petunjuk tentang kemungkinan motif pelaku diketahui pada Selasa (24/4) saat Facebook mengonfirmasi Minassian menulis posting sebelum insiden itu dengan merujuk pada “pemberontakan incel.” Istilah itu merupakan singkatan yang digunakan dalam beberapa pesan online untuk “selibat paksa” yakni gerakan media sosial di mana pria menyalahkan wanita atas kondisi membujang mereka.

Otoritas Kanada menolak mengatakan apakah kemarahan terhadap perempuan menjadi motif pelaku dalam serangan itu. Posting itu juga menyuarakan kekaguman pada seorang pria yang membunuh enam mahasiswa sebelum pelaku bunuh diri di California pada 2014 dan pelaku itu menyebut “kekejaman perempuan” atas statusnya yang masih bujang.

“Tersangka diduga telah mengunggah pesan rahasia di Facebook beberapa menit sebelum serangan,” papar Graham Gibson, sersan detektif kepolisian Toronto.

Mayoritas korban dalam serangan di Toronto itu adalah perempuan yang berusia pertengahan 20-an tahun hingga awal 80-an tahun.

Gibson menjelaskan, apakah motif serangan itu terkait kemarahan pada perempuan masih menjadi bagian dari investigasi kami.

Facebook telah menghapus akun Minassian. “Mutlak tak ada tempat di platform kami untuk orang yang melakukan aksi mengerikan itu,” ujar juru bicara Facebook.

Minassian tetap menundukkan kepalanya saat hadir di pengadilan di kota terbesar Kanada. Dia bicara pelan dengan seorang pengacara dan menyebut namanya dengan tenang saat ditanya.

Insiden itu menandai serangan mobil paling mematikan oleh para pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau menyatakan tidak ada alasan untuk menduga kaitan keamanan nasional apapun.

Trudeau meminta semua warga Kanada berdiri bersama Toronto saat bunga dan pesan dalam beragam bahasa diletakkan di lokasi serangan. “Sebagai warga Kanada kami tidak dapat memilih hidup dalam ketakutan setiap hari seperti kita beraktivitas setiap hari,” papar Trudeau di luar gedung parlemen Ottawa. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1112 seconds (0.1#10.140)